operator menggunakan tangan kanan lebih banyak dalam bekerja tetapi menurut ergonomi, hal tersebut dinilai tidak seimbang. Untuk memperbaiki
ketidakseimbangan kerja antara tangan kiri dan tangan kanan, maka setiap elemen gerakan tersebut dianalisa. Perbaikan dilakukan dengan cara
mengeliminasi atau mengkombinasikan elemen-elemen gerakan yang dianggap mampu menyeimbangkan kerja antara tangan kiri dan tangan kanan.
2. Waktu siklus rata-rata elemen kerja labeling dan sealer adalah 2,63 detikkemasan dan waktu baku sebesar 3,05 detikkemasan. Peta tangan kiri
dan tangan kanan menunjukkan bahwa untuk elemen kerja labeling dan sealer kedua tangan operator bekerja dengan seimbang.
3. Waktu baku untuk pengepakan secara manual diperoleh dengan menjumlahkan seluruh waktu baku seluruh elemen kerja sehingga diperoleh
waktu sebesar 10,19 detikkemasan.
6.3. Analisa Terhadap Tingkat Keluhan
Musculoskeletal
Berdasarkan hasil identifikasi menggunakan Standard Nordic Questionaire
SNQ diperoleh bahwa operator mengalami beberapa keluhan pada bagian tubuh yaitu keluhan untuk kategori sakit dan agak sakit diakibatkan postur
kerja operator yang salah pada saat melakukan pekerjaan. Postur kerja salah diakibatkan oleh fasilitas kerja yang tidak sesuai, dimana operator harus bekerja
dalam jangka waktu yang lama, pekerjaan yang dilakukan monoton dan frekuensi gerakan yang repetitif berulang-ulang.
Universitas Sumatera Utara
6.4. Analisa Postur Kerja Aktual
Penilaian terhadap postur kerja proses pengisian dan penimbangan menggunakan metode QEC dilakukan untuk mengetahui level tindakan pada
setiap elemen kegiatan. Penilaian level tindakan ditunjukkan pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Penilaian Level Tindakan Menggunakan
QEC Proses
Kerja Kegiatan
Tindakan Skor
QEC
1 Mengambil kemasan
Diperlukan beberapa waktu ke depan 48,76
2 Membuka kemasan
Aman 37,03
3 Mengisi kemasan dan
menimbang Diperlukan beberapa waktu ke depan
49,38 4
Memindahkan kemasan Tindakan dalam waktu dekat
52,46
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 6.1, dapat dilihat bahwa terdapat tiga elemen kegiatan yang perlu dilakukan perbaikan beberapa waktu ke depan, yaitu:
1. Elemen kegiatan mengambil kemasan Elemen kegiatan ini perlu diperlukan berberapa waktu ke depan, disebabkan
oleh postur kerja yang kurang baik. Penyebab postur kerja kurang baik, karena tempatletak penumpukan kemasan kosong melewati batas jangkauan
maksimal operator. Untuk menjangkau kemasan dengan jarak 82,4 cm, postur tubuh operator harus miring dan bungkuk. Kegiatan ini dilakukan lebih dari 8
kali per menit. 2. Elemen kegiatan mengisi dan menimbang
Kegiatan ini perlu dilakukan tindakan perbaikan beberapa waktu ke depan, yang disebabkan postur tubuh operator berputar dan sedikit bengkok ke
sebelah kanan. Hal ini dilakukan operator karena posisi indikator timbangan terhalang oleh hopper. Sehingga untuk melihat posisi batu timbangan, tubuh
Universitas Sumatera Utara
operator harus bengkok, postur leher kadang-kadang berputarbengkok untuk melihat ke arah timbangan dan saluran keluaran hooper secara bergantian agar
menjaga benih tidak tumpah. Posisi kedua kaki tidak seimbang saat duduk karena terhalang oleh meja timbangan.
3. Elemen kegiatan memindahkan kemasan Kegiatan ini perlu dilakukan tindakan dalam waktu dekat, sebab pekerjaan
yang dilakukan repetitif dengan postur tubuh bengkokberputar untuk memindahkan produk dengan berat 5 kg ke bagian sealer dengan jarak 90 cm.
6.5. Analisa Perancangan Fasilitas Kerja Usulan