2.3.Ruang Lingkup Bidang Usaha
Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Sang Hyang Seri Persero Kantor Regional IV Sumatera Utara adalah:
1. Memproduksi benih pertanian varietas pelayanan public variety dan varietas komersial commercial variety.
2. Memasarkan benih pertanian varietas pelayanan public variety dan varietas komersial commercial variety.
3. Melalukan kemitraan usaha dengan produsenpenangkar benih baik swasta maupun milik pemerintah.
4. Melakukan penelitian dan pengembangan research and development yang menunjang bisnis usaha pembenihan.
2.4. Lokasi Perusahaan
Areal atau lokasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelangsungan usaha dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu ada hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi pabrik antara lain: 1. Tenaga kerja mudah didapat.
2. Bahan baku mudah didapat. 3. Lokasi pabrik diusahakan berada di daerah khusus dan srategis.
4. Fasilitas-fasilitas pendukung seperti sarana transportasi, listrik, dan air tersedia dengan baik dan layak.
Letak PT. Sang Hyang Seri Persero Kantor Regional IV Sumatera Utara berada di jalan Raya Medan-Lubuk Pakam Km. 21 Tanjung Morawa. Batas - batas
Universitas Sumatera Utara
perusahaan adalah : 1. Sebelah utara berbatasan dengan jalan raya Tanjung morawa.
2. Sebelah selatan berbatasan dengan pabrik minyak Para Sawita. 3. Sebelah timur berbatasan dengan perkuburantanah waqaf.
2.5. Proses Produksi
Proses produksi yang terdapat di Pabrik Pengolahan Benih PT. Sang Hyang Seri Persero adalah melakukan pengolahan terhadap GKP gabah kering
panen menjadi benih bersertifikat. Produk yang dihasilkan adalah benih unggul bersertifikat, dimana benih ini mengalami proses produksi dan pengujian di
laboratorium. Benih yang lulus pengujian merupakan benih unggul dan diberi sertifikat. Hasil proses pengolahan yang tidak dapat dijadikan produk yaitu benih
kosong dan jerami.
2.5.1. Standard Mutu BahanProduk
Standar mutu dari produk yang dihasilkan oleh PT. Sang Hyang Seri Persero harus disesuaikan dengan spesifikasi standar mutu BPSBTPH Balai
Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura dan harus dilakukan pengujian benih. Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan pabrik
dapat diterima oleh pasar. Sehingga, untuk meningkatkan daya saing, benih yang dihasilkan harus memenuhi spesifikasi mutu. Mutu benih lulus adalah suatu
ukuran mutu yang sangat penting karena mempengaruhi pertumbuhan benih dan mutu hasil dari penanaman benih. Pengujian mutu pada perusahaan dilakukan
Universitas Sumatera Utara
secara intern dan ekstern. Pengujian mutu intern dilakukan pada laboratorium pabrik, sedangkan pengujian mutu ekstern dilakukan oleh BPSBTPH. Kelulusan
benih dan sertifikasi benih berada pada keputusan BPSBTPH, walaupun sudah dilakukan pengujian sendiri di laboratorium PT. Sang Hyang Seri Persero.
