2. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik Indonesia a. Suprastruktur Politik Indonesia
Suprastruktur Politik dapat diartikan sebagai bangunan atas kehidupan politik. Suprastruktur Politik juga bisa diartikan sebagai struktur politik pemerintah atau strukrur
politik kenegaraan. Jadi, Suprastruktur politik adalah semua lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara, yang menjalankan fungsi legislatif, eksekutif, dan
yudikatif. Ketiga fungsi pemerintahan tersebut legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam membuat keputusan-keputusan kebijaksanaan negara diperlukan adanya kekuatan
yang seimbang, saling mengawasi, dan terjalinnya kerjasama yang baik. Suprastruktur dalam aktivitasnya mempengaruhi suasana kehidupan politik pemerintahan the
govermental political sphare. Suasana kehidupan politik pemerintahan berhubungan dengan praktik penyelenggaraan negara oleh lembaga-lembaga negara yang ada sesuai
dengan fungsi dan wewenangnya.Lembaga-lembaga tersebut juga melakukan hubungan kerja antara satu lembaga dengan yang lainnya.Tugas, fungsi, wewenang, dan tata
hubungan antarlembaga dalam suprastruktur politik di Indonesiadiatur secara jelas dalam UUD 1945. Suprastruktur politik di Indonesia,sebagaimana diatur dalam UUD 1945 yang
telah diamandemen meliputi: 1 Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR;
2 Dewan Perwakilan Rakyat DPR; 3 Dewan Perwakilan Daerah DPD;
4 Presiden; 5 Badan Pemeriksa Keuangan BPK;
6 Mahkamah Agung MA; 7 Mahkamah Konstutusi MK;
8 Komisi Yudisial KY; 9 Komisi Pemilihan Umum KPU;
10 TNI dan POLRI; 11 Pemerintah Daerah Pemda;
12 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD.
b. Infrastruktur Politik Indonesia
Infrastruktur Politik dapat diartikan sebagai “bangunan bawah suatu kehidupan politik.” Infrastruktur dapat juga diartikan sebagai struktur politik kemasyarakatan.
Infrastuktur politik ini lebih mengarah kepada pengelompokkan warganegara sebagai kekuatan sosial politik dalam masyarakat. Infrastruktur politik juga dapat diartikan sebagai
kehidupan politik rakyat kedalam berbagai macam golongan yang biasanya disebut sebagai kekuatan sosial politik. Yang termasuk ke dalam infrastuktur politik antara lain:
1 Partai Politik
Partai politik adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dalam pemerintahan. Kekuasaan tersebut biasanya dicapai dengan cara konstitusionil pemilu. Indonesia
termasuk negara yang menganut sistem mutipartai banyak partai. Pemilu 2009 mencatat sebanyak 44 partai politik yang berkompetisi, yakni 38 partai nasional dan 6
partai lokal yang ada di Aceh. Diantara partai-partai tersebut yang menempatkan perwakilannya di DPR sesuai hasil pemilu 2009 adalah Partai Demokrat, Partai Golkar,
PDIP, PKS, PKB, PPP, PAN, Hanura, dan Gerindra.
Pada umumnya partai politik menjalankan fungsi:
a
Sosialisasi Politik, mentransmisikan mewariskan budaya politik dalam rangka pembentukan sikap dan orientasi anggota masyarakat sebagai warganegara
Pendidikan Politik.
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
385
b
Rekruitment Politik, seleksi dan pemilihan serta pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistim politik pada
umumnya, dan pemerintahan secara khusus.
c
Partisipasi Politik, sarana kegiatan bagi masyarakat dalam mempengaruhi proses pembentukan pemimpin pemerintahan melalui pemilu dan pembuatan atau
pelaksanaan kebijakan pemerintahan.
d
Artikulasi Kepentingan, merumuskan dan selanjutnya meyalurkan berbagai ragam pendapat, aspirasi, maupun kepentingan masyarakat kepada pemerintah.
e
Agregasi Kepentingan, mengolah dan memadukan berbagai tuntutan dan dukungan masyarakat untuk disalurkan kepada pemerintah
f
Komunikasi Politik, menghubungkan antara arus informasi dari pihak pemerintah kepada masyarakat atau sebaliknya.
