Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 Kedua, rasa percaya diri siswa masih rendah. Siswa kurang berani tampil di depan kelas dengan sukarela. Beberapa siswa beralasan malu. Siswa mudah bersikap takut dan tegang ketika guru menawarkan kepada siswa untuk maju ke depan kelas. Ketergantungan siswa dengan sesama teman maupun dengan guru juga masih nampak. Saat melakukan diskusi beberapa siswa bergantung pada teman dan belum melakukan perannya di dalam kelompok. Siswa tidak berani mengajukan pertanyaan ketika guru membuka sesi tanya jawab. Siswa cenderung mengikuti pendapat guru dan kurang berani menyatakan pendapat. Perilaku siswa yang masih ragu dalam menjawab pertanyaan dari guru juga menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Hasil wawancara dengan guru kelas menunjukkan hal yang sama yaitu siswa memiliki rasa percaya diri yang rendah. Guru mengatakan bahwa siswa memang kurang memiliki keberanian apabila diminta mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dari guru maupun tampil di depan kelas secara sukarela. Saat diskusi kelas siswa juga belum mampu menanggapi. Beberapa siswa juga merasa pesimis ketika guru menawarkan reward kepada siapa saja yang mau maju ke depan kelas. Permasalahan tersebut sejalan dengan pendapat Hakim 2002: 46-70 yang menyatakan bahwa gejala rasa tidak percaya diri anak antara lain anak tidak berani tampil di depan kelas, tidak berani bertanya dan berpendapat. Ketiga, pembelajaran IPA kurang bervariasi. Guru sering menggunakan metode ceramah pada materi yang seharusnya dipraktekkan oleh siswa. Siswa juga 4 kurang diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan pengetahuannya sendiri sesuai dengan hakikat IPA. Keempat, hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPA rendah. Berdasarkan nilai Ujian Akhir Semester 1 tahunan ajaran 20162017 pada mata pelajaran IPA, sebanyak 11 dari 18 siswa tidak mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Nilai rata-rata kelas 61,33 dengan nilai tertinggi yaitu 82, sedangkan nilai terendahnya 18. Permasalahan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Negeri Widoro tersebut harus segera di selesaikan, khususnya masalah yang terkait dengan rasa percaya diri siswa. Peneliti memberikan alternatif solusi yaitu menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing. Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah Sanjaya, 2009: 196. Strategi inkuiri terbimbing merupakan strategi pembelajaran yang masih melibatkan bimbingan guru dalam proses menemukan jawaban atau pengetahuan. Pemilihan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing ini disesuaikan dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Karakteristik siswa sekolah dasar berbeda dengan karakteristik anak-anak usia lebih muda. Siswa sekolah dasar memiliki karakter senang bergerak dan melakukan sesuatu secara langsung Desmita, 2012: 35. Strategi inkuiri terbimbing memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan sesuatu secara langsung dalam proses mencari dan menemukan jawaban atas sesuatu yang dipertanyakan. 5 Siswa kelas IV sekolah dasar juga masih membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya Samatowa, 2006: 8. Oleh karena itu, strategi pembelajaran inkuiri yang dipilih masih bersifat terbimbing. Strategi pembelajaran inkuiri dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Siswa dilibatkan secara aktif selama proses belajar mengajar. Dikutip dari pendapat Trianto 2014: 80 yang mengemukakan ciri dari pembelajaran inkuiri yaitu “Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri.” Pendapat Trianto di atas memperjelas bahwa seluruh aktivitas siswa dalam pembelajaran inkuiri dilakukan secara mandiri dengan bimbingan guru. Melalui kegiatan pembelajaran inkuiri terbimbing siswa dituntut untuk lebih aktif mencari dan menemukan jawaban atas sesuatu yang dipertanyakan. Siswa diberi kesempatan untuk menguji hipotesisnya sehingga diharapkan dapat merumuskan penemuannya dengan penuh percaya diri. Berdasarkan yang telah dipaparkan di atas, peneliti akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk mengatasi masalah rasa percaya diri siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Widoro. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Peningkatan Rasa Percaya Diri Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Widoro.” 6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi masalah yang terdapat di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Widoro pada mata pelajaran IPA yaitu: 1. Siswa kurang antusias selama pembelajaran IPA. Guru mencoba menarik perhatian siswa dengan melakukan percobaan akan tetapi siswa enggan maju ke depan kelas untuk mempraktekkannya. Keaktifan siswa selama pembelajaran masih kurang. Beberapa siswa juga nampak meletakkan kepala di atas meja. Selama pembelajaran idealnya siswa mampu bersikap antusias dan aktif bertindak. 2. Rasa percaya diri siswa masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari perilaku siswa yang tidak berani tampil di depan kelas secara sukarela. Siswa mudah takut dan tegang ketika diminta guru melakukan ativitas seperti maju ke depan kelas. Siswa masih bergantung dengan orang lain yaitu teman dan guru. Siswa juga tidak berani bertanya kepada guru ketika guru membuka sesi tanya jawab. Siswa cenderung mengikuti pendapat guru dan kurang berani menyatakan pendapat. Siswa terlihat masih ragu dalam menjawab pertanyaan dari guru. Idealnya siswa mampu melakukan segala aktivitas pembelajaran dengan penuh percaya diri. 3. Pembelajaran IPA kurang bervariasi. Guru sering menggunakan metode ceramah pada materi yang seharusnya dipraktekkan oleh siswa. Siswa juga kurang diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan pengetahuannya 7 sendiri sesuai dengan hakikat IPA. Idealnya guru mampu memberikan variasi dalam mengajar yang disesuaikan dengan hakikat IPA. 4. Hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah. Idealnya hasil belajar siswa mampu mencapai KKM yang telah ditetapkan.

