Pembersihan Inspeksi Penggudangan Simpan Kemas Pengujian Benih

pengeringan dilanjutkan sampai kadar air 12 selama ± 8 jam. Proses pengeringan menggunakan box dryer dapat dilihat pada Gambar 2.3. Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang Sumut Gambar 2.3. Proses Pengeringan Menggunakan Box Dryer Pengeringan Buatan

2.5.3.4. Pembersihan Inspeksi

Benih padi yang telah dikeringkan kadar air 12 kemudian dibersihkan dengan mesin seed cleaner. Hasil dari mesin ini berupa sampah daun-daunan, bekas pengikat karung dan lain sebagainya, second green I campuran sampah dan jerami yang tersisa, second green II merupakan sampah ringan yang keluar dari ayakan, second green III merupakan padi kosong yang ukurannya lebih besar dari ukuran ayakan, benih bersih. Proses ini juga berfungsi untuk preconditioning benih. Dimana temperatur benih yang hasil proses pengeringan diturunkan dari 45 C menjadi 37 C. Proses pembersihan dapat dilihat pada Gambar 2.4. Universitas Sumatera Utara Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang Sumut Gambar 2.4. Proses Pembersihan Inspeksi

2.5.3.5. Penggudangan Simpan Kemas

Tujuan penggudangan simpan kemas adalah untuk penyimpanan sementara benih dan masa dormansi benih. Dormansi merupakan fase benih untuk beristirahat yang berfungsi untuk menunda perkecambahannya. Penyimpanan benih di gudang harus menggunakan alas berupa paletpapan kayu atau balok- balok kayu agar karung benih tidak langsung bersentuhan dengan lantai gudang. Benih yang disimpan segera di fumigasi dengan Phostoxin atau disemprot dengan insektisida siloan satifsar damfin untuk disanitasi. Setiap tumpukan benih diberi kartu identitas yang berisikan data antara lain: nomor tumpukan, varietas, tanggal panen, jumlahnya, tanggal pengujian, tanggal kadaluarsa, dan tanggal penyemprotan fumigasi. Penyimpanan benih sementara dapat dilihat pada Gambar 2.5. Universitas Sumatera Utara Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut Gambar 2.5. Penyimpanan Benih Sementara

2.5.3.6. Pengujian Benih

Pengujian benih dilakukan melalui beberapa tahap, diantaranya: 1. Pengujian Kadar Air Kadar air suatu benih mempunyai peranan yang sangat besar pada daya tahan benih dan daya tumbuh benih. Kandungan air pada benih yang terikat secara fisik disebut dengan kandungan air bebas yang dinyatakan dengan proses berat dan untuk mengetahui kadar air benih dapat digunakan alat moisture tester. Standar kadar air benih yang baik adalah 12. 2. Pengujian Daya Kecambah Pengujian daya kecambah dilakukan secara interen dan eksteren. Pengujian secara interen dilakuakan oleh pihak perusahan. Pengujian secara eksteren dilakukan oleh pihak BPSBTPH Badan Pengawas Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. Pengujian secara interen dilakukan perusahaan agar mempercepat proses sertifikasi. Dalam pengujian ini bisa juga terlihat atau diamati biji normal, biji abnormal, biji mati dan biji segar tidak tumbuh. Biji normal : Akar primer dan sekunder bentuk yang sama. Universitas Sumatera Utara Biji abnormal : Akar primer lebih panjang dari akar sekunder dan memiliki bentuk yang berbeda . Biji mati : Akar tidak tumbuh dan biji berwarna hitam. Biji segar tidak tumbuh : Akar tidak tumbuh walaupun biji terlihat segar. Daya kecambah minimal 85. Pengujian benih dapat dilihat pada Gambar 2.6. Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut Gambar 2.6. Pengujian Benih

2.5.3.7. Proses Sertifikasi Benih