11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian ini mengacu pada penelitian lain yang dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam penelitian selanjutnya.
Beberapa ringkasan penelitian di bawah ini berisi tentang teknik pembelajaran menulis yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan penulisan
skripsi ini. Penelitian Farikoh 2002 yang berjudul Peningkatan Kemampuan
Menulis Cerpen Dengan Metode Karya Wisata Siswa Kelas 1-3 MA Ma’mahadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal, menyimpulkan bahwa pembelajaran menulis
cerita pendek dengan menggunakan metode karya wisata ternyata sangat efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek siswa kelas 1-3 MA
Ma’mahadut. Dengan demikian hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa jika pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan metode karya wisata
dapat meningkatkan kemampuan dalam menulis cerita pendek, dapat diterima. Peningkatan itu terlihat pada daya serap siswa sebelum ada tindakan yaitu 58,66
kemudian meningkat 10,72 setelah ada siklus I menjadi 69,38 pada siklus II menjadi 76, 63.
Penelitian Setyorini 2007 yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Berdasarkan Catatan Harian dengan Latihan Terbimbing Siswa
Kelas X-1 SMAN I Jekulo, Kudus, menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis cerpen melalui media catatan harian dengan latihan terbimbing. Itu
12
terlihat dari nilai latihan yang terus meningkat dari siklus I ke siklus II, yaitu dari nilai rata-rata 62 pada siklus I menjadi 75,88 pada siklus II.
Penelitian Khanifah 2006 yang berjudul Kemampuan Menulis Karangan Dengan Menggunakan Media Compact Disc VCD pada Siswa Kelas X SMA
Negeri II Semarang memperlihatkan nilai rata-rata siklus I mencapai 75,05 dan termasuk dalam kategori baik. Dan pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai
sebesar 81,80. Hal ini menunjukkan peningkatan yang cukup baik sekaligus membuktikan bahwa peningkatan media compact disc dapat meningkatkan
keterampilan menulis cerpen. Penelitian Rahayu 2007 yang berjudul Pelatihan Menulis Cerpen
Dengan Teknik Latihan Terbimbing Berdasarkan Ilustrustrasi Tokoh Idola Siswa Kelas X-4 SMAN I Wanadadi, Banjarnegara menunjukkan adanya peningkatan
keterampilan menulis cerpen melalui latihan terbimbing berdasarkan ilustrustrasi tokoh idola siswa. Itu terlihat dari nilai latihan yang terus meningkat mulai dari
nilai rata-rata prasiklus 53, nilai rata-rata siklus I: 72,92 yang berarti mengalami peningkatan sebesar 25,94, dan nilai rata-rata siklus II: 78,45 yang berarti
mengalami peningkatan sebanyak 7,58. Penelitian Kholidah 2008