Lokasi Perusahaan Safety dan Fire Protection Waste Treatment

2.3.Ruang Lingkup Bidang Usaha Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Sang Hyang Seri Persero Kantor Regional IV Sumatera Utara adalah: 1. Memproduksi benih pertanian varietas pelayanan public variety dan varietas komersial commercial variety. 2. Memasarkan benih pertanian varietas pelayanan public variety dan varietas komersial commercial variety. 3. Melalukan kemitraan usaha dengan produsenpenangkar benih baik swasta maupun milik pemerintah. 4. Melakukan penelitian dan pengembangan research and development yang menunjang bisnis usaha pembenihan.

2.4. Lokasi Perusahaan

Areal atau lokasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelangsungan usaha dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu ada hal- hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi pabrik antara lain: 1. Tenaga kerja mudah didapat. 2. Bahan baku mudah didapat. 3. Lokasi pabrik diusahakan berada di daerah khusus dan srategis. 4. Fasilitas-fasilitas pendukung seperti sarana transportasi, listrik, dan air tersedia dengan baik dan layak. Letak PT. Sang Hyang Seri Persero Kantor Regional IV Sumatera Utara berada di jalan Raya Medan-Lubuk Pakam Km. 21 Tanjung Morawa. Batas - batas Universitas Sumatera Utara perusahaan adalah : 1. Sebelah utara berbatasan dengan jalan raya Tanjung morawa. 2. Sebelah selatan berbatasan dengan pabrik minyak Para Sawita. 3. Sebelah timur berbatasan dengan perkuburantanah waqaf.

2.5. Proses Produksi

Proses produksi yang terdapat di Pabrik Pengolahan Benih PT. Sang Hyang Seri Persero adalah melakukan pengolahan terhadap GKP gabah kering panen menjadi benih bersertifikat. Produk yang dihasilkan adalah benih unggul bersertifikat, dimana benih ini mengalami proses produksi dan pengujian di laboratorium. Benih yang lulus pengujian merupakan benih unggul dan diberi sertifikat. Hasil proses pengolahan yang tidak dapat dijadikan produk yaitu benih kosong dan jerami.

2.5.1. Standard Mutu BahanProduk

Standar mutu dari produk yang dihasilkan oleh PT. Sang Hyang Seri Persero harus disesuaikan dengan spesifikasi standar mutu BPSBTPH Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura dan harus dilakukan pengujian benih. Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan pabrik dapat diterima oleh pasar. Sehingga, untuk meningkatkan daya saing, benih yang dihasilkan harus memenuhi spesifikasi mutu. Mutu benih lulus adalah suatu ukuran mutu yang sangat penting karena mempengaruhi pertumbuhan benih dan mutu hasil dari penanaman benih. Pengujian mutu pada perusahaan dilakukan Universitas Sumatera Utara secara intern dan ekstern. Pengujian mutu intern dilakukan pada laboratorium pabrik, sedangkan pengujian mutu ekstern dilakukan oleh BPSBTPH. Kelulusan benih dan sertifikasi benih berada pada keputusan BPSBTPH, walaupun sudah dilakukan pengujian sendiri di laboratorium PT. Sang Hyang Seri Persero. Bahan baku yang digunakan PT. Sang Hyang Seri Persero adalah Gabah Kering Panen GKP padi . Standard mutu bahan yang ditetapkan oleh perusahaan untuk setiap GKP padi yang masuk ke pabrik adalah sebagai berikut: 1. Kadar air yang terkandung dalam Gabah Kering Panen GKP : 25 2. Butir hijau yang terdapat dalam Gabah Kering Panen GKP : 7 3. Kotoran benih yang terdapat dalam Gabah Kering Panen GKP : 5 Standard mutu produk yang ditetapkan oleh perusahaan untuk setiap benih lulus adalah sebagai berikut: 1. Kadar air yang terkandung dalam Benih Lulus BL sebesar 12 2. Kemurnian benih yang terkandung dalam Benih Lulus BL minimal 99 3. Kotoran benih yang terdapat dalam Benih Lulus BL 0,1 4. Daya tumbuh atau daya berkecambah Benih Lulus BL minimal 85 5. Campuran varietas lain yang terkandung dalam Benih Lulus BL 0,1

