Model Penelitian METODE PENELITIAN
50 oleh peneliti. Oleh karena strategi ini merupakan strategi yang dianggap baru oleh
guru, peneliti juga menjelaskan bagaimana melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi inkuiri terbimbing. Koordinasi ini juga membahas
sintaks pembelajaran inkuiri, peranan guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.
c. Mempersiapkan sumber belajar dan alat peraga
Peneliti mempersiapkan sumber belajar dan alat peraga yang akan digunakan dalam melaksanakan pembelajaran IPA menggunakan strategi inkuiri
terbimbing. Sumber belajar dan alat peraga menyesuaikan dengan materi ajar. d.
Menyusun lembar observasi dan skala. Peneliti menyusun lembar observasi dan skala sebelum melakukan
tindakan. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan strategi pembelajaran inkuiri yang dilakukan oleh guru. Sedangkan
skala digunakan oleh peneliti untuk mengukur rasa percaya diri siswa. 2.
Tindakan dan pengamatan Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan
strategi pembelajaran inkuiri terbimbing. Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada RPP yang telah disusun sebelumnya. Pada saat guru melaksanakan pembelajaran,
peneliti melakukan pengamatan terkait sejauh mana keterlaksanaan srategi inkuiri terbimbing yang telah dilakukan guru dengan menggunakan lembar observasi.
51 3.
Refleksi Refleksi adalah upaya evaluasi yang dilakukan secara kritis oleh tim
peneliti. Pada tahap refleksi, peneliti melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Refleksi dapat dilihat dari analisis lembar observasi, skala, dan
dokumentasi yang akan digunakan oleh peneliti untuk mengevaluasi proses pembelajaran dan hasil dari tindakan yang dilakukan. Skala yang dibagikan kepada
siswa akan menunjukkan sebarapa tinggi tingkat rasa percaya diri yang dimiliki siswa.
Peneliti dan guru dapat melakukan diskusi berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Peneliti dapat memberikan masukan apabila terdapat
aktivitas guru yang kurang tepat dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi peneliti dapat menemukan kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat
dijadikan dasar dalam perencanaan tindakan selanjutnya untuk siklus berikutnya. Tindakan yang dirasa kurang tepat atau tidak memuaskan dapat dijadikan bahan
revisi. Sedangkan tindakan yang sudah tepat atau sesuai dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya.