Operasi Dasar PLC Programmable Logic Controller

interface output. Unit PLC harus dipilih yang cocok dengan tegangan output yang digunakan. Unit-unit relay memiliki isolasi yang terpasang built-in, yaitu tegangan diubah dengan menggerakkan coil, dengan asas kerja mekanis. Contoh bentuk antarmuka output dapat dilihat pada Gambar 3.13. Gambar 3.13. Rangkaian dan Contoh Output 3. Central Processing Unit CPU CPU dapat dianggap sebagai otak dari PLC. Program dapat dipanggil dari unit memori dan diproses di CPU. CPU terdiri dari, mikroprosesor untuk melakukan operasi matematika dan logika, memori untuk tempat program dan software yang disimpan RAM : Random Access Memory ; ROM : Read Only Memory ; EEPROM : Electrically Erasable Programmable Read Only Memory , power supply, mengkonversikan tegangan AC ke DC, proses kontrol dalam PLC bekerja dengan tegangan DC.

3.11.6. Operasi Dasar PLC

25 Sistem pemrograman PLC terdiri dari beberapa format, antara lain : 25 Suhendar, 2005, Ibid, hal. 31-33 Universitas Sumatera Utara 1. Ladder Diagram Ladder diagram merupakan diagram atau garis yang menggambarkan suatu proses kontrol. Penulisan dengan ladder diagram bertujuan untuk menampilkan urutan-urutan kerja dari sinyal-sinyal listrik. Melalui diagram ini dapat diperlihatkan hubungan antar peralatan aktif atau tidak aktif sesuai dengan urutan yang sudah ditentukan. Lambang yang digunakan pada ladder diagram dapatdilihat pada Tabel 3.7. dan gambar ladder diagram pada Gambar 3.14. Tabel 3.7 . Lambang Ladder Diagram No Lambang Keterangan 1 Output Kode Q 2 Input NO Kode I 3 Input NC Kode I Gambar 3.14. Ladder Diagram Dari Gambar 3.14 diatas, garis vertikal pada ladder diagram yang ditandai dengan L1 dan L2 merupakan line tegangan yang dapat berupa sumber tegangan DC maupun sumber tegangan AC. Jika line tersebut merupakan sumber tegangan AC, maka L1 disebut line fasa sedangkan L2 disebut line Universitas Sumatera Utara netral. Tetapi apabila line tersebut merepresentasikan sumber tegangan DC, maka line L1 merupakan terminal positif, dan line L2 merupakan terminal negatif. Dalam menggambarkan sebuah ladder diagram, ditetapkan beberapa konvensi-konvensi tertentu antara lain : a. Garis-garis vertikal merepresentasikan rel-rel daya, berupa sumber tegangan DC atau AC, dimana diantara keduanya komponen-komponen rangkaian terhubung. b. Tiap-tiap anak tangga merepresentasikan sebuah operasi sekuensial di dalam suatu sistem kontrol. c. Sebuah ladder diagram dibaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.15. Gambar 3.15. Cara Membaca Ladder Diagram d. Tiap-tiap anak tangga harus dimulai dengan sebuah input atau beberapa input dan harus berkahir dengan setidaknya sebuah output. e. Perangkat-perangkat listrik ditampilkan dalam kondisi normalnya. Ini berarti bahwa sebuah saklar yang terbuka dalam keadaan normalnya akan digambarkan terbuka dalam ladder diagram begitu juga sebaliknya sebuah Universitas Sumatera Utara saklar yang tertutup dalam keadaan normalnya digambarkan tertutup pada ladder diagram . f. Sebuah perangkat tertentu dapat digambarkan pada lebih dari satu tangga. Penggunaan alamat yang berupa huruf atau nomor-nomor untuk tiap perangkat input maupun output dimaksudkan untuk memberi label bagi perangkat tersebut pada tiap-tiap situasi kontrol yang dihadapinya. g. Alamat-alamat bagi tiap perangkat IO menggunakan notasi yang tergantung pada pembuat PLC. Sebagai contoh pada Siemens menggunakan huruf I sebagai input dan huruf