66 Tabel 9. Hasil Skala Rasa Percaya Diri Siswa Pra siklus
No. Insial Subjek
Skor Persentase
Kategori 1.
AS 95
69,85 Sedang
2. AA
87 63,97
Sedang 3.
AB 84
61,76 Sedang
4. AM
85 62,5
Sedang 5.
DC 89
65,44 Sedang
6. DP
98 72,06
Sedang 7.
EA 84
61,76 Sedang
8. FA
89 65,44
Sedang 9.
JP 106
77,94 Tinggi
10. MA
109 80,15
Tinggi 11.
NN 95
69,85 Sedang
12. RH
81 59,56
Rendah 13.
RD 95
69,85 Sedang
14. RS
78 57,35
Rendah 15.
SM 75
55,15 Rendah
16. UN
100 73,53
Sedang 17.
WM 94
69,12 Sedang
18. AMC
85 62,5
Sedang Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 18 siswa di kelas IV terdapat
tiga kategori rasa percaya diri siswa yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Jumlah siswa yang termasuk pada kategori rendah berjumlah tiga siswa, kategori sedang tiga
belas siswa, dan kategori tinggi dua siswa. Berdasarkan dari data di atas dapat dinyatakan dalam kategori rasa percaya diri. Berikut ini merupakan persentase rasa
percaya diri siswa pada pra siklus. Tabel 10. Persentase Rasa Percaya Diri Siswa Pra siklus
Persentase Kriteria
Jumlah siswa Persentase siswa
86 – 100
Sangat tinggi 76
– 85 Tinggi
2 11
60 – 75
Sedang 13
72 55
– 59 Rendah
3 17
54 Sangat rendah
Berdasarkan data tersebut, persentase hasil skala rasa percaya diri siswa dapat disajikan dalam gambar 3.
67 Gambar 3. Diagram Persentase Rasa Percaya Diri Siswa Pra Siklus
Berdasarkan gambar 3 di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang berada pada kategori rasa percaya tinggi mempunyai persentase sebesar 11. Siswa
dengan kategori rasa percaya diri sedang mempunyai persentase sebesar 72, sedangkan siswa dengan rasa percaya diri rendah sebesar 17. Hasil skala rasa
percaya diri siswa per indikator dalam persentase dapat disajkan pada tabel 11. Tabel 11. Persentase Rasa Percaya Diri Siswa Per Indikator Pra siklus
No. Indikator Persentase
1. Mempunyai keyakinan pada diri sendiri
65,05 2.
Mampu berdiri sendiri tidak bergantung pada orang lain 65,74
3. Melakukan segala sesuatu tanpa ragu
73,61 4.
Merasa dirinya berharga 72,92
5. Tidak Menyombongkan diri sendiri
68,29 6.
Berani bertindak 55,79
Berdasarkan tabel 11, pencapaian indikator tertinggi hasil skala rasa percaya diri siswa yaitu melakukan sesuatu tanpa ragu memperoleh skor 73,61, sedangkan
yang terendah adalah indikator berani bertindak memperoleh skor 55,79. Berdasarkan tabel dapat diperoleh informasi bawa indikator mempunyai keyakinan
pada diri sendiri, mampu berdiri sendiri tidak bergantung pada orang lain, merasa
11
72 17
Persentase Rasa Percaya Diri Siswa Pra siklus
Tinggi Sedang
Rendah
68 diri berharga, tidak menyombongkan diri berada dalam kategori sedang. Indikator
berani bertindak berada dalam kategori rendah. Persentase rasa percaya diri siswa per indikator dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang sebagaimana pada
gambar 4.
Gambar 4. Diagram Batang Persentase Rasa Percaya Diri Siswa Per Indikator Pra siklus
Hasil perhitungan skala rasa percaya diri siswa pada pra siklus menunjukkan sebagian besar siswa memiliki rasa percaya diri pada kategori sedang.
Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan skala yang telah disebar menunjukkan data pencapaian rasa percaya diri yang berbeda. Namun, ketiganya menunjukkan
bahwa mayoritas siswa kelas IV SD Negeri Widoro kurang memiliki rasa percaya diri. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menyelesaikan masalah rasa
percaya diri siswa. Hasil dari data yang diperoleh akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan tindakan pada siklus I.
