diakui. Misalnya pengakuan yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada Bolivia tahun 1937 dengan syarat adanya jaminan menghormati harta kekayaan perseorangan dan
pemerintah Bolivia. c. Pengakuan Kolektif
Pengakuan kolektif merupakan pengakuan terhadap suatu negara yang dilakukan secara bersama-sama oleh beberapa negar, biasanya pengakuan negara melalui
organisasi internasional. Misalnya suatu negara diterima menjadi anggota PBB. d. Pengakuan Kepala NegaraKepala Pemerintah Baru
Pengakuan ini terlepas dari persoalan pengakuan negara, sebab pengakuan kepala negarakepala pemerintah baru tidak memiliki akibat terhadap kedudukan negara antara
negara yang mengakui dan negara yang diakui. Permaslahan baru muncul apabila pergantian kepala negarakepala pemerintahan baru dalam suatu negara bersifat
inkonstitusional. e. Pengakuan de jute dan de facto
Pengakuan de jute bersifat eksplisit dan pengakuan de facto bensifat implisit.
9. Yurisdiksi
Yurisdiksi merupakan praktik hukum yang dilakeanakan oleh tiap-tiap negara. Dalam hal yurisdiksi teritorial, hukum internasional memberikan kepada semua negara
wewenang untuk menjalankan yurisdiksi atas orang, benda, perbuatan, dan hal-hal yang terjadi dalam wilayah negaranya. Wilayah lain yang termaeu]c dalam yurisdiksi teritorial
yaitu laut teritorial, kapal-kapal. yang memakai bendera kebangsaan suatu negara, dan pelabuhan-pelabuhan.
Praktik yurisdiksi teritorial dapat diperluas dengan dua teknik yaitu 1 menggunakan asas teritorial subjektif dan 2 menggunakan asas teritorial obyektif.
Implikasi dan kedaulatan teritorial berkaitan dengan batas wilayah negara dan pengakuan negara lain. Adapun cara memperoleh kedaulatan teritorial dapat melalui:
a. Pendudukan Occupation, b. Aneksasi Annexation,
c. Akresi Accretion, d. Sesi Cession,
e. Preskripsi Prescription.
Dalam praktik, pelaksanaan yurisdiksi teritorial terdapat pembatasan-pembatasan. Pembatasan tersebut diberikan kepada: 1 negara asing serta kepala negara asing, 2
wakil diplomatik, 3 kapal umuin negara asing, 4 angkatan perang negara asing, dan 5 lembaga lnternasional.
Persoalan yurisdiksi secara umum dilaksanakan atas dasarasas sebagai berikut: 1. Asas Teritonial,
2. Asas Kebangsaan, 3. Asas Perlindungan,
4. Asas Universal, 5. Asas Kepribadian Pasif.
C. Latihan 1. Bagaimana praktik hubungan antara hukum internasional dan hukum nasional di
Inggris, Amerika Serikat, Negara-negara Eropa Kontinental, dan Indonesia? 2. Apakah perjanjian internasional yang bersifat treaty contract dapat menjadi law making
treaties? 3. Apa alasan-alasan yang dikemukakan oleh Mochtar Kusumaatmadja tentang
pembedaan treaty contract dan law making treaties kurang tepat 4. Bagaimana kedudukan masing-masing subjek hukum Internasional dalam masyarakat
internasional?
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
438
5. Jelaskan perbedaan pengertian negara dan bukan negara di bawah ini a. Konfederasi,
b. Federasi, c. Vassal,
d. Kondominium, e. Protektorat,
f. Anggota Persemakmuran, g. Wilayah Perwalian.
D. Lembar Kegiatan
Kembangkan materi pembelajaran tentang hukum internasional yang didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan SMASMK dengan menggunakan bahan dari surat kabar Sajikan dalam bentuk guntingan berita atau gambar dan disertai beberapa pertanyaan yang
menghubungkan berita atau gambar tersebut dengan kompetensi dasar.
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
439
BAB VI ORGANISASI INTERNASIONAL
A. Kompetensi dan Indikator 1. Standar Kompetensi:
Memahami dinamika hubungan dan organisasi internasional sesuai dengan kaidah- kaidah masyarakat internasional.
2. Indikator • Menjelaskan konsep organisasi internasional.
• Menguraikan peranan organisasi internasional sesuai dengan kaidah masyarakat
internasional. • Membuat bahan ajar SMAMASMKMAK untuk mengembangkan materi organisasi
internasional.
B. Uraian Materi 1. Batasan Organisasi Internasional
Ada beberapa tokoh yang yang dapat dianut untuk memahami batasan organisasi internasional seperti Bowett, Starke, Leonard, dan Boer Mauna. Pandangan yang
dikemukakan Bowett menyatakan bahwa organisasi internasional adalah organisasi permanen yang didirikan atas dasar perjanjian internasional, yang kebanyakan
merupakan perjanjian multilateral dan dengan tujuan tertentu. Pandangan dari tokoh lain bersifat melengkapi apa yang dikemukakan oleh Bowett tersebut.
Munculnya organisasi internasional secara umum dipengaruhi oleh dua hal, yaitu pesatnya perkembangan teknologi dan komunikasi dan semakin luasnya hubungan
internasional. Oleh karena itu, organisasi internasional yang pertama-tama muncul bergerak dalam bidang teknologi dan komunikasi.
2. Klasifikasi Organisasi Internasional
Ada duan kesukaran dalam membuat klasifikasi organisasi internasional, yaitu adanya wewenang yang sangat luas dari suatu organisasi internasional dan adanya
fungsi yang rangkap antar organisasi internasional yang ada. Klasifikasi organisasi internasional dapat dilihat dari fungsi, ruang lingkup,
kompetensi, atau tingkat integrasi dalam suatu organisasi internasional. Klasifikasi organisasi internasional yang lengkap dikemukakan oleh Scharzenberger
dalam Syahmin A.K., 1985 : 11-12 sebagai berikut :
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
440