1  Demokrasi yang representatif dengan sistem parlementer Menurut  sistem  ini  terdapat  hubungan  yang  erat  antara  eksekutif  dengan  badan
perwakilan rakyat.  Kabinet  dewan  Menteri bertanggung jawab  atas segala  tindakannya kepada badan perwakilan rakyat. Sedangkan Raja Presiden tidak dapat diganggu gugat
asas  the  King  candono  wrong.  Selama  badan  perwakilan rakyat  masih  menaruh kepercayaan  bahwa  badan  eksekutif melaksanakan  tugasnya sesuai dengan garis-garis
besar haluan politik negara,  maka badan eksekutif  ini  masih  mendapat dukungan. Jika tidak,  maka badan perwakilan  rakyat  akan  menjatuhkan  kabinet  dengan  suatu  vorum
suara tidak percaya. Contoh: Negara Australia, Kerajaan Inggris, Indonesia semasa RIS dan semasa menggunakan UUDS 1950.
2  Demokrasi yang representatif dengan sistem pemisahan kekuasaan
Menurut sistem ini badan eksekutif pada prinsipnya terpisah dari badan perwakilan rakyat.  Selain  adanya  pembagian  kekuasaan  devision  ofpower,  sekaligus terdapat
pemisahan kekuasaan separation of power. Kekuasaan eksekutif, Presiden mengangkat kepala-kepala  departemen  menteri  yang  bertanggung  jawab  kepada  Presiden,  bukan
kepada  badan  perwakilan  rakyat.  Presiden  bertanggung  jawab  atas  seluruh  tindakan eksekutif  kepada  rakyat,  dan  badan  perwakilan  rakyat  tidak  dapat  menggulingkan
menjatuhkan  orang-orang  eksekutif.  Kekuasaan  Yudikatif  terpisah  dari  kekuasaan- kekuasaan  lainnya,  dan  dalam  menjalankan  tugasnya  tidak  dapat  dipengaruhi  oleh
kekuasaan-kekuasaan  lainter  sebut.  Demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan, dianut oleh Amerika, dan Indonesia.
3  Demokrasi yang representatif dengan sistem referendum
Referendum  berasal  dari  kata  re  yang  artinya  kembali,  dan  ferre  artinya rakyat. Referendum  berati  kembalikan  kepada pendapat  rakyat.  Menurut  sistem Referendum,
proses  pembuatan  undang-undang  langsung  diawasi  oleh  rakyat.  Pengawasan  dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu:
a  Referendum Obligatoire
Menurut  referendum obligatoire  rencana  undang-undang  RUU  berlaku  dan mengikat tergantung pada persetujuan  rakyat  terbanyak  terlebih  dahulu.  Umumnya
referendum  jenis  ini  berlaku terhadap  peraturan-peraturan yang  berkaitan dengan konstitusi negara.
b
Referendum Fakultatif Menurut referendum  fakultatif  suatu  peraturan  diumumkan terlebih  dahulu  oleh
badan legislatif. Bila dalam jangka waktu tertentu rakyat menyatakan tidak setuju dengan jumlah  menimum  tertentu,  barulah  peraturan  tersebut  dinyatakan  batal.  Contoh  negara
yang menganut sistem Referendum adalah negara Swiss.
5.  Bentuk-bentuk Kenegaraan
Di dalam Ilmu Negara dikenal beberapa bentuk kenegaraan, antara lain: a.  Negara Uni
Negara  Uni  merupakan  gabungan  dua  negara  atau  lebih  yang  merdeka  dan berdaulat dengan satu pimpinan negara. Negara Uni dapat di bagi dua macam, yaitu:
1  Uni Riil Uni  riil  adalah  gabungan  negara  dengan  Kepala  Negara  dan  alat
perlengkapan  negaranya  ditetapkan  berdasarkan  pemilihan.  Contoh:  Negara  Uni Indonesia Belanda pada tahun 1949.
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
233
2  Uni Personil Uni Personil  adalah  gabungan negara  yang kepala  negaranya  ditetapkan
secara turun temurun. Contoh: Swedia dan Norwegia tahun 1814–1905 b.  Negara Protektorat
Negara Protektorat  adalah  negara  yang  berada  di  bawah  perlindungan negara  lain.  Dalam  urusan-urusan  internasional  yang  terkait  dengan  kebijaksanaan
tingkat  tinggi  dan  masalah  pertahanan,  negara  protektorat  meminta  bantuan  kepada negara pelindungnya.
c.  Negara Persemakmuran The British Commonwealthof Nation Negara  persemakmuran  dominion bukanlah  bentuk  negara  seperti
negara  federal  tetapi merupakan  penggabungan  secara  bebas  dimana  setiap anggotanya  tetap  memiliki  kedaulatan  masing-masing.  Negara  persemakmuran tidak
memiliki  landasan  yuridis  seperti  konstitusi  atau  UUD  yang  mengatur  masing-masing anggota.  Negara  persemakmuran  sebelumnya  adalah  negara-negara  bekas  jajahan
Inggris yang kemudian merdeka dan berdaulat penuh. Negara-negara yang tergabung kedalam  negara  persemakmuran  adalah  Australia,  Malaysia,  Selandia  Baru,  India,
Afrika Selatan, dan Kanada.
