Seorang pelajar, mahasiswa dengan penuh ketekunan, kerja keras, dan berdoa berupaya meraih prestasi yang terbaik. Untuk mencapai prestasi yang tinggi, seorang
atlit harus berlatih dengan teratur, disiplin, dan kerja keras. Demikian pula dengan seorang pengusaha yang sukses, semua menuntut keuletan, ketekunan, dan displin
yang tinggi. Untuk meraih prestasi, kita perlu aktif dalam berbagai bidang sesuai dengan minat, bakat masing-masing.
Tokoh-tokoh dunia yang meraih prestasi yang tinggi dalam berbagai bidang, yang karya-karyanya dirasakan manfaatnya oleh umat manusia, antara lain:
a Issac Newton 1642-1727 menemukan hukum gerak Newton. b William Shakespeare 1564-1616, seorang penulis drama sandiwara terkemuka dari
Inggris, yang selama hidupnya telah menghasilkan 38 naskah drama, 154 sonata dan 3 atau 4 sajak panjang.
c Adam Smith 1723-1790 ahli dalam bidang ekonomi. d Robert Boyle 1627-1691 ahli kimia dan fisika
e Sigmund Freud 1850-1939 Bsyokologi dan psykiatri modern, penemu metode
psykoanalisa. f B.J. Habibie, ahli dalam membuat pesawat udara.
g Buya Hamka, sastrawan, dll. 3. Latar Belakang Pentingnya Usaha Pembelaan Negara
Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus Tahun 1945 telah melahirkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun kemerdekaan bukanlah tujuan akhir, sebab
bangsa Indonesia harus menegakkan dan mempertahankan kemerdekaannya untuk mencapai kehidupan yang dicita-citakan yaitu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur.
Pada awal kemerdekaan bangsa Indonesia sudah menghadapi keuatan sekutu yang diboncengi oleh tentara Belanda yang ingin kembali berkuasa di Indonesia. Bangsa
Indonesia dengan gagah berani menghadang dan melawan Agresi Militer Belanda I pada tanggal 21 Juli 1947, dan Agresi Militer II tanggal 19 Desember 1948.
Selain ancaman dari luar negeri Indonesia harus pula menghadapi ancaman dari dalam negeri, yaitu kekuatan bersenjata yang melakukan makar, pemberontakan, dan
teror yang bertujuan merongrong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemberontakan tersebut antara lain, Pemberontakan PKI Madiun 18 September 1948
dipimpin oleh Amir Sjarifuddin dan Muso, dengan memproklamasikan Soviet Republik Indonesia, DITII., RMS, APRA, PRRI Semesta, GAM, GPM, dan lain-lainnya. Semua
pemberontakan tersebut merupakan gerakan separatisme yang bertujuan memisahkan diri dari NKRI. Pemberontakan tersebut berhasil dipadamkan oleh TNI dengan dukungan
sepenuhnya dari rakyat Indonesia.
Usaha pembelaan negara adalah menjadi tanggungjawab setiap warga negara, sebagaimana yang diamanatkan dalam pasal 27 Ayat 3 UUD 1945 “ Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”. Pembelaan negara adalah menjadi tanggung jawab setiap warga negara, yang harus dilaksanakan
secara terus menerus untuk menjaga kelangsungan hidup dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara PPBN
Bentuk bela negara disesuaikan dengan dengan bentuk ancaman yang dihadapi pada masa itu. Jika pada masa awal kemerdekaan yang dihadapi adalah ageresi militer tentara
Sekutu, tentara Belanda, dan tentara Jepang , maka bentuk bela negara adalah menggunakan kekuatan senjata. Pada masa 1949 sampai orde lama Indonesia
menghadapi ancaman fisik, maka bentuk bela negara yang dilakukan bangsa Indonesia terarah pada fisik, teknik, strategi kemiliteran.
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
416
Pada zaman revolusi utntuk melawan kembalinya penjajah Belanda di Tanah Air, kekuatan pokok bersenjata yang dimiliki Republik Indonesia adalah Badan Keamanan
Rakyat BKR, yang kemudian sesuai dengan tuntunan bahwa setiap negara harus memiliki angkatan perang, maka BKR kemudian berubah nama menjadi Tentara
Keamanan Rakyat TKR. Tidak seberapa lama kemudia TKR berubah nama menjadi Tentara Republik Indonesia, yang akhirnya berubah nama menjadi Tentara Nasional
Indonesia sampai saat ini.
Sebagai perwujudan partisipasi rakyat dalam bela negara, dimana-mana dibentuk badan-badan perjuangan atau badan-badankelaskaran bersenjata, antara lain: Tentara
Pelajar, Corps pelajar Siliwangi, askar Wanita Indonesia, Tentara Republik Indonesia Pelajar TRIP, dan lain sebagainya. Para pelajarmahasiswa selain belajar, pada
masa refolusi fisik turut ambil bagian secara langsung bergabung dengan TNI dalam berbagai medan pertempuran. Sebagai wadahnya dibentuk satu Brigade yang dikenal
sebagai Brigade XVII. Pada tahun 1960 an para mahasiswa dilibatkan secara langsung untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui Pengerahan Tenaga Mahasiswa PTM.
