39 yang mengandung konsep yang jelas yang harus dicari dan ditemukan oleh siswa.
Konsep dalam masalah merupakan konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Dalam strategi inkuiri terbimbing siswa tidak merumuskan masalah,
guru berperan secara lebih luas di dalam proses pembelajaran. c.
Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji. Hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis siswa adalah dengan
mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara.
d. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas untuk mengumpulkan informasi guna menguji hipotesis yang telah diajukan. Tugas dan peran guru dalam tahap ini adalah
mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
e. Menguji hipotesis
Proses dimana menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
Mengembangkan hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi,
akan tetapi harus didukung oleh data yang diperoleh.
40 f.
Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Berdasarkan sintaks strategi pembelajaran inkuiri yang telah dipaparkan di
atas, peneliti merujuk pada pendapat Wina Sanjaya yang selanjunya dijadikan sebagai kisi-kisi dalam penelitian ini. Sintaks strategi pembelajaran inkuiri
terbimbing dalam penelitian ini yaitu: a orientasi; b merumuskan masalah; c merumuskan hipotesis; d mengumpulkan data; e menguji hipotesis; f
merumuskan kesimpulan.
5. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan, karena memiliki keunggulan, diantaranya menurut Sanjaya 2006: 208 yaitu:
a. Pembelajaran inkuiri menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor siswa secara seimbang. Oleh karena itu pembelajaran inkuiri menjadi lebih bermakna karena siswa mencari dan menemukan sendiri
materi pelajaran. b.
Pembelajaran inkuiri memberikan ruang bagi siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya.
c. Pembelajaran inkuiri dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar
modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku karena adanya pengalaman.
d. Dapat melayani kebutuhan siswa dengan kemampuan diatas rata-rata.
41 Disamping memiliki kelebihan, pembelajaran inkuiri juga memiliki
kelemahan antara lain: a.
Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. b.
Sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar, dimana siswa biasanya menerima pengetahuan dari guru
tanpa mencari dan menemukan sendiri pengetahuannya. c.
Dalam pelaksanaanya membutuhkan waktu yang panjang sehingga guru kesulitan menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka strategi ini akan sulit di implementasikan. Berdasarkan apa yang telah dipaparkan, strategi inkuiri terbimbing
memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas hendaknya diperhatikan lebih lanjut mengenai kelebihan dan
kekurangannya. Sehingga sebisa mungkin memperkecil peluang dari kekurangan yang telah dipaparkan di atas.
E. Kerangka Pikir
Rasa percaya diri merupakan hal yang penting dimiliki oleh setiap orang. Rasa percaya diri hendaknya ditanamkan kepada anak sejak dini, termasuk dimulai
dari tingkat sekolah dasar. Siswa yang memiliki rasa percaya diri akan memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang dimilikinya sehingga merasa mampu untuk
mencapai tujuan, keinginan, atau harapannya.
42 Rasa percaya diri dibutuhkan siswa selama proses pembelajaran di kelas.
Begitu pula halnya dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Selama pembelajaran siswa dituntut melakukan aktivitas yang membutuhkan rasa percaya
diri, seperti mengeluarkan pendapat, presentasi ke depan kelas, mengerjakan soal atau tugas secara mandiri.
Strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Strategi inkuiri terbimbing merupakan
strategi yang berpusat pada siswa dengan bantuan dari bimbingan guru. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban
dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga siswa dapat merumuskan penemuannya dengan penuh percaya diri. Melalui strategi pembelajaran inkuiri terbimbing siswa
akan mengalami tahapan-tahapan pembelajaran seperti orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis,
merumuskan kesimpulan. Berbagai pengkondisan tersebut tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa.
Berikut merupakan gambaran kerangka berpikirnya.