d.  Negara Koloni Jajahan Negara  koloni  atau  negara  jajahan  adalah  daerah  yang  sepenuhnya
berada  di bawah kekuasaan  negara  lain  negara  yang  menjajah.  Oleh  karena  itu negara  koloni  dapat  dikatakan  sebaga  inegara  yang  tidak  memiliki  kedaulatan  dan
kemerdekaan.  Di  dunia  saat  ini  hampir  sudah tidak ada lagi koloni  Indonesia dulu merupakan daerah koloni Belanda, sampai sebelum diduduki oleh bala tentara Jepang
tanggal 8 Maret 1942.
e.  Negara Mandat Negara  Mandat  adalah  negara  bekas  jajahan  dari  negara  lain  yang  kalah
dalam  perang  duniaI,  kemudian  ditempatkan  di bawah perlindungan  negara  yang menang perang  dengan pengawasan  dari  Dewan  Mandat  Liga  Bangsa-bangsa.
Contoh,  negara  Kamerun  sebagai  bekasjajahan  Jerman,  berada  di bawah mandat negara Perancis.
f.  Negara Perwalian Negara Perwalian adalah negara yang pengurusannya berada di bawah Dewan
Perwalian PBB. Wilayah yang menjadi daerah  perwalian  ditentukan  secara  bersama- sama  dalam  perjanjian  antara  PBB  dengan  negara  yang  bersangkutan.  Perwalian
dapat diberlakukan pada: a.  Wilayah yang ditempatkan secara sukarela di bawah  suatu  negara  yang mengatur
urusan pemerintahannya. b.  Wilayah mandat Liga Bangsa Bangsa sebelum Perang Dunia I yang merdeka.
c.  Wilayah yang dipisahkan dari negara yang kalah pada Perang Dunia II
234
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BAB IV KEGIATAN BELAJAR 2 DEMOKRASI
A. Kompetensi dan Indikator 1.  Kompetensi
a.  Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip demokrasi. b.  Memahami penerapan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
2.  Indikator
a.  Mendeskripsikan pengertian demokrasi. b.  Menunjukkan macam-macam sistem demokrasi yang ada.
c.  Menjelaskan pilar-pilar yang menegakkan sistem demokrasi dalam kehidupan. d.  Menjelaskan pengertian demokrasi Pancasila.
e.  Menjelaskan penerapan demokrasi dalam pemerintahan  sejak  proklamasi hingga
sekarang. f.  Menjelaskan proses demokratisasi menuju masyarakat madani.
B.  Uraian Materi 1.  Pengertian
Secara etimologis“demokrasi” berasal dari kata “demos” yang berarti rakyat,  dan “kratein” yang berarti pemerintahan. Jadi secara harfiah  demokrasi berarti pemerintahan
rakyat. Kemudian oleh Abraham Lincoln demokrasi diberi pengertian yang kemudian menjadi sangat populer yaitu pemerintahan dari rakyat,  oleh rakyat,  dan untuk rakyat.
Democracy is government ofthe  people by the people and for the people.  Dalam demokrasi dipahami bahwa rakyat adalah pemilik kekuasaan,  sedangkan pemerintah
berkuasa karena mendapatkan delegasi kekuasaan dari rakyat. Oleh karena itu,  dalam menjalankan pemerintahan,  pemerintah  harus benar-benar memperhatikan keinginan
rakyat dan berusaha melayani kepentingan rakyat. Jadi dalam sistem demokrasi rakyat menempati posisi yang sangat penting. Walaupun sulit dibayangkan bahwa rakyat yang
sedemikian banyaknya ikut menjalankan kekuasaan,  akan tetapi dengan faham demokrasi rakyat merasa  berhak untuk ikut mempengaruhi jalannya pemerintahan,
sedangkan di pihak lain pemerintah  tidak dapat menjalankan pemerintahan menurut kehendaknya sendiri tanpa memperhatikan keinginan rakyat. Dalam kerangka
pemahaman dan kesadaran  tentang kekuasaan rakyat,  maka terdapat pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah sehingga  pemerintah tidak dapat berlaku sewenang-
wenang. Pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah tersebut tercermin dalam undang- undang dasar atau konstitusi. Oleh karena itu di negara yang berdemokrasi memiliki
undang-undang dasar atau konstitusi. Suatu pendapat menyatakan bahwa di dalam negara-negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi konstitusional, undang-undang
dasar mempunyai fungsi yang khas yaitu membatasi kekuasaan pemerintah  sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian
diharapkan hak-hak warga negara akan lebih terlindung. Gagasan ini dinamakan Konstitusionalisme.Budiardjo, 1993: 96.
Henry B. Mayo Mahfud MD,  2000:19 dalam tulisannya menyatakan bahwa  “A democratic political system is one in which public policies are made on a majority basis,
by representatives subject to effective popular control at periodic elections which are
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
235