Penilaian Postur Kerja Menggunakan QEC

Kerja dengan sikap duduk terlalu lama dapat menyebabkan otot perut melembek dan tulang belakang akan melengkung sehingga cepat lelah. Mengingat posisi duduk mempunyai keuntungan dan kerugian, maka untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik tanpa pengaruh buruk pada tubuh, perlu dipertimbangkan pada jenis pekerjaan apa saja sesuai diterapkan posisi duduk. Untuk maksud tersebut, Pulat 1992 memberikan pertimbangan tentang pekerjaan yang paling baik dilakukan dengan posisi duduk. Pekerjaan tersebut antara lain: 1. Pekerjaan yang memerlukan kontrol dengan teliti pada kaki 2. Pekerjaan utama adalah menulis atau memerlukan ketelitian pada tangan 3. Tidak diperlukan tenaga dorong yang besar 4. Objek yang dipegang tidak memerlukan tangan bekerja pada ketinggian lebih dari 15 cm dari landasan kerja 5. Diperlukan tingkat kestabilan tubuh yang tinggi 6. Pekerjaan dilakukan pada waktu yang lama 7. Seluruh objek yang dikerjakan atau disuplai masih dalam jangkauan dengan posisi duduk

3.6.1. Penilaian Postur Kerja Menggunakan QEC

9 QEC Quick Exposure Check adalah suatu alat untuk penilaian terhadap resiko kerja yang berhubungan dengan ganguan otot work related 9 Geoffrey David, Valerie Woods and Peter Buckle , 2005, Further development of the usability and validity of the Quick Exposure Check QEC , Robens Centre for Health Ergonomics EIHMS, University of Surrey Universitas Sumatera Utara musculoskeletal disorders – WMSDs pada tempat kerja. QEC menilai gangguan resiko yang terjadi pada bagian belakang punggung back, bahulengan should arm , pergelangan tangan hand wrist, dan leher neck. Alat ini mempunyai beberapa fungsi, antara lain : 1. Mengidentifikasi faktor resiko untuk WMSDs 2. Mengevaluasi gangguan resiko untuk daerahbagian tubuh yang berbeda-beda. 3. Mengevaluasi efektivitas dari suatu intervensi ergonomi di tempat kerja. 4. Menyarankan suatu tindakan yang perlu diambil dalam rangka mengurangi gangguan resiko yang ada. 5. Mendidik para pemakai tentang resiko musculoskeletal di tempat kerja. 6. Penilaian QEC dilakukan kepada peneliti dan pekerja. Selanjutnya dengan penjumlahan setiap skor hasil kombinasi masing-masing bagian, diperoleh skor dengan kategori level tindakan. Menurut Humantech 1995, faktor risiko pada tangan dan pergelangan tangan adalah melakukan pekerjaan dengan posisi menggenggam dengan menjepitkan tangan pada jari, posisi pergelangan tangan yang fleksi, ekstensi dengan sudut ≥ 45 , dan posisi pergelangan tangan yang deviasi selama lebih dari 10 detik dan frekuensi 30menit. Postur tubuh yang merupakan faktor resiko adalah melakukan pekerjaan lengan atas membentuk sudut 45 ke arah samping atau kea rah depan terhadap badan selama lebih dari 10 detik dengan frekuensi lebih dari 10 detik dengan frekuensi lebih dari atau sama 2 kali per menit dan beban ≥ 4,5 kg. Universitas Sumatera Utara Postur leher yang menjadi faktor resiko