Bahan baku yang digunakan PT. Sang Hyang Seri Persero adalah Gabah Kering Panen GKP padi . Standard mutu bahan yang ditetapkan oleh perusahaan
untuk setiap GKP padi yang masuk ke pabrik adalah sebagai berikut: 1. Kadar air yang terkandung dalam Gabah Kering Panen GKP : 25
2. Butir hijau yang terdapat dalam Gabah Kering Panen GKP : 7 3. Kotoran benih yang terdapat dalam Gabah Kering Panen GKP : 5
Standard mutu produk yang ditetapkan oleh perusahaan untuk setiap benih lulus adalah sebagai berikut:
1. Kadar air yang terkandung dalam Benih Lulus BL sebesar 12 2. Kemurnian benih yang terkandung dalam Benih Lulus BL minimal 99
3. Kotoran benih yang terdapat dalam Benih Lulus BL 0,1 4. Daya tumbuh atau daya berkecambah Benih Lulus BL minimal 85
5. Campuran varietas lain yang terkandung dalam Benih Lulus BL 0,1
2.5.2. Bahan yang Digunakan Bahan Baku, Bahan Penolong
2.5.2.1. Bahan Baku yang Digunakan
Mutu hasil olahan dipengaruhi oleh mutu bahan baku dan proses pengolahan, sedangkan mutu bahan baku dipengaruhi oleh sistem panen. Bahan
baku yang digunakan perusahaan dalam memproduksi benih padi bersertifikat
Universitas Sumatera Utara
adalah Gabah Kering Panen GKP padi. GKP padi diperoleh perusahaan dari hasil penangkaran antara perusahaan dengan kelompok tani di Sumatera Utara,
dimana PT. Sang Hyang Seri Persero menjadi pengasuh kelompok tani tersebut. Bahan baku yang akan diproses tidak boleh melebihi kadar air yang
ditentukan yaitu 25 dan kadar kotoran 5, kalau lebih dari yang ditentukan maka harga padi tersebut akan menjadi turun dan hal tersebut sudah dilakukan
kesepakatan terlebih dahulu. Setelah melakukan pengecekan barulah penimbangan dilakukan dan disimpan kedalam gudang untuk sementara.
Bahan baku GKP yang diterima adalah GKP level FS Foundation Seed, level SS Stock Seed, Level ES Extention Seed. Bahan baku yang diterima
terdiri dari tujuh varietas benih padi. Deskripsi varietas benih padi dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Deskripsi Varietas Benih Padi
Jenis Padi Deskripsi
Asal Golongan
Warna Gabah Bentuk Gabah
Kerontokan Kadar
Amilosa Tekstur
Nasi
Ciherang Persilangan IR18349-53-1-3-
1-3IR19661-131-3-1-3IR64 Cere
Kuning, Bersih Panjang
Ramping Sedang
23 Pulen
Inpari 11 dan 13 IR64IRBBIR64
Cere Indica Kuning, Bersih
Panjang Sedang
22 Pulen
Situ Bagendit Batur252823-7D78-1-A
Cere Kuning, Bersih
Panjang Sedang
22 Pulen
Bestari Padi cisantana yang diradiasi
dengan sinar gamma -
Kuning Bersih Ramping
Sedang 22
Pulen Cibogo
S4878-75
2
IR1966-131-3- 1
2
IR64 Cere
Kuning Bersih Ramping
Agak Tahan 24
Pulen Cigeulis
CiliwungCikapundungIR64 Cere
Kuning, Bersih Panjang
Ramping Sedang
23 Pulen
Mekongga A2790IR64
Cere Kuning, Bersih
Panjang Ramping
Sedang 23
Pulen
Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut
Universitas Sumatera Utara
2.5.2.2. Bahan Penolong yang Digunakan
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi tetapi tidak terdapat dalam produk akhir. Bahan ini secara tidak langsung
mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut :
1. Solar PT. Sang Hyang Seri Persero menggunakan solar untuk bahan bakar mesin-
mesin produksi seperti box dryer, seed-cleaner and sortation machine dan generator listrik genset.
2. Udara panas Udara panas ini digunakan dalam proses pengeringan GKP Gabah Kering
Panen. Kadar air GKP harus diturunkan dari 25 menjadi maksimal 12. Udara panas dapat diperoleh baik secara alami menggunakan sinar matahari
dan secara buatan menggunakan mesin dryer. Udara panas secara buatan, dihasilkan oleh burner kemudian dihisap dan dihembuskan oleh blower ke
ruang plenum yang kemudian didistribusikan ke box dryer untuk mengeringkan padi yang berada pada box dryer.
2.5.3. Uraian Proses Produksi
Untuk memperoleh benih lulus yang sesuai dengan standar mutu yang ditentukan, proses pengolahan GKP menjadi benih lulus melewati beberapa tahap.