2 Kelompok Kepentingan Interest Group
Kelompok kepentingan adalah kelompok yang bertindak dan berbuat karena adanya suatu kepentingan bagi kelompok tersebut. Kelompok kepentingan dapat dipahami
sebagaisuatu organisasi yang terdiri dari sekelompok individu yang mempunyai kepentingan-kepentingan,tujuan-tujuan, keinginan-keinginan yang sama. Mereka
melakukan kerja samauntuk mempengaruhi kebijakan pemerintah demi tercapainya kepentingan-kepentingan, tujuan-tujuan, dan keinginan-keinginannya tersebut.
Aktivitas kelompok kepentingan di Indonesia meliputi berbagai bidang, seperti perburuhan,kelompok guru, kelompok gerakan perempuan,serta kelompok kepentingan
lingkungan hidup,kelompok pemuda, kelompok petani,kesejahteraan masyarakat, kelompok keagamaan, budaya dan seni, perlindungan terhadap konsumen,
kemanusiaan, dan sebagainya.
3 Kelompok Penekan Pressure Group
Kelompok penekan adalah suatu kelompok dalam masyarakat yang melakukan suatu tindakan yang bertujuan untuk membuat pemerintah melakukan segala sesuatu
sebagaimana yang mereka tuntutkan.Kelompok penekan ini sangat penting peranannya di dalam negara demokrasi. Proses demokratisasi di Indonesia sendiri sangat jelas
didorong oleh kelompok-kelompok penekan yang berasal dari beragam kalangan di masyarakat.Beberapa kelompok penekan tersebut di antaranya lembaga-lembaga
bantuan hukum, lembaga-lembaga penelitian swadaya masyarakat, media massa, organisasi-organisasi kemahasiswaan di lingkungan internal dan eksternal kampus,
organisasi-organisasi kepemudaan, lembaga-lembaga serikat buruh, partai-partai politik, dan lain sebagainya. Peran kelompok-kelompok penekan pressure groups pada
dasarnya telah membuka wacana pendewasaan politik yang riil, dengan tetap diiringi oleh kelompok-kelompok politik yang lain, yang juga dapat berperan tidak hanya sebagai
kekuatan penekan pressure forces, tetapi juga kendali sosial social control, pendidikan politik political education dan pembangunan kesadaran awareness building aspect.
4 Media Massa
Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media komunikasi massa yang secara khusus
didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Media massa modern antara lain berbentuk
koran surat kabar, majalah, tabloit, liflet, radio, televisi, film layar lebar, dan sebagainya.
Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi
tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
386
tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumberahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat
dari media massa tertentu. Pada umumnya media memiliki empat fungsi bagi masyarakat, yaitu:
a
Fungsi pengawasan surveillance, penyediaan informasi tentang lingkungan.
b
Fungsi penghubungan correlation, dimana terjad penyajian pilihan solusi untuk suatu masalah.
c
Fungsi pentransferan budaya transmission, adanya sosialisasi dan pendidikan.
d
Fungsi hiburan entertainment,baik yang berfungsi positif fungsional maupun fungsi negatif disfungsi.
Secara perlahan-lahan namun efektif, media juga membentuk pandangan pembaca atau pemirsanya terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana
seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari.
a
Media memperlihatkan pada pemirsanya bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, dari sini pemirsa menilai apakah lingkungan mereka sudah layak,
atau apakah ia telah memenuhi standar itu.
b
Penawaran-penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi mempengaruhi apa yang pemirsanya inginkan, sebagai contoh media mengilustrasikan kehidupan keluarga
ideal, dan pemirsanya mulai membandingkan dan membicarakan kehidupan keluarga tersebut.
c
Media visual dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya akan kepribadian yang lebih baik, pintar, cantik tampan, dan kuat.Contohnya anak-anak kecil dengan cepat
mengidentifikasikan mereka sebagai penyihir seperti Harry Potter, atau putri raja seperti tokoh Disney.
d
Bagi remaja dan kaum muda, mereka tidak hanya berhenti sebagai penonton atau pendengar, mereka juga menjadi “penentu”, dimana mereka menentukan arah media
populer saat mereka berekspresi dan mengemukakan pendapatnya.