2.5.2. Bahan yang Digunakan Bahan Baku, Bahan Penolong

2.5.2.1. Bahan Baku yang Digunakan

Mutu hasil olahan dipengaruhi oleh mutu bahan baku dan proses pengolahan, sedangkan mutu bahan baku dipengaruhi oleh sistem panen. Bahan baku yang digunakan perusahaan dalam memproduksi benih padi bersertifikat Universitas Sumatera Utara adalah Gabah Kering Panen GKP padi. GKP padi diperoleh perusahaan dari hasil penangkaran antara perusahaan dengan kelompok tani di Sumatera Utara, dimana PT. Sang Hyang Seri Persero menjadi pengasuh kelompok tani tersebut. Bahan baku yang akan diproses tidak boleh melebihi kadar air yang ditentukan yaitu 25 dan kadar kotoran 5, kalau lebih dari yang ditentukan maka harga padi tersebut akan menjadi turun dan hal tersebut sudah dilakukan kesepakatan terlebih dahulu. Setelah melakukan pengecekan barulah penimbangan dilakukan dan disimpan kedalam gudang untuk sementara. Bahan baku GKP yang diterima adalah GKP level FS Foundation Seed, level SS Stock Seed, Level ES Extention Seed. Bahan baku yang diterima terdiri dari tujuh varietas benih padi. Deskripsi varietas benih padi dapat dilihat pada Tabel 2.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Deskripsi Varietas Benih Padi Jenis Padi Deskripsi Asal Golongan Warna Gabah Bentuk Gabah Kerontokan Kadar Amilosa Tekstur Nasi Ciherang Persilangan IR18349-53-1-3- 1-3IR19661-131-3-1-3IR64 Cere Kuning, Bersih Panjang Ramping Sedang 23 Pulen Inpari 11 dan 13 IR64IRBBIR64 Cere Indica Kuning, Bersih Panjang Sedang 22 Pulen Situ Bagendit Batur252823-7D78-1-A Cere Kuning, Bersih Panjang Sedang 22 Pulen Bestari Padi cisantana yang diradiasi dengan sinar gamma - Kuning Bersih Ramping Sedang 22 Pulen Cibogo S4878-75 2 IR1966-131-3- 1 2 IR64 Cere Kuning Bersih Ramping Agak Tahan 24 Pulen Cigeulis CiliwungCikapundungIR64 Cere Kuning, Bersih Panjang Ramping Sedang 23 Pulen Mekongga A2790IR64 Cere Kuning, Bersih Panjang Ramping Sedang 23 Pulen Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut Universitas Sumatera Utara

2.5.2.2. Bahan Penolong yang Digunakan

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi tetapi tidak terdapat dalam produk akhir. Bahan ini secara tidak langsung mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut : 1. Solar PT. Sang Hyang Seri Persero menggunakan solar untuk bahan bakar mesin- mesin produksi seperti box dryer, seed-cleaner and sortation machine dan generator listrik genset. 2. Udara panas Udara panas ini digunakan dalam proses pengeringan GKP Gabah Kering Panen. Kadar air GKP harus diturunkan dari 25 menjadi maksimal 12. Udara panas dapat diperoleh baik secara alami menggunakan sinar matahari dan secara buatan menggunakan mesin dryer. Udara panas secara buatan, dihasilkan oleh burner kemudian dihisap dan dihembuskan oleh blower ke ruang plenum yang kemudian didistribusikan ke box dryer untuk mengeringkan padi yang berada pada box dryer.