adalah melakukan pekerjaan membengkokkan leher ≥ 20 terhadap vertikal, menekukkan kepala atau menoleh ke samping kiri atau kanan, dan menengadah menurut Humantech, 1995. Postur punggung yang merupakan faktor resiko adalah membungkukkan badan sehingga membentuk sudut 20 terhadap vertikal, dan berputar dengan objek ≥ 9 kg, durasi ≥ 10 detik dan frekuensi ≥ 2 kalimenit. Untuk frekuensi, postur yang salah dengan frekuensi pekerjaan yang sering dapat mengakibatkan tubuh kekurangan suplai darah, asam laktat yang terakumulasi, tekanan pada otot, dan trauma mekanis. Frekuensi terjadinya postur janggal terkait dengan terjadinya repetitive motion dalam melakukan pekerjaan. Menurut Bridger 1995, keluhan otot terjadi karena otot menerima tekanan akibat beban kerja terus-menerus tanpa melakukan relaksasi. Durasi adalah jumlah waktu faktor risiko. Secara umum semakin besar durasi pada faktor risiko, semakin besar pula tingkat risikonya. Menurut Brid 2005, durasi didefenisikan sebagai berikut : 1. Durasi singkat : 1 jamhari 2. Durasi sedang : 1 – 2 jamhari 3. Durasi lama : 2 jam Semakin lama durasi melakukan pekerjaan beresiko, maka waktu yang diperlukan untuk recovery pemulihan juga semakin lama. Vibrasi secara sederhana didefenisikan sebagai gerakan yang ditimbulkan tubuh terhadap titik tertentu. Vibrasi yang ditimbulkan oleh mesin biasanya sangan komplek tapi regular. Penilaian terhadap postur kerja berdasarkan QEC, dapat dilihat pada Tabel 3.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Penilaian QEC PENILAIAN PENGAMAT PENILAIAN PEKERJA A Ketika melakukan pekerjaan, punggungnya: A1 Hampir netral A2 Cukup bengkok A3 Sangat bengkok B Pilih salah satu kegiatan berikut Untuk pekerjaan duduk atau berdiri, apakah punggung kebanyakan dalam keadaan statis? B1 Ya B2 Tidak Untuk pekerjaan mengangkat, membawa, mendorong menarik, pergerakan punggung B3 Tidak sering sekitar 3 kali per menit atau kurang B4 Sering sekitar 8 kali per menit B5 Sangat sering sekitar 12 kali per menit atau lebih H Berat maksimum yang diangkat secara manual dalam pekerjaan ini H1 Ringan 5 kg atau kurang H2 Sedang 6 hingga 10 kg H3 Berat 11 hingga 20 kg H4 Sangat berat lebih dari 20 kg C Ketika melakukan pekerjaan, apakah tangan C1 Pada atau di bawah pinggang C2 Sekitar dada C3 Pada atau di atas bahu D Apakah pergerakan bahu atau lengan D1 Tidak sering beberapa gerakan intermitten D2 Sering gerakan reguler dan beberapa perhentian D3 Sangat sering gerakan hampir terus kontinu E Apakah pekerjaan dilakukan dengan E1 Pergelangan tangan yang hampir lurus E2 Pergelangan tangan yang dibengkokkan F Apakah gerakan yang sama diulangi? F1 10 kali per menit atau kurang F2 11 hingga 20 kali per menit F3 Lebih dari 20 kali per menit G Ketika melakukan kegiatan tersebut apakah kepalaleher bengkok atau berputar? G1 Tidak G2 Ya, kadang-kadang G3 Ya, terus menerus J Rata-rata berapa lama waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan ini? J1 