25. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur seperti halnya no 24 tetapi dalam posisi duduk tidak ditunjukkan dalam gambar .
26. Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu sampai
ujung jari tangan.
3.7.6. Antropometri Dalam Sistem Manusia-Mesin
Jika disadari bahwa perancangan suatu produk juga dilakukan oleh manusia, maka perancangan sistem manusia-mesin juga tidak lepas dari faktor-
faktor manusia karena sebagian dari kesalahan-kesalahan kerja yang terjadi disebabkan oleh rancangan produk yang tidak mempunyai kompatibilitas dengan
manusia yang menanganinya. Karena itu seorang perancang produk mempunyai peran besar dalam mengurangi risiko bahaya akibat kesalahan kerja. Diantara
penyebab kesalahan pengoperasian setiap produk, didapat kesalahan manusia. Arti pentingnya faktor manusia, para pendisain reaktor maupun instalasi-instalasi
lainnya mengikut sertakan antropometri dalam desain stasiun kerjanya serta peralatan pendukungnya. Tujuan utama penyertaan antropometri ini adalah untuk
memperkecil beban kerja operator sehingga keamanan dan keselamatan instalasi itu dapat dipertinggi lagi.
3.7.7. Desain Produk Peralatan Ergonomis Berdasarkan Antropometri
Untuk mendisain produk secara ergonomis yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau mendesain produk yang ada pada lingkungan haruslah
disesuaikan dengan antropometri manusia yang ada di lingkungan itu sebab bila
Universitas Sumatera Utara
tidak sesuai maka akan menimbulkan berbagai dampak negatip yang akan terjadi baik dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang. Ukuran produk
haruslah disesuaikan dengan antropometri manusia. Jadi bukan manusia yang disesuaikan alat, tetapi alat yang harus disesuaikan manusia. Agar dapat
mendesain produk sesuai dengan ukuran manusia, maka dalam mendesain produk harus disesuaikan dengan ukuran terbesar 95
-th
percentile dan ukuran terkecil tubuh 5
-th
percentile. Adapun chart desain produk ergonomis berdasarkan antropometri dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Chart Desain Produk Ergonomis Berdasarkan Antropometri
3.7.8. Pengolahan Data Antropometri
Data yang sudah di dapat terlebih dahulu diuji dengan menggunakan metode statistik sederhana yaitu uji keseragaman data, uji kecukupan data dan uji
kenormalaan data. Hal tersebut dilakukan agar data yang diperoleh bersifat representatif, artinya data yang diperoleh dapat mewakili terhadap jumlah
PRODUK : -
BENDA KERJA -
INSTALASI MANUSIA PENGGUNA PRODUK
KALIBRASI ANTROPOMETRI PENGGUNA PRODUK : -
MEAN -
STANDARD DEVIASI -
UKURAN ANTROPOMETRI BESAR 95
th
PERCENTILE -
UKURAN ANTROPOMETRI BESAR 5
th
PERCENTILE
PRODUK ERGONOMIS
Universitas Sumatera Utara
populasi yang diharapkan. Langkah-langkah pengolahan data antropometri adalah sebagai berikut:
1. Uji Keseragaman Data Fungsi dari keseragaman data adalah untuk mengetahui homogenitas data.
Dari uji keseragaman data dapat diketahui apakah data berasal dari satu populasi yang sama. Tahapan pengujian keseragaman data yaitu :
a. Menghitung nilai rata-rata Perhitungan nilai rata-rata untuk data yang tidak dikelompokkan yaitu
dengan menjumlahkan semua data yang dibagi dengan banyaknya data dan dapat dinyatakan dengan rumus :
Dimana : ∑ = Penjumlahan data
= Rata-rata n = Banyaknya data
b. Menghitung standar deviasi SD, dengan rumus : σ =
Keterangan: N = jumlah data amatan pendahuluan yang telah dilakukan
X
i
= data amatan yang didapat dari hasil pengukuran ke-i
Universitas Sumatera Utara
c. Menentukan nilai maksimum dan minimum Nilai maksimum adalah nilai terbesar dari sekumpulan data yang
diperoleh. Sebaliknya nilai minimum adalah nilai terkecil dari sekumpulan data yang diperoleh.
d. Menentukan Batas Kontrol Atas BKA dan Batas Kontrol Bawah BKB dengan rumus :
BKA = + kσ
BKB = - kσ
Jika X
min
BKB dan X
max
BKA maka data seragam Jika X
min
BKB dan X
max
BKA maka data tidak seragam Nilai Z diperoleh dari tabel distribusi normal.
2. Uji Kecukupan Data Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data antropometri yang telah
diperoleh dari pengukuran sudah mencukupi atau belum. Rumus uji kecukupan data, untuk tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan
95 :
Keterangan : N’ = jumlah pengukuran yang seharusnya dilakukan
N = jumlah pengukuran yang sudah dilakukan Jika N’ N maka data pengamatan cukup
Jika N’ maka data pengamatan kurang, dan perlu penambahan data.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Kenormalan Data Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh telah
memenuhi distribusi normal atau dapat didekati oleh distribusi normal. Alat uji yang digunakan disebut dengan uji Kolmogorov-Smirnov uji K-S.
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai D hitung dengan D α.
Untuk memperoleh nilai D hitung, pada penelitian ini peneliti menggunakan softwere SPSS 14.0 for windows
. Langkah-langkah pengujian normalitas data menggunakan SPSS 14.0 for windows adalah sebagai berikut:
a. Membuka layar kerja pada SPSS, seperti Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Layar Kerja SPSS
b. Input data ke dalam tabel SPSS, seperti Gambar 3.7.
Gambar 3.7. Input Data Pada SPSS
c. Pada toolbar pilih analyze, lalu nonparametric-test dan 1- Sample K-S, seperti Gambar 3.8.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.8. Pemilihan Uji K-S
d. Pada kotak dialog 1-Sample K-S, masukkan semua data ke dalam kotak test variable list,
lalu pada test distribution pilih normal distribution setelah itu OK.
e. Maka hasil pengujian akan muncul pada layar output, seperti Gambar 3.9.
Gambar 3.9. Hasil Uji K-S
Nilai D pada tabel N-Par adalah nilai Absolute. Kriteria pengambilan keputusannya adalah :
Ho diterima apabila D ≤ Dα
Ho ditolak apabila D D α
Ho diterima artinya data berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
3.8. Peta Kerja Setempat