2.5.3. Uraian Proses Produksi

Untuk memperoleh benih lulus yang sesuai dengan standar mutu yang ditentukan, proses pengolahan GKP menjadi benih lulus melewati beberapa tahap. Tahapan-tahapan pengolahan GKP pada PT. Sang Hyang Seri Persero menjadi benih lulus diuraikan seperti berikut : Universitas Sumatera Utara

2.5.3.1. Persiapan Pengolahan Benih

Persiapan-persiapan yang perlu dilakukan untuk mengolah benih padi adalah sebagai berikut : 1. Pembersihan lantai jemur, mesin dan peralatan, tempat-tempat penyimpanan gudang dan selokan. 2. Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin dan peralatan.

2.5.3.2. Penerimaan Calon Benih

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada saat penerimaan GKP yaitu pemeriksaan dokumen, penimbangan Gabah Kering Panen GKP dan pengambilan sampel oleh petugas bagian Pegawai Laboratorium. Pemeriksaan dokumen yang dilakukan berupa Surat Pengantar Hasil Panen SPHP disertai surat sortasi dari tim panen, diantaranya adalah nomor induk lapangan, musim tanam, nama petani penggarap, blok sertifikasi, luas tanam, luas panen, tanggal panen, varietas, kelas benih, tonase, pemeriksaan kadar air, kadar kotoran dan kemurnian varietas yang kemudian disimpan kedalam gudang untuk sementara. Ketika dilakukan penimbangan, Pegawai Laboratorium melakukan pengembalian sampel GKP untuk kebutuhan pengujian pendahuluan. Sampel tersebut kemudian dibawa ke labolatorium untuk dianalisis lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara

2.5.3.3. Pengeringan

Pengeringan dilakukan untuk menurunkan kadar air pada benih, agar benih tahan lama dalam penyimpanan, adapun cara pengeringan dilakukan dengan 2 cara yaitu secara manual menggunakan sinar matahari dan secara buatan menggunakan mesin dryer. Pengeringan secara manual dilakukan dengan cara menjemur benih agar terkena sinar matahari. Dalam kondisi cuaca cerah, pengeringan dengan cara manual membutuhkan waktu kira-kira 2-3 hari. Pengeringan dengan cara manual ini dapat menghemat biaya. Pengeringan pada lantai jemur dapat dilihat pada Gambar 2.2. Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut Gambar 2.2. Proses Pengeringan Pada Lantai Jemur Pengeringan Manual Pengeringan dengan box dryer dilakukan dengan cara mengalirkan udara panas dari burner ke dalam box dryer melalui perantara blower berangsur-angsur hingga suhunya mencapai 45 C. Ketebalan tumpukan padi 0,5m – 0,6m agar pada waktu melakukan pembalikan mudah dilakukan. Pembalikan dilakukan tiap 1 jam, sebelum dilakukan pembalikan harus dilakukan pengecekan suhu dan kadar air calon benih. Penurunan kadar air rata-rata 0,5 – 1,2 perjam dan Universitas Sumatera Utara pengeringan dilanjutkan sampai kadar air 12 selama ± 8 jam. Proses pengeringan menggunakan box dryer dapat dilihat pada Gambar 2.3. Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang Sumut Gambar 2.3. Proses Pengeringan Menggunakan Box Dryer Pengeringan Buatan

2.5.3.4. Pembersihan Inspeksi

Benih padi yang telah dikeringkan kadar air 12 kemudian dibersihkan dengan mesin seed cleaner. Hasil dari mesin ini berupa sampah daun-daunan, bekas pengikat karung dan lain sebagainya, second green I campuran sampah dan jerami yang tersisa, second green II merupakan sampah ringan yang keluar dari ayakan, second green III merupakan padi kosong yang ukurannya lebih besar dari ukuran ayakan, benih bersih. Proses ini juga berfungsi untuk preconditioning benih. Dimana temperatur benih yang hasil proses pengeringan diturunkan dari 45 C menjadi 37 C. Proses pembersihan dapat dilihat pada Gambar 2.4. Universitas Sumatera Utara Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang Sumut Gambar 2.4. Proses Pembersihan Inspeksi