Tahapan-tahapan pengolahan GKP pada PT. Sang Hyang Seri Persero menjadi benih lulus diuraikan seperti berikut :
Universitas Sumatera Utara
2.5.3.1. Persiapan Pengolahan Benih
Persiapan-persiapan yang perlu dilakukan untuk mengolah benih padi adalah sebagai berikut :
1. Pembersihan lantai jemur, mesin dan peralatan, tempat-tempat penyimpanan gudang dan selokan.
2. Pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin dan peralatan.
2.5.3.2. Penerimaan Calon Benih
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada saat penerimaan GKP yaitu pemeriksaan dokumen, penimbangan Gabah Kering Panen GKP dan
pengambilan sampel oleh petugas bagian Pegawai Laboratorium. Pemeriksaan dokumen yang dilakukan berupa Surat Pengantar Hasil Panen SPHP disertai
surat sortasi dari tim panen, diantaranya adalah nomor induk lapangan, musim tanam, nama petani penggarap, blok sertifikasi, luas tanam, luas panen, tanggal
panen, varietas, kelas benih, tonase, pemeriksaan kadar air, kadar kotoran dan kemurnian varietas yang kemudian disimpan kedalam gudang untuk sementara.
Ketika dilakukan penimbangan, Pegawai Laboratorium melakukan pengembalian sampel GKP untuk kebutuhan pengujian pendahuluan. Sampel tersebut kemudian
dibawa ke labolatorium untuk dianalisis lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara
2.5.3.3. Pengeringan
Pengeringan dilakukan untuk menurunkan kadar air pada benih, agar benih tahan lama dalam penyimpanan, adapun cara pengeringan dilakukan dengan
2 cara yaitu secara manual menggunakan sinar matahari dan secara buatan menggunakan mesin dryer.
Pengeringan secara manual dilakukan dengan cara menjemur benih agar terkena sinar matahari. Dalam kondisi cuaca cerah, pengeringan dengan cara
manual membutuhkan waktu kira-kira 2-3 hari. Pengeringan dengan cara manual ini dapat menghemat biaya. Pengeringan pada lantai jemur dapat dilihat pada
Gambar 2.2.
Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut
Gambar 2.2. Proses Pengeringan Pada Lantai Jemur Pengeringan Manual
Pengeringan dengan box dryer dilakukan dengan cara mengalirkan udara panas dari burner ke dalam box dryer melalui perantara blower berangsur-angsur
hingga suhunya mencapai 45 C. Ketebalan tumpukan padi 0,5m – 0,6m agar
pada waktu melakukan pembalikan mudah dilakukan. Pembalikan dilakukan tiap 1 jam, sebelum dilakukan pembalikan harus dilakukan pengecekan suhu dan
kadar air calon benih. Penurunan kadar air rata-rata 0,5 – 1,2 perjam dan
Universitas Sumatera Utara
pengeringan dilanjutkan sampai kadar air 12 selama ± 8 jam. Proses pengeringan menggunakan box dryer dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang Sumut
Gambar 2.3. Proses Pengeringan Menggunakan Box Dryer
Pengeringan Buatan
2.5.3.4. Pembersihan Inspeksi
Benih padi yang telah dikeringkan kadar air 12 kemudian dibersihkan dengan mesin seed cleaner. Hasil dari mesin ini berupa sampah daun-daunan,
bekas pengikat karung dan lain sebagainya, second green I campuran sampah dan jerami yang tersisa, second green II merupakan sampah ringan yang keluar
dari ayakan, second green III merupakan padi kosong yang ukurannya lebih besar dari ukuran ayakan, benih bersih. Proses ini juga berfungsi untuk
preconditioning benih. Dimana temperatur benih yang hasil proses pengeringan
diturunkan dari 45 C menjadi 37
C. Proses pembersihan dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang Sumut
Gambar 2.4. Proses Pembersihan Inspeksi
2.5.3.5. Penggudangan Simpan Kemas