5 Lembaga Swadaya Masyarakat LSM
Lembaga Swadaya Masyarakat adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.Organisasi ini dalam terjemahan harfiahnya dari Bahasa Inggris dikenal
juga sebagai Organisasi non Pemerintah Ornop atau dalam Bahasa Inggris: Non- Governmental OrganizationNGO. Secara garis besar organisasi non pemerintah LSM
dapat di lihat dengan ciri- berikut ini.
a
Organisasi ini bukan bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara.
b
Dalam melakukan kegiatan tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan nirlaba.
c
Kegiatan dilakukan semata-mata untuk kepentingan masyarakat umum, tidak hanya untuk kepentingan para anggota seperti yang di lakukan koperasi ataupun organisasi
profesi.
d
Berdasarkan Undang-undang No.16 tahun 2001 tentang Yayasan, maka secara umum organisasi non pemerintah di Indonesia berbentuk yayasan.
Secara garis besar dari sekian banyak organisasi LSM yang ada di Indonesia dapat di kategorikan sebagai berikut ini.
a
Organisasi donor, adalah organisasi non pemerintah yang memberikan dukungan biaya bagi kegiatan ornop lain.
b
Organisasi mitra pemerintah, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan dengan bermitra dengan pemerintah dalam menjalankan kegiatannya.
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
387
c
Organisasi profesional, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan berdasarkan kemampuan profesional tertentu seperti ornop pendidikan, ornop bantuan
hukum, ornop jurnalisme, ornop kesehatan, ornop pengembangan ekonomi, dan lain- lain.
d
Organisasi oposisi, adalah organisasi non pemerintah yang melakukan kegiatan dengan memilih untuk menjadi penyeimbang dari kebijakan pemerintah. Ornop ini
bertindak melakukan kritik dan pengawasan terhadap keberlangsungan kegiatan pemerintah
Dalam kehidupan politik meskipun suprastruktur politik dan infrastruktur politik dipisahkan tetapi dalam kenyataannya di antara keduanya terdapat kaitan yang sangat
erat. Suprastruktur politik akan mantap jika didukung oleh infrastruktur politik yang mantap pula. Apa yang menjadi kebijaksanaan suprastruktur politik seharusnya
mencerminkan aspirasi yang berkembang dalam infrastruktur politik.
Di Indonesia hubungan antara suprastruktur dan infrastruktur politik berjalan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Misalnya, hubungan antara
organisasi politik partai politik dengan Badan Perwakilan Rakyat, yaitu DPR yang dibentuk melalui pemilihan umum, anggotanya sebagian besar adalah merupakan utusan
dari organisasi politik. Setelah DPR terbentuk dan melaksanakan tugasnya, kaitan DPR dengan organisasi politiknya sebagai sumber dukungan masih ada, antara lain dengan
fraksi-fraksi yang ada dalam DPR yang menggambarkan keberadaan organisasi politik dan merupakan pengelompokan anggota dewan yang mencerminkan konstelasi politik
dalam masyarakat. Fraksi-fraksi tersebut diharapkan mampu mengakomodasikan aspirasi organisasi politiknya. Sebagai konsekuensi lebih lanjut dari adanya hubungan itu,
organisasi politik memiliki hak untuk me-recall menarik kembali anggotanya yang duduk di DPR, apabila ternyata anggotanya tersebut tidak mendukung kepentingan organisasi
politiknya.
A. Sistem Politik di Berbagai Negara 1. Dinamika Politik Indonesia