2.5.3.5. Penggudangan Simpan Kemas

Tujuan penggudangan simpan kemas adalah untuk penyimpanan sementara benih dan masa dormansi benih. Dormansi merupakan fase benih untuk beristirahat yang berfungsi untuk menunda perkecambahannya. Penyimpanan benih di gudang harus menggunakan alas berupa paletpapan kayu atau balok- balok kayu agar karung benih tidak langsung bersentuhan dengan lantai gudang. Benih yang disimpan segera di fumigasi dengan Phostoxin atau disemprot dengan insektisida siloan satifsar damfin untuk disanitasi. Setiap tumpukan benih diberi kartu identitas yang berisikan data antara lain: nomor tumpukan, varietas, tanggal panen, jumlahnya, tanggal pengujian, tanggal kadaluarsa, dan tanggal penyemprotan fumigasi. Penyimpanan benih sementara dapat dilihat pada Gambar 2.5. Universitas Sumatera Utara Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut Gambar 2.5. Penyimpanan Benih Sementara

2.5.3.6. Pengujian Benih

Pengujian benih dilakukan melalui beberapa tahap, diantaranya: 1. Pengujian Kadar Air Kadar air suatu benih mempunyai peranan yang sangat besar pada daya tahan benih dan daya tumbuh benih. Kandungan air pada benih yang terikat secara fisik disebut dengan kandungan air bebas yang dinyatakan dengan proses berat dan untuk mengetahui kadar air benih dapat digunakan alat moisture tester. Standar kadar air benih yang baik adalah 12. 2. Pengujian Daya Kecambah Pengujian daya kecambah dilakukan secara interen dan eksteren. Pengujian secara interen dilakuakan oleh pihak perusahan. Pengujian secara eksteren dilakukan oleh pihak BPSBTPH Badan Pengawas Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. Pengujian secara interen dilakukan perusahaan agar mempercepat proses sertifikasi. Dalam pengujian ini bisa juga terlihat atau diamati biji normal, biji abnormal, biji mati dan biji segar tidak tumbuh. Biji normal : Akar primer dan sekunder bentuk yang sama. Universitas Sumatera Utara Biji abnormal : Akar primer lebih panjang dari akar sekunder dan memiliki bentuk yang berbeda . Biji mati : Akar tidak tumbuh dan biji berwarna hitam. Biji segar tidak tumbuh : Akar tidak tumbuh walaupun biji terlihat segar. Daya kecambah minimal 85. Pengujian benih dapat dilihat pada Gambar 2.6. Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut Gambar 2.6. Pengujian Benih

2.5.3.7. Proses Sertifikasi Benih

Sertifikasi benih adalah proses pemberian sertifikat setelah melalui pemeriksaan, pengawasan dan pengujian, dimana hasilnya memenuhi persyaratan untuk diedarkan. Sertifikasi juga berguna untuk menjamin kemurnian mutu benih dari suatu varietas. Lembaga yang bertugas mengawasi dalam sertifikasi benih adalah BPSBTPH Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. Pengawasan yang dilakukan meliputi pemeriksaan pendahuluan, pemeriksaan lapangan, pemeriksaan di pengolahan, pengujian mutu benih di laboratorium dan pengawasan di pemasaran. Benih yang telah lulus uji oleh Universitas Sumatera Utara BPSBTPH akan diberi label bersertifikat dan selanjutnya dapat dilakukan pengepakan. Contoh label sertifikasi benih dapat dilihat pada Gambar 2.7. Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut Gambar 2.7. Contoh Label Sertifikasi Benih