Kurang dari 2 jam J2 2 hingga 4 jam J3 Lebih dari 4 jam K Ketika melakukan pekerjaan ini dengan satu tangan, berat maksimum yang diangkat? K1 Rendah kurang dari 1 kg K2 Sedang 1 hingga 4 kg K3 Tinggi lebih dari 4 kg L Apakah diperlukan penglihatan dalam pekerjaan ini? L1 Rendah hampir tidak ada untuk melihat detil L2 Tinggi memerlukan detil pada beberapa hal M Anda menjalankan peralatan selama: M1 Kurang dari 1 jam per hari M2 Antara 1 dan 4 jam per hari M3 Lebih dari 4 jam per hari N Anda menggunakan peralatan bergetar: N1 Kurang dari 1 jam per hari N2 Antara 1 dan 4 jam per hari N3 Lebih dari 4 jam per hari P Apakah Anda merasakan kesulitan dalam pekerjaan ini? P1 Tidak pernah P2 Kadang P3 Sering Q Secara umum, pekerjaan ini: Q1 Tidak stress Q2 Sedikit stress Q3 Cukup stress Q4 Sangat stress Nama Pekerja: Pekerjaan: Setelah ditentukan nilai berdasarkan pengamatan observer dan worker, maka dilakukan pengkombinasian nilai. Kombinasi untuk memperoleh nilai skor QEC dapat dilakukan pada Tabel 3.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3. Kombinasi Skor PUNGGUNG A1 A2 A3 H1 2 4 6 H2 4 6 8 H3 6 8 10 H4 8 10 12 Score 1 A1 A2 A3 J1 2 4 6 J2 4 6 8 J3 6 8 10 Score 2 B1 B2 J1 2 4 J2 4 6 J3 6 8 Score 4 B3 B4 B5 H1 2 4 6 H2 4 6 8 H3 6 8 10 H4 8 10 12 Score 5 B3 B4 B5 J1 2 4 6 J2 4 6 8 J3 6 8 10 Score 6 J1 J2 J3 H1 2 4 6 H2 4 6 8 H3 6 8 10 H4 8 10 12 Score 3 TOTAL BAHULENGAN C1 C2 C3 H1 2 4 6 H2 4 6 8 H3 6 8 10 H4 8 10 12 Score 1 C1 C2 C3 J1 2 4 6 J2 4 6 8 J3 6 8 10 Score 2 D1 D2 D3 J1 2 4 6 J2 4 6 8 J3 6 8 10 Score 5 J1 J2 J3 H1 2 4 6 H2 4 6 8 H3 6 8 10 H4 8 10 12 Score 3 TOTAL TANGAN F1 F2 F3 J1 2 4 6 J2 4 6 8 J3 6 8 10 Score 2 E1 E2 K1 2 4 K2 4 6 K3 6 8 Score 4 TOTAL D1 D2 D3 H1 2 4 6 H2 4 6 8 H3 6 8 10 H4 8 10 12 Score 4 F1 F2 F3 K1 2 4 6 K2 4 6 8 K3 6 8 10 Score 1 E1 E2 J1 2 4 J2 4 6 J3 6 8 Score 5 J1 J2 J3 K1 2 4 6 K2 4 6 8 K3 6 8 10 Score 3 jumlah 1-4 untuk statis, jumlah 1-3 5-6 untuk manual handling LEHER G1 G2 G3 J1 2 4 6 J2 4 6 8 J3 6 8 10 Score 1 L1 L2 J1 2 4 J2 4 6 J3 6 8 Score 2 TOTAL JALANKAN M1 M2 M3 1 4 9 TOTAL GETARAN N1 N2 N3 1 4 9 TOTAL KESULITAN P1 P2 P3 1 4 9 TOTAL STRES Q1 Q2 Q3 Q4 1 4 9 16 TOTAL Exposure level E dihitung berdasarkan persentase antara total skor aktual exposure X dengan total skor maksimum Xmaks yaitu : E = Dimana : X = total skor yang diperoleh dari penilaian terhadap postur punggung + bahu lengan + pergelangan tangan + leher Universitas Sumatera Utara X maks = total skor maksimum untuk postur kerja punggung + bahu lengan + pergelangan tangan + leher . X maks adalah konstan untuk tipe-tipe tugas tertentu. Pemberian skor maksimum X maks = 162 apabila tipe tubuh adalah statis, termasuk duduk atau berdiri dengantanpa pengulangan repetitive yang sering dan penggunaan tenagabeban yang relatif rendah. Untuk Pemberian skor maksimum X maks = 176 apabila dilakukan manual handling, yaitu mengangkat, mendorong, menarik, dan membawa beban.

3.7. Antropometri