Perjanjian Internasional Sumber Hukum Internasional

Sedangkan sumber hukum formal menyatakan tempat menemukan hokum dan sebagai dasar mengikatnya hukum tersebut. Sumber hukum internasional secara umum didasarkan kepada ketentuan Pasal 38 1 Statuta Mahkamah Internasional. Ketentuan Pasal 38 1 Statuta Mahkamah Internasional menyatakan, bagi Mahkamah yang tugasnya memberi keputusan sesuai dengan hukum internasional, bagi perselisihan-perselisihan yang diajukan kepadanya, akan berlaku : a. Konvensi-konvensi internasional baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus yang dangan tegas menyebut ketentuan- ketentuan yang diakui oleh negara- negara yang sedang berselisih. b. Kebiasaan-kebiasaan internasional, yang terbukti merupakan praktik-praktik umum yang diterima sebagai hukum. c. Prinsip-prinsip hukum umum yang diakul oleh Bangsa-Bangsa beradab. d. Keputusan-keputusan pengadilan dan ajaran-ajaran dan para ahli hukum yang tercakup di berbagai negara, sebagai bahan pelengkap untuk penentuan peraturan- peraturan hukum. Namun demikian ketentuan sumber hukum internasional tersebut dalam pandangan beberapa ahli hukum internasional ada yang menambah dan ada yang memberikan modifikasi. Berikut ini akan dikemukakan pandangan beberapa ahli berkenaan dengan sumber hukum internasional tersebut, yaitu: a. J.G. Starke Jilid 1, 1989:31 menyatakan, bahwa “sumber-sumber” materiil hukum internasional terdiri atas: 1 kebiasaan, 2 traktat, 3 keputusan pengadilan atau badan-badan arbitrase, 4 karya- karya hukum, dan 5 keputusan atau ketetapan organ-organ lembaga internasional. b. Mochtar Kusumaatmadja Buku I, 1982: 109-149, pandangannya tentang sumber hukum internasional mengikuti ketentuan Pasal 38 1 Statuta Mahkamah Internasional dengan tambahan keputusan- keputusan badan-badan perlengkapan organ-organ dan organisasi internasiona1. c. Rebecca M.M. Wallace 1993:9-35, pandangannya tentang sumber hukum internasional mengikuti ketentuan Pasal 38 1 Statuta Mahkamah Internasional dengan tambahan sumber-sumber lain hukum internasional yang mungkin, seperti: 1 peraturan organisasi-organisasi internasional, 2 putusan organisasi regional, 3 hasil kerja komisi hukum internasional, dan jus cogens. Adapun klasifikasi hukum internasional adalah sebagai berikut. a. Mochtar Kusumaatmadja Buku I, 1982:108-109 mengklasifikasikan sumber hukum internasional sebagai berikut. 1 Sumber hukum primer utama: 1 Konvensi Internasional, 2 Kebiasaan Internasional, dan 3 Prinsip Hukum Umum. 2 Sumber hukum subsider tambahan: 1 Keputusan Pengadilan dan 2 Ajaran Ahli Hukum. b. Rebecca M.M. Wallace 1993:9 mengklarifikasikan sumber hukum internasional sebagai berikut: 1 Sumber formal: Perjanjian Internasional, Kebiasaan Internasional, dan Prinsip Hukum Umum. 2 Sumber material: Keputusan Pengadilan dan Ajaran Ahli Hukum. Bentuk sumber-sumber hukum internasional akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

a. Perjanjian Internasional

Perjanjian internasional disebut juga dengan istilah traktat. Pengertian perjanjian internasional adalah: 1 Suatu persetujuan agreement di mana dua atau lebih negara mengadakan atau bermaksud mengadakan suatu hubungan timbal balik menurut hukum internasional Konverisi Wina, 1969. MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 433 2 Perjanjian yang diadakan antara anggota masyarakat bangsa- bangsa dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat-akibat hukum tertentu Mochtar Kusumaatmadja, Buku I, 1982:109. Perjanjian internasional biasanya dibedakan antara treaty contract dan law making treaties. Perjanjian internasional yang disebut treaty contract merupakan perjanjian internasional yang tidak langsung membentuk hukum dan hanya mengikat para pihak yang menjadi peserta perjanjian internasional tersebut. Sedangkan penjanjian internasional yang disebut law making treaties merupakan penjanjian internasional yang langsung membentuk hukum, yaitu berlaku sebagai kaidah bagi masyarakat internasional. Perjanjian internasional semacam ini dinamakan juga sebagai traktat normatif. Suatu perjanjian internasional langsung membentuk hukum dikarenakan oleh: 1 penjanjian Internasional tersebut memuat peraturan mengenal hukum internasional secara universal danatau 2 penjanjian internasional tersebut menetapkan peraturan yang benar- benar bersifat umum. Pembedaan antara perjanjian internasional yang bersifat treaty contract dan law making treaties oleh Mochtar Kusumaatmadja Buku I, 1982:114-115 dinyatakan kurang tepat. Pembahasan dalam hal perjanjian internasional dapat dilengkapi dengan tahap- tahap pembuatan penjanjian internasional, penenimaankeikutsertaan negara-negara dalam suatu penjanjian internasional, dan kapan suatu perjanjian internasional itu berakhir.

b. Kebiasaan Internasional