2.5.3.8. Pengepakan

Setelah dilakukan pengujian dan benih dinyatakan lulus maka dilakukan pengepakan benih padi. Pengepakan benih dilakukan sesuai dengan permintaan pasar. Benih dikemas harus sesuai dengan label sertifikasi, menggunakan logo yang jelas, serta penimbangan benih per kantong dengan baik. Berat netto produk adalah 5 kgkemasan dan 1 kgkemasan. Proses pengepakan yang terdapat pada perusahaan yaitu proses pengepakan secara manual dan fully automatic. Pengepakan secara fully automatic jarang dilakukan perusahaan karena membutuhkan persyaratan yang berat. Setelah selesai pengepakan, benih disimpan di gudang produk sebelum benih tersebut dipasarkan dimana pemasaran dilakukan secara ritel eceran dan korporat kerja sama dengan instansi dan BUMNBUMD. Proses pengepakan dapat dilihat pada Gambar 2.8. Universitas Sumatera Utara Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut Gambar 2.8. Proses Pengepakan Benih Secara Manual dan Fully Automatic

2.6. Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan yang digunakan pada PT. Sang Hyang Seri Persero Cabang Deli Serdang, Sumatera Utara adalah :

2.6.1. Mesin Produksi

Mesin produksi yang digunakan pada proses produksi benih di PT. Sang Hyang Seri Persero, dapat dilihat pada Tabel 2.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Mesin Produksi Pada PT. Sang Hyang Seri Persero Proses MesinMedia Dimensi m Spesifikasi Teknis Pengeringan Alami Media : Lantai Jemur Lantai Jemur I : Panjang : 28 Lebar : 15,5 Sumber panas : matahari Kapasitas : 6 ton Lantai Jemur II : Panjang : 24,2 Lebar : 15,5 Sumber panas : matahari Kapasitas : 5 ton Buatan Media : Box Dryer Box dryer I, terdiri dari 6 kotak Kapasitas : 5 ton Panjang Lebar Tinggi 4,2 7 5 4 4 4 2 2 2 Box dryer II, terdiri dari 6 kotak Kapasitas : 6 ton Panjang Lebar Tinggi 7 4 2 Mesin : Burner dan Blower Burner, Panjang : 0,5 Lebar : 0,3 Blower, Diameter : 1,8 Burner Weishaupt : Daya : 1,5 KVA ; Motor : 17,3 HP Putaran : 3500 rpm ; Berat : 19,5 Kg Centrifugal Blower : Daya : 19,5 KVA Putaran : 2400 rpm Kecepatan angin :150 meterdetik Tabel 2.2. Mesin Produksi Pada PT. Sang Hyang Seri Persero Lanjutan Universitas Sumatera Utara Proses MesinMedia Dimensi m Spesifikasi Teknis Pembersihan Inspeksi Seed-Cleaner Petkus K 531 Panjang : 5 Lebar : 2,1 Tinggi : 2,2 Berat : 1300 Kg Power : 4 Kw Kapasitas : 2 TonJam Jumlah : 1 Unit Seed-Cleaner Robber D 495 Panjang : 5 Lebar : 2,1 Tinggi : 2,2 Berat : 1300 Kg Power : 4 Kw Kapasitas : 2 TonJam Jumlah : 2 Unit Tabel 2.2. Mesin Produksi Pada PT. Sang Hyang Seri Persero Lanjutan Universitas Sumatera Utara Proses MesinMedia Dimensi m Spesifikasi Teknis Pengepakan Pengemasan Filling Vertical U-5000 Panjang : 4 Lebar : 6 Tinggi : 10 Kapasitas output : 3,5 tonjam Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut Universitas Sumatera Utara

