Keadilan Uraian Materi 1. Keterbukaan
b. Masyarakat dan media massa memiliki kesempatan luas untuk mengetahui berbagai isi berbagai dokumen pemerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
parlemen. c. Terbukanya siding pemerintah bagi masyarakat dan media massa. Keterbukaan itu
menyangkut sidang eksekutif, legislatif, komisi-komisi dan pemda, maupun notulen hasil rapat-rapattersebut. .
d. Adanya konsultasi publik yang dilakukan pemerintah secara terencana Konsultasi public tersebut menyangkut berbagai kepentinganyang berkenaan dengan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, penyebar luasan informasi dan masukan yang diterima oleh pemerintah dari berbagai pihak.
Semasa era orde baru banyak sekali kita jumpai kebijakan publik yang tidak transparan, yang tentunya akuntabilitasnya sangat rendah. Misalnya Tata Niaga Cengkeh
yang memberihak monopoli cengkeh kepada BPPC yang tidak melibatkan petani cengkeh. Tetapi mereka diwajibkan untuk mendukung dan menyukseskan kebijakan yang
sangt menguntungkan BPPC tersebut, sedangkan para petani sendiri dirugikan. Demikian pulaTata Niaga Jeruk di Kalimantan Barat yang tidak melibatkan petani padang Jeruk,
tetapi mereka diwajibkan untuk mendukung kebijakan tersebut, meskipun mereka sendiri sangat dirugikan. Banyak sekali hal yang sedemikian kita jumpai semasa orde baru.
Sangat disayangkan dalam era reformasi pemerintahan juga masih kurang transparan sehingga rakyat sangat dirugikan. Masih ada kebijakan pemerintah yang dipandang tidak
memihak pada rakyat. Oleh karena itu DPR berketetapan akan menggunakan hak angket yang dimilikinya untuk mengetahui latar belakang kebijakan pemerintah manaikkan harga
minyak, dan berbagai masalah perminyakan lainnya.
Menurut Afan Gaffar sekurang-kurangnya ada lima indkator atau prasyarat negara demokrasi, yaitu akuntabilitas, rotasi kekuasaan, rekruitmen politik yang terbuka,
pemilihan umum, dan menikmati hak-hak dasar Afan Gaffar, 2000: 8. Untuk memungkinkan terjadinya rotasi kekuasaan, diperlukan satu sistem rekruitmen politik
yang terbuka transparan. Sebelum pejabat Negara diangkat sudah menjadi kebiasaan yang bersangkutan terlebih dahulu mengumumkan jumlah harta kekayaannya. Hal ini
juga merupakan upaya untuk mewujudkan good and clean governance. Dengan mengumumkan harta kekayaannya masyarakat mengetahui apakah pejabat Negara
tersebut selama menjalankan jabatannya benar-benar bersih bebas dari korupsi atau tidak.
Afan Gaffar menyimpulkan ada delapan aspek mekanisme pengelolaan Negara yang harus dilakukan secara terbuka transparan , yaitu:
1. Penetapan posisi jabatan, dan kedudukan 2. Kekayaan pejabat publik
3. Pemberian penghargaan 4. Penetapan kebijakan yang terkait dengan pencerahan kehidupan
5. Kesehatan 6. Moralitas para pejabat dan aparat pelayanan publik
7. Keamanan dan ketertiban 8. Kebijakan strategis untuk pencerahan kehidupan masyarakat.