C. Pembatasan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka dalam penelitian ini dibatasi pada masalah rendahnya rasa percaya diri siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Widoro.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat ditentukan rumusan masalahnya yaitu bagaimana meningkatkan rasa percaya diri siswa melalui strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada mata pelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar Negeri Widoro?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa melalui strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada mata pelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar Negeri Widoro. 8

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat yaitu: 1. Manfaat teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan tentang upaya meningkatkan rasa percaya diri siswa melalui strategi inkuiri terbimbing. b. Menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya tentang peningkatan rasa percaya diri siswa melalui strategi inkuiri. 2. Manfaat praktis a. Bagi Siswa 1 Membantu meningkatkan rasa percaya diri siswa. 2 Siswa diharapkan mendapatkan variasi dalam pembelajaran. b. Bagi Guru 1 Memberikan alternatif pemecahan masalah terkait rasa percaya diri siswa menggunakan strategi inkuiri terbimbing. 2 Memperoleh pengalaman mengenai penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing. c. Bagi Penulis diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang rasa percaya diri dan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing. d. Bagi sekolah diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan mengenai strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI INKUIRI BERBASIS LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TAMBAKAJI 03

0 6 275

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Karangpandan Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

HUBUNGAN RASA PERCAYA DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 5 KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO.

0 2 147

PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI PELATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 BERBAH.

0 0 162

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA KELAS IVB SD NEGERI PANGGANG SEDAYU BANTUL.

0 3 310

PENINGKATAN CURIOSITY SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN STRATEGI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH DASAR NEGERI WONOSARI, KECAMATAN KEMIRI, KABUPTEN PURWOREJO.

0 0 203

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD NEGERI KASONGAN.

0 2 157

PENINGKATAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VB SEKOLAH DASAR NEGERI TUKANGAN.

0 0 203

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI SISWA MELALUI PENGGUNAAN STRATEGI INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD N GUPAKAN II, TEPUS, GUNUNGKIDUL.

0 0 214

UPAYA MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MATERI DAUR AIR KELAS VB SD NEGERI JIPANG

0 0 14