39
4. Siswa memilih dengan melingkari kata-kata mana yang nantinya akan digunakan
dan dikembangkan sebagai ide dalam menulis cerpen. Siswa bisa mengambil ide tokoh, alur, setting tempat, waktu dan lain sebagainya dari dalam mind map.
5. Siswa menuliskan dan mengembangkan ide yang berupa kata-kata yang telah dipilih
dalam mind map menjadi sebuah cerita yang kompleks. Triknya siswa menuliskan dulu cerita apapun bentuknya hingga selesai.
6. Setelah sebuah cerita selesai ditulis dari awal hingga akhir, siswa membaca ulang
tulisannya sekaligus mengoreksi, dengan begitu akan kelihatan dengan sendirinya apa yang kurang sehingga bisa diperbaiki. Setelah itu barulah perbaiki tulisan.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek menggunakan teknik mind mapping dan media mapping paper merupakan bentuk pembelajaran
keterampilan bersastra. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa terampil menyampaikan idenya dalam bentuk cerita pendek sehingga pembaca ketika
menikmati hasil tulisan cerita pendek seolah-olah ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung cerita tersebut. Pembelajaran keterampilan
menulis merupakan salah satu aspek dalam pembelajaran bersastra. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut perlu dihadirkan sebuah cara yang dapat mempermudah
siswa dalam proses penulisan. Pemilihan strategi dan media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh besar untuk tercapainya tujuan
pembelajaran. Dengan menggunakan teknik mind mapping dan media mapping paper peneliti berharap keterampilan menulis siswa terutama menulis cerpen akan
meningkat karena dengan teknik mind mapping siswa bebas menuliskan apa saja
40
yang mereka bayangkan ketika mereka diberi suatu umpan atau kata kunci misal dengan sebuah kata atau sebuah gambar. Penelitian dengan teknik mind mapping
dan media mapping paper ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat
tahap, yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I dimulai dengan tahap perencanaan, yaitu berupa rencana kegiatan
dalam kelas yakni menentukan langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah diantaranya membuat rancangan pembelajaran, pembuatan
media pembelajaran. Pada tahap tindakan, peneliti melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang sudah disusun, tindakan yang akan dilakukan adalah
mangadakan proses pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan teknik mind mapping dan media mapping paper. Tahap observasi dilakukan ketika
proses pembelajaran berlangsung baik secara kualitas maupun kuantitas. Hasil yang diperoleh dalam proses pembelajaran kemudian direfleksi. Kelebihan yang
diperoleh dalam siklus I dipertahankan, sedangkan kekurangan yang ada dicarikan pemecahan dalam siklus II.
Setelah perencanaan pada siklus II diperbaiki, tahap berikutnya yaitu tindakan observasi dilakukan sama dengan siklus I. hasil yang diperoleh pada
tindakan dan observasi yang dilakukan pada siklus II kemudian direfleksi untuk menentukan kemajuan-kemajuan yang dicapai pada pembelajaran. Hasil tes siklus
I dan siklus II kemudian dibandingkan dalam hal pencapaian nilai. Hal ini digunakan untuk menentukan peningkatan keterampilan menulis cerita pendek
berdasarkan teknik mind mapping dan media maping paper.
41
2.4 Hipotesis Tindakan