65,05 65,74
73,61 72,92
68,29 55,79
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2
3 4
5 6
Persentasae Rasa Percaya Diri Siswa Per Indikator Pra siklus
69
2. Siklus I
Siklus I terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Rabu 29 Maret 2017 dan pertemuan kedua pada hari Sabtu 1 Apil 2017. Kegiatan yang
dilakukan pada siklus I meliputi:
a. Perencanaan Planning
1. Diskusi dengan guru kelas
Diskusi dengan guru kelas yaitu membahas tentang kompetensi dasar mata pelajaran IPA yang akan diajarkan menggunakan startegi inkuiri terbimbing.
Setelah melalui proses diskusi akhirnya ditetapkan materi untuk siklus 1 yaitu tentang pergerakan bulan dan fase-fase bulan. Materi tersebut disesuaikan dengan
waktu dan materi yang ada di silabus. 2.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Peneliti menyusun dua buah RPP untuk 2 kali pertemuan. Pertemuan
pertama RPP berisi tentang materi pergerakan bulan bersama bumi dan matahari. Sedangkan pertemuan kedua berisi tentang materi fase-fase bulan. Adapun setiap
RPP yang dibuat dilengkapi dengan lampiran-lampiran seperti materi pelajaran, Lembar Kerja Siswa, soal evaluasi, kunci jawaban, penilaian dan pekerjaan rumah.
Sebelum RPP digunakan untuk pembelajaran dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing. Setelah disetujui oleh dosen pembimbing
peneliti melakukan koordinasi dengan guru kelas selaku pihak yang akan melaksanakan pembelajaran. Peneliti juga melakukan diskusi terkait strategi
70 pembelajaran inkuiri termbimbing dengan guru kelas karena guru belum pernah
menggunakan strategi ini sebelumnya. 3.
Mempersiapkan alat peragamedia pembelajaran Peneliti mempersiapkan media pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan
pada RPP. Pada RPP pertemuan pertama peneliti menggunakan media berupa alat peraga tata surya. Sedangkan untuk pertemuan kedua menggunakan media bola
yang telah dicat separuh bagiannya. 4.
Menyiapkan lembar observasi dan skala. Lembar observasi yang telah disusun sebelum melaksanakan tindakan
meliputi observasi guru untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan strategi inkuiri terbimbing dan observasi aktivitas siswa ketika melaksanakan strategi
inkuiri terbimbing. Skala digunakan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat rasa percaya diri siswa. Skala akan disebar pada siswa kelas IV pada akhir siklus I.
b. Tindakan Acting
Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Skala rasa percaya diri siswa dibagikan di akhir siklus untuk mengetahui tingkat rasa percaya diri siswa setelah
tindakan. Guru berperan sebagai pelaksana pembelajaran. Peneliti bertindak sebagai observer dan peneliti dalam penelitian ini. Berikut merupakan rincian
tindakan yang diberikan pada setiap pertemuan.
1 Tindakan siklus I pertemuan pertama
Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu 29 Maret 2017. Pembelajaran dilaksanakan selama 80 menit di mulai pukul 08.30-10.10. Waktu
71 tersebut terpotong istirahat selama 20 menit. Seharusnya pembelajaran hanya
berlangsung selama 70 menit tetapi karena diskusi belum selesai maka menambah waktu 10 menit untuk menyelesaikan pelajaran. Siswa yang hadir pada pertemuan
ini berjumlah 18 siswa. Materi ajar pada pertemuan pertama adalah tentang pergerakan bulan. Guru
sudah menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing. Media yang digunakan oleh guru adalah alat peraga tata surya. Berikut adalah langkah-langkah
pelaksanaannya:
a Kegiatan Awal
1 Orientasi
Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dilanjutkan berdoa dan presensi. Sebelum masuk ke inti pelajaran guru melakukan
apersepsi. Apersepsi dilakukan guru dengan menunjukkan gambar bumi, bulan, dan matahari. Guru bertanya kepad
a siswa seputar gambar yang ditunjukkan, “Gambar apa ini? Dari benda langit tersebut manakah benda langit yang bergerak? Apakah
ada yang diam? Manakah diantara benda langit berikut yang diamtidak bergerak?”. Siswa memperhatikan guru dan menjawab pertanyaan guru secara bersama-sama.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa yaitu siswa dapat menjelaskan gerakan-gerakan bulan, menjelaskan posisi bulan dalam gerakannya bersama bumi
dan matahari, serta menunjukkan arah revolusi bulan. Namun pada tahap ini guru belum menjelaskan pokok kegiatan yang akan dilakukan siswa.
b Kegiatan Inti