Program ini ditujukan bagi mahasiswa yang telah meraih gelar Sarjana Muda dengan tugas sebagai guru di berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam rangka melaksanakan
Pertahanan Keamanan
Rakyat Semesta
Hankamrata di lingkungan Perguruan Tinggi, dilaksanakan Wajib Latih Maha Siswa Walawa. Pembentukan Walawa di dasarkan pada pemikiran, bahwa mahasiswa
adalah calon pemimpin bangsa, karena itu mempunyai fungsi dan keududukan yang penting ditengah- tengah masyarakat. Walawa kemudian dikembangkan menjadi
Resimen Mahasiswa Menwa sebagai wadah bagi mahasiswa yang berkeinginan ikut
serta dalam usaha Perlawanan Rakyat Wanra dan Pertahanan Sipil Hansip. Dalam perkembangan selanjutnya, semenjak tahun 19731974 pendidikan Wajib
Latih Mahasiswa dihentikan, diganti menjadi Pendidikan Kewiraan, dan 2 Pendidikan Perwira Cadangan Pacad
Berbeda halnya dengan masa orde baru dan reformasi, ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia adalah berupa tantangan non fisik dan gejolak sosial. Gejolak sosial
tibul disebabkan adanya kesenjangan dan ekonomi akibat dari berbagai bentuk ketidak adilan seperti kemakmuran yang hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Hasil
pembangunan digerogoti oleh para koruptor, dan hukum gagal untuk membela nasib orang yang tertindas. Oleh karena itu diperlukan kesadaran setiap warga negara untuk
bersama-sama memberantas berbagai ketidak adilan, tindakan korupsi, serta menghindari
berbagai tindakan anrkhis
yang dapat
menghambat jalannya
pembangunan. Salah satu bentuk upaya untuk mengikutsertakan rakyat dalam upaya pertahanan
keamanan negara dilakukan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara PPBN, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal
39 2 UU. No. 2 Tahun 1989 dinyatakan bahwa di setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan, wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubugan
antar warga negara dengan negara, serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. Tujuan bela negara adalah menumbuhkan rasa cinta tanah air, bangsa, dan negara.
Untukmencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia perlu mendapat pemahaman tentang wilayah negara dalam persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu perlu pula dipahami
tentang ketahanan nasional, ketahanan bangsa dan negara sebagai kondisi dinamis yang terus dibina dan dikembangkan sebagai perekat dalam satu kesatuan yang utuh.
Setiap warga negara dapat berpartisipasi dalam usaha pembelaan
negara sesuai dengan kedudukan dan fungsinya dalam masyarakat. Pembelaan Negara dapat
dilakukan dengan melaksanakan tugas sesuai dengan profesi masing-masing. Seorang guru yang mengajar dengan baik dan bertanggung jawab, mahasiswa, pelajar yang
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
417
belajar dengan tekun, buruh yang bekerja dengan tekun dan penuh tanggung jawab adalah contoh-contoh bentuk pembelaan negara.
Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menegaskan “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib turut serta dalam usaha pertahan dan keamannegara”. Usaha pertahanan dan keamanan
negara dilaksanakan melalui satu sistem yang disebut Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta Sishankamrata. Menurut Sishankamrata pertahanan dan keamanan
negara dilaksanakan oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama, sedangkan rakyat
sebagai keuatan pendukung pasa 30 yat 2 UUD 1845. Usaha pertahanan dan keamanan Negara bagi setiap warga negara pada
hakekatnya merupakan hak yang sekali gus juga sebagai kewajiban. Apabila negara dalam keadaan bahaya, adalah merupakan suatu kewajiban bagi setiap warga negara
untuk aktif membelanya. Peran serta rakyat dalam upaya pertahanan dan keamanan negara dapat dilakukan melalui: TNI, Polri, Cadangan TNI, Rakyat Terlatih dan
Perlindungan Masyarakat Linmas. C. Latihan
Untuk memperdalam pemahaman anda tentang materi di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
1. Apakah yang dimaksud dengan prestasi? 2. Jelaskan apa saja persyaratan agar seseorang dapat meraih prestasi yang tinggi.
3. Apakah sebabnya negara memerlukan prestasi diri yang tinggi dari warga negaranya? 4. Jelaskan hubungan antara prestasi dengan kedisiplinan.
5. Sebutkan potensi-potensi yang dimiliki setiap orang yang memungkinkannya untuk
meraik prestasi yang tinggi 6. Jelaskan latar belakng pentingnya usaha bela negara
7. Siapa sajakah yang bertanggung jawab melaksanakan bela negara ? 8. Jelaskan perkembangan pendidikan pendahuluan bela negara di Indonesia.
9. Bagaimanakah bentuk bela negara pada awal Indonesia merdeka? 10. Jelaskan bentuk-bentuk bela negara pada masa era reformasi
D. Lembar Kegiatan 1. Susunlah materi pelajaran dengan stndar kompetensi: Menampilkan prestasi diri sesuai
dengan kemampuan demi keunggulan bangsa. Tentukan pula indikator-indikatorna. 2. Susunlah materi pelajaran dengan standar kompetensi: menampilkan partisipasi
dalam usaha pembelaan negara. Tentukan pula indikator-indikatornya
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
418
BAB IV HUBUNGAN INTERNASIONAL