Q sebagai output, misalnya I0.1.Q2.0. h. Pembacaan satu anak tingga disebut rung, dan diawali dari rung 0. Instruksi dasar dan simbol yang terdapat pada ladder diagram, dapat dilihat pada Tabel 3.8. Instruksi dasar pada ladder diagram juga dapat dibuat dalam bentuk gerbang logika. Gerbang logika merupakan dasar pembentukan sistem digital dan beroperasi dengan bilangan biner, sehingga disebut juga gerbang logika biner. Tegangan yang digunakan dalam gerbang logika adalah tinggi atau rendah. Tegangan tinggi berarti 1, sedangkan tegangan rendah berarti 0. instruksi dasar dapat dilihat pada Lampiran 9. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.8. Instruksi Dasar dan Simbol yang Digunakan pada Ladder Diagram Instruksi Dasar Ladder Simbol Ladder Keterangan LD Load dan LD NOT Load Not Load adalah sambungan langsung dari line dengan logika pensaklarannya seperti saklar NO Normally Open, sedangkan LD NOT logika pensaklarannya adalah seperti saklar NC Normally Close AND dan AND NOT Instruksi tersebut dibutuhkan jika urutan kerja suatu sistem kendali membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus terpenuhi semuanya untuk memperoleh satu keluaran, penyambungannya seri. Logika pensaklaran AND adalah NO dan AND NOT adalah NC. OR dan OR NOT OR dan OR NOT dimasukkan seperti saklar yang posisinya paralel dengan rangkaian sebelumnya. Instruksi tersebut dibutuhkan jika sequence pada suatu sistem kendali membutuhkan salah satu dari kondisi logic yang terpasang paralel untuk mengeluarkan satu keluaran. Logika OR pensaklarannya adalah seperti saklar NO dan OR NOT logika pensaklarannya sperti saklar NC. OUT OUT digunakan sebagai keluaran dari beberapa instruksi yang terpasang sebelumnya yang telah membentuk suatu logika pengendalian tertentu. AND LD AND Load Berfungsi untuk menyambung dua atau lebih sirkuit seri yang dimulai dengan load instruction . OR LD OR Load Berfungsi untuk menyambungkan dua atau lebih sirkuit parallel yang dimulai dengan load instruction. TIM Timer dan CNRT Counter Timer dan Counter Timer berfungsi untuk menunda terjadinya suatu aksi sesuai waktu preset sedangkan counter berfungsi untuk membandingkan nilai yang terkumpul dengan nilai pengesetan dan hasil pembandingan dipakai sebagai keluaran. END Merupakan instruksi terakhir yang harus dituliskan atau digambarkan dalam ladder diagram , jika tidak maka program tidak akan berjalan. Universitas Sumatera Utara IV-1 2. Statement List Pada statement list, baris instruksi diberi nomor secara berurutan dan beraturan untuk setiap instruksinya. Instruksi penulisan program dengan cara ini menggunakan singkatan-singkatan yang diambil dari huruf depan setiap intruksi tersebut. Penulisan singkatan dalam program statement list ini berbeda-beda sesuai dengan jenis dan merk PLC yang digunakan. Selain singkatan yang dapat dituliskan, melalui statement list dapat dituliskan juga alamat instruksi, instruksinya sendiri, maksud dari instruksi tersebut. Dalam istilah lain, penulisan cara ini disebut juga dengan istilah Mnemonic. Contoh penulisan statement list Mnemonic untuk PLC merk Omron, berdasarkan ladder diagram. Contoh mnemonic code dapat dilihat pada Tabel 3.9. Tabel 3.9. Statement List Mnemonic Code Alamat Singkatan Instruksi Instruksi Sistem Relay Sistem PLC Sistem Relay Sistem PLC 0000 PB LD Push Button Load 0001 LS1 OR Limit Switch 1 OR 0002 LS2 AND NOT Limit Switch 2 AND NOT 0003 Lp Lp Output Lampu Output Lampu

3.11.7. Sistematika Desain PLC