2.6.2. Peralatan Equipment

Peralatan produksi yang ada di PT. Sang Hyang Seri Persero, dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Peralatan Produksi Pada PT. Sang Hyang Seri Peralatan Jenis Spesifikasi Fungsi Jumlah unit Material Handling Truck Toyota Dyna 125 LT kapasitas 8 ton Alat angkut bahan baku dan produk 2 Mitsubishi Colt Diesel 135 PS Kapasitas 8 ton 1 Toyota Ryno 115 PS Kapasitas 8 ton 1 Forklift Komatsu Diesel Kapasitas 2 ton Alat angkut material pada bagian produksi 1 Mitsubishi Kapasitas 2 ton 1 Kereta Sorong Kapasitas 100 kg Alat angkut material pada bagian produksi 7 Timbangan Avery Kapasitas 500 kg Mengukur massa GKP 1 Konvensional Kapasitas 150 kg Mengukur massa benih bersih 1 Pengujian benih Moisture tester - Mengukur kadar air benih 2 Germinator - Wadah pemeraman benih 1 Oven - Mengeringkan sampel benih 1 Lemari pendingin - Penyimpanan sampel benih 1 Thermometer - Mengukur temperatur GKP pada box dryer 1 Tabel 2.3. Peralatan Produksi Pada PT. Sang Hyang Seri Lanjutan Universitas Sumatera Utara Peralatan Jenis Spesifikasi Fungsi Jumlah unit Hopper - P : 0,66 m; L : 0,56 m; T : 1,4 m; Kapasitas 100 kg Saluran curah benih 1 Palet Kayu P : 1 m, L : 1 m; T : 1,4 m; Kapasitas 1 ton Alas tempat tumpukan benih 500 Sealer - - Alat perekat kemasan produk 2 Terpal Plastik - Menutup gabah pada lantai jemur 4 Karung Plastik Kapasitas 70 kg Tempat benih 700 Sekop Baja - Alat bantu proses pembalikan benih saat dikeringkan 20 Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut Universitas Sumatera Utara 2.7.Utilitas Yang dimaksud dengan utilitas dalam sebuah pabrik adalah unit pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung terhadap bahan baku, tetapi pendukung agar proses produksi dapat berjalan lancar. Utilitas yang terdapat pada PT. Sang Hyang Seri Persero antara lain sebagai berikut: 1. Unit Pembangkit Tenaga Power Plant Tenaga yang digunakan untuk dapat mengoperasikan seluruh alat dan mesin diperoleh dari tenaga listrik PLN. Selain itu, tenaga listrik juga diperoleh dari unit pendukung seperti Genset. Adapun spesifikasi dari mesin Genset yang digunakan adalah : Output : 32,5 KVA Voltage : 380220 V Frequency : 50 Hz Daya listrik yang tersedia didistribusikan ke bagian-bagian sebagai berikut: a. Perumahan pimpinan, staf dan karyawan. b. Penerangan dan arus listrik kantor dan pabrik serta jalan. c. Unit-unit proses pengolahan benih. 2. Unit Pengolahan Air Water Treatment Salah satu bagian yang penting untuk mendukung proses pengolahan di PT. Sang Hyang Seri adalah air. Sumber air diperoleh dari PDAM Deli Serdang. Air digunakan untuk keperluan sebagai berikut : a. Air domestik, yaitu air yang digunakan di luar kegiatan pabrik kantor dan perumahan. Universitas Sumatera Utara b. Air proses, yaitu air yang digunakan untuk keperluan laboratorium.

2.8. Safety dan Fire Protection

Safety and fire protection adalah upaya yang dilakukan agar keselamatan tetap terjaga selama proses produksi berlangsung. Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam hal safety terhadap bahaya. Namun, pelaksanaannya belum maksimal karena para pekerja belum seluruhnya mematuhi kebijakan yang telah dibuat. Kesadaran pekerja akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja masih sangat kurang, hal tersebut terlihat dari belum ada pekerja yang menggunakan masker dan kaca mata pada saat bekerja terutama di bagian pengeringan dan pembersihan GKP. Untuk kegiatan penanggulangan bahaya kebakaran perusahaan juga melengkapinya dengan peralatan kerja pendukung seperti: alat pemadam api fire extinguisher di daerah penting dalam pabrik, pompa, penyemprot air dan tangki air.

2.9. Waste Treatment

Limbah dari hasil pengolahan GKP hingga menjadi benih bersih adalah limbah berupa gabah kosong dan jerami kering yang keluar dari stasiun seed cleaner setelah dua kali proses pembersihan menuju corong ke tempat penampungan limbah. Limbah ini kemudian dibakar atau diberikan kepada masyarakat yang ingin memanfaatkannya. Universitas Sumatera Utara

2.10. Tenaga Kerja