17
kehidupan, yang mengarahkan, dan meningkatkan kualitas hidup kita sebagai manusia. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerpen hanya rekayasa
pengarangnya, demikian juga pelaku yang terlibat dalam peristiwa itu. Cerita dalam cerpen masuk akal namun hanya sebuah cerita fiksi atau khayal.
2.2.1.2 Tujuan Menulis Kreatif
Tujuan menulis kreatif adalah untuk mencapai nilai-nilai artistik dan nilai- nilai keserasian. Terdapat dua unsur yang dapat dicapai melalui kegiatan menulis
kreatif, yakni yang bersifat apresiatif dan yang bersifat ekspresif. Apresiatif maksudnya bahwa malalui kegiatan penulisan kreatif orang dapat mengenal,
menyenangi, menikmati, dan mungkin menciptakan kembali secara kritis sebagai hal yang dijumpai dalam teks-teks kreatif karya orang lain dengan cara sendiri.
Ekspresif dalam arti bahwa kita dimungkinkan mengekspresikan atau mengungkapkan berbagai pengalaman atau berbagai hal yang mengganjal dalam
diri kita untuk dikomunikasikan kepada orang lain dalam dan melalui tulisan kreatif, sebagai sesuatu yang bermakna.
Kedua tujuan tersebut sekaligus memberikan peluang bagi pembentukan pribadi kreatif. Dalam kaitan ini, kepribadian hendaknya dipahami tidak hanya
sebagai kumpulan sejumlah unsur kepribadian. Berdasarkan kenyataan harus diakui bahwa ciri-ciri yang melekat pada pribadi yang kreatif antara ciri yang satu
dengan yang lainnya tidak bisa dipisahkan secara tegas. Ciri-ciri pribadi kreatif tersebut adalah 1 keterbukaan terhadap
pengalaman baru, 2 keluwesan dalam berpikir, 3 kebebasan dalam
18
mengemukakan pendapat, 4 kaya imajinasi, 5 perhatian yang besar terhadap kegiatan cipta mencipta, 6 keteguhan dalam mengajukan pendapat atau
pandangan, dan 7 kemandirian dalam mengambil keputusan Sayuti 2002:2-3 Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa menulis kreatif bertujuan
untuk mengekspresikan perasaan, memberi informasi kepada pembaca, meyakinkan pembaca, untuk memberikan hiburan dan melatih untuk terampil
menulis kreatif.
2.2.1.3 Langkah-langkah Menulis Cerpen
Menurut Komaidi 2008: 183-185, terdapat lima langkah menulis cerpen:
1. Mencari ide, gagasan, atau inspirasi
Ide sebenarnya sangat banyak sekali ketika seseorang mau kritis dan peka pada kehidupan sekitarnya. Ide bisa diperoleh dari membaca buku, koran,
berbincang-bincang dengan orang lain, melihat alam sekitar, dan masih banyak sekali cara untuk mendapatkan ide. Namun tidak semua ide dapat
ditulis karena begitu banyaknya, untuk itu bawalah catatalah setiap ide yang muncul dalam pikiran, jadi ketika sewaktu-waktu membutuhkannya dapat
dilihat dengan mudah dalam catatan atau juga dapat mengingatnya dengan
membuat mind mapping.
2. Membuat kerangka karangan
Kerangka karangan adalah berisi garis besar cerita atau poin-poin penting cerita pada bagian awal, tengah dan akhir. Seperti setting, tokoh, alur cerita,
masalah atau konflik, dan solusi atau pemecahan. Dengan kerangka tersebut
19
akan sangat membantu bagi penulis menyusun cerita lebih detail dan mau dibawa ke mana cerpennya.
3. Menulis cerita
Menuliskannya dengan mesin ketik atau komputer menuangkannya dalam bentuk tulisan. Kiat awal adalah selesaikan dulu cerita apapun bentuknya
hingga selesai. Dengan selesainya cerita kita bisa membaca dan menemukan kelebihan dan kekurangannya lalu kemudian baru memperbaikinya.
4. Mengoreksi naskah
Setelah sebuah cerita selesai ditulis dari awal hingga akhir, cobalah endapkan dulu beberapa saat atau sehari dua hari, lalu cobalah baca dan
koreksi, nanti akan kelihatan dengan sendirinya apa yang kurang sehingga bisa diperbaiki. Setelah itu barulah perbaiki tulisan.
5. Mengirim ke media massa.
Dengan mengirim naskah cerpen ke media massa, kita dapat menguji kualitas cerpen kita. Lebih dari itu mungkin cerpen tersebut dapat bermanfaat
bagi orang lain, setidaknya menghibur, memberi inspirasi, pelajaran baik bagi orang lain. Jadi setelah naskah cerpen dikoreksi secara sempurna, coba kirim
naskah cerpen ke media massa.
2.2.2 Hakikat Cerita Pendek