Tujuan penggudangan simpan kemas adalah untuk penyimpanan sementara benih dan masa dormansi benih. Dormansi merupakan fase benih untuk
beristirahat yang berfungsi untuk menunda perkecambahannya. Penyimpanan benih di gudang harus menggunakan alas berupa paletpapan kayu atau balok-
balok kayu agar karung benih tidak langsung bersentuhan dengan lantai gudang. Benih yang disimpan segera di fumigasi dengan Phostoxin atau disemprot dengan
insektisida siloan satifsar damfin untuk disanitasi. Setiap tumpukan benih diberi kartu identitas yang berisikan data antara lain: nomor tumpukan, varietas, tanggal
panen, jumlahnya, tanggal pengujian, tanggal kadaluarsa, dan tanggal penyemprotan fumigasi. Penyimpanan benih sementara dapat dilihat pada
Gambar 2.5.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut
Gambar 2.5. Penyimpanan Benih Sementara
2.5.3.6. Pengujian Benih
Pengujian benih dilakukan melalui beberapa tahap, diantaranya: 1. Pengujian Kadar Air
Kadar air suatu benih mempunyai peranan yang sangat besar pada daya tahan benih dan daya tumbuh benih. Kandungan air pada benih yang terikat secara
fisik disebut dengan kandungan air bebas yang dinyatakan dengan proses berat dan untuk mengetahui kadar air benih dapat digunakan alat moisture tester.
Standar kadar air benih yang baik adalah 12. 2. Pengujian Daya Kecambah
Pengujian daya kecambah dilakukan secara interen dan eksteren. Pengujian secara interen dilakuakan oleh pihak perusahan. Pengujian secara eksteren
dilakukan oleh pihak BPSBTPH Badan Pengawas Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. Pengujian secara interen dilakukan perusahaan agar
mempercepat proses sertifikasi. Dalam pengujian ini bisa juga terlihat atau diamati biji normal, biji abnormal, biji mati dan biji segar tidak tumbuh.
Biji normal : Akar primer dan sekunder bentuk yang sama.
Universitas Sumatera Utara
Biji abnormal : Akar primer lebih panjang dari akar sekunder dan
memiliki bentuk yang berbeda . Biji mati
: Akar tidak tumbuh dan biji berwarna hitam. Biji segar tidak tumbuh : Akar tidak tumbuh walaupun biji terlihat segar.
Daya kecambah minimal 85. Pengujian benih dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut
Gambar 2.6. Pengujian Benih
2.5.3.7. Proses Sertifikasi Benih
Sertifikasi benih adalah proses pemberian sertifikat setelah melalui pemeriksaan, pengawasan dan pengujian, dimana hasilnya memenuhi persyaratan
untuk diedarkan. Sertifikasi juga berguna untuk menjamin kemurnian mutu benih dari suatu varietas. Lembaga yang bertugas mengawasi dalam sertifikasi benih
adalah BPSBTPH Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. Pengawasan yang dilakukan meliputi pemeriksaan pendahuluan,
pemeriksaan lapangan, pemeriksaan di pengolahan, pengujian mutu benih di laboratorium dan pengawasan di pemasaran. Benih yang telah lulus uji oleh
Universitas Sumatera Utara
BPSBTPH akan diberi label bersertifikat dan selanjutnya dapat dilakukan pengepakan. Contoh label sertifikasi benih dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut
Gambar 2.7. Contoh Label Sertifikasi Benih
2.5.3.8. Pengepakan
Setelah dilakukan pengujian dan benih dinyatakan lulus maka dilakukan pengepakan benih padi. Pengepakan benih dilakukan sesuai dengan permintaan
pasar. Benih dikemas harus sesuai dengan label sertifikasi, menggunakan logo yang jelas, serta penimbangan benih per kantong dengan baik. Berat netto produk
adalah 5 kgkemasan dan 1 kgkemasan. Proses pengepakan yang terdapat pada perusahaan yaitu proses pengepakan secara manual dan fully automatic.
Pengepakan secara fully automatic jarang dilakukan perusahaan karena membutuhkan persyaratan yang berat. Setelah selesai pengepakan, benih disimpan
di gudang produk sebelum benih tersebut dipasarkan dimana pemasaran dilakukan secara ritel eceran dan korporat kerja sama dengan instansi dan
BUMNBUMD. Proses pengepakan dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut
Gambar 2.8. Proses Pengepakan Benih Secara Manual dan Fully Automatic
2.6. Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan yang digunakan pada PT. Sang Hyang Seri Persero Cabang Deli Serdang, Sumatera Utara adalah :
2.6.1. Mesin Produksi
Mesin produksi yang digunakan pada proses produksi benih di PT. Sang Hyang Seri Persero, dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Mesin Produksi Pada PT. Sang Hyang Seri Persero Proses
MesinMedia Dimensi m
Spesifikasi Teknis
Pengeringan Alami
Media : Lantai Jemur Lantai Jemur I :
Panjang : 28 Lebar : 15,5
Sumber panas : matahari Kapasitas : 6 ton
Lantai Jemur II : Panjang : 24,2
Lebar : 15,5 Sumber panas : matahari
Kapasitas : 5 ton
Buatan Media : Box Dryer
Box dryer I, terdiri dari 6 kotak
Kapasitas : 5 ton Panjang
Lebar Tinggi
4,2 7
5 4
4 4
2 2
2
Box dryer II, terdiri dari 6 kotak Kapasitas : 6 ton
Panjang Lebar
Tinggi 7
4 2
Mesin : Burner dan Blower Burner,
Panjang : 0,5 Lebar : 0,3
Blower, Diameter : 1,8
Burner Weishaupt :
Daya : 1,5 KVA ; Motor : 17,3 HP Putaran : 3500 rpm ; Berat : 19,5 Kg
Centrifugal Blower :
Daya : 19,5 KVA Putaran : 2400 rpm
Kecepatan angin :150 meterdetik
Tabel 2.2. Mesin Produksi Pada PT. Sang Hyang Seri Persero Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
Proses MesinMedia
Dimensi m Spesifikasi Teknis
Pembersihan Inspeksi Seed-Cleaner
Petkus K 531 Panjang : 5
Lebar : 2,1 Tinggi : 2,2
Berat : 1300 Kg
Power : 4 Kw
Kapasitas : 2 TonJam
Jumlah : 1 Unit
Seed-Cleaner Robber D 495
Panjang : 5 Lebar : 2,1
Tinggi : 2,2 Berat
: 1300 Kg Power
: 4 Kw Kapasitas
: 2 TonJam Jumlah
: 2 Unit
Tabel 2.2. Mesin Produksi Pada PT. Sang Hyang Seri Persero Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
Proses MesinMedia
Dimensi m Spesifikasi Teknis
Pengepakan Pengemasan
Filling Vertical U-5000 Panjang : 4
Lebar : 6 Tinggi : 10
Kapasitas output : 3,5 tonjam
Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut
Universitas Sumatera Utara
2.6.2. Peralatan Equipment
Peralatan produksi yang ada di PT. Sang Hyang Seri Persero, dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Peralatan Produksi Pada PT. Sang Hyang Seri Peralatan
Jenis Spesifikasi
Fungsi Jumlah
unit
Material Handling Truck
Toyota Dyna 125 LT kapasitas 8 ton Alat angkut bahan baku dan
produk 2
Mitsubishi Colt Diesel 135 PS Kapasitas 8 ton
1 Toyota Ryno 115 PS Kapasitas 8 ton
1 Forklift
Komatsu Diesel Kapasitas 2 ton Alat angkut material pada
bagian produksi 1
Mitsubishi Kapasitas 2 ton 1
Kereta Sorong Kapasitas 100 kg
Alat angkut material pada bagian produksi
7 Timbangan
Avery Kapasitas 500 kg
Mengukur massa GKP 1
Konvensional Kapasitas 150 kg
Mengukur massa benih bersih 1
Pengujian benih Moisture tester
- Mengukur kadar air benih
2 Germinator
- Wadah pemeraman benih
1 Oven
- Mengeringkan sampel benih
1 Lemari
pendingin -
Penyimpanan sampel benih 1
Thermometer -
Mengukur temperatur GKP pada box dryer
1
Tabel 2.3. Peralatan Produksi Pada PT. Sang Hyang Seri Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
Peralatan Jenis
Spesifikasi Fungsi
Jumlah unit
Hopper -
P : 0,66 m; L : 0,56 m; T : 1,4 m; Kapasitas 100 kg
Saluran curah benih 1
Palet Kayu
P : 1 m, L : 1 m; T : 1,4 m; Kapasitas 1 ton Alas tempat tumpukan benih
500 Sealer
- -
Alat perekat kemasan produk 2
Terpal Plastik
- Menutup gabah pada lantai
jemur 4
Karung Plastik
Kapasitas 70 kg Tempat benih
700 Sekop
Baja -
Alat bantu proses pembalikan benih saat dikeringkan
20
Sumber : PT. Sang Hyang Seri Persero Cab. Deli Serdang, Sumut
Universitas Sumatera Utara
2.7.Utilitas
Yang dimaksud dengan utilitas dalam sebuah pabrik adalah unit pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung terhadap bahan baku, tetapi
pendukung agar proses produksi dapat berjalan lancar. Utilitas yang terdapat pada PT. Sang Hyang Seri Persero antara lain sebagai berikut:
1. Unit Pembangkit Tenaga Power Plant Tenaga yang digunakan untuk dapat mengoperasikan seluruh alat dan mesin
diperoleh dari tenaga listrik PLN. Selain itu, tenaga listrik juga diperoleh dari unit pendukung seperti Genset. Adapun spesifikasi dari mesin Genset yang
digunakan adalah : Output
: 32,5 KVA Voltage
: 380220 V Frequency
: 50 Hz Daya listrik yang tersedia didistribusikan ke bagian-bagian sebagai berikut:
a. Perumahan pimpinan, staf dan karyawan. b. Penerangan dan arus listrik kantor dan pabrik serta jalan.
c. Unit-unit proses pengolahan benih. 2. Unit Pengolahan Air Water Treatment
Salah satu bagian yang penting untuk mendukung proses pengolahan di PT. Sang Hyang Seri adalah air. Sumber air diperoleh dari PDAM Deli Serdang.
Air digunakan untuk keperluan sebagai berikut : a. Air domestik, yaitu air yang digunakan di luar kegiatan pabrik kantor dan
perumahan.
Universitas Sumatera Utara
b. Air proses, yaitu air yang digunakan untuk keperluan laboratorium.
2.8. Safety dan Fire Protection
Safety and fire protection adalah upaya yang dilakukan agar keselamatan
tetap terjaga selama proses produksi berlangsung. Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam hal safety terhadap bahaya. Namun, pelaksanaannya belum
maksimal karena para pekerja belum seluruhnya mematuhi kebijakan yang telah dibuat. Kesadaran pekerja akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja
masih sangat kurang, hal tersebut terlihat dari belum ada pekerja yang menggunakan masker dan kaca mata pada saat bekerja terutama di bagian
pengeringan dan pembersihan GKP. Untuk kegiatan penanggulangan bahaya kebakaran perusahaan juga melengkapinya dengan peralatan kerja pendukung
seperti: alat pemadam api fire extinguisher di daerah penting dalam pabrik, pompa, penyemprot air dan tangki air.
2.9. Waste Treatment
Limbah dari hasil pengolahan GKP hingga menjadi benih bersih adalah limbah berupa gabah kosong dan jerami kering yang keluar dari stasiun seed
cleaner setelah dua kali proses pembersihan menuju corong ke tempat
penampungan limbah. Limbah ini kemudian dibakar atau diberikan kepada masyarakat yang ingin memanfaatkannya.
Universitas Sumatera Utara
2.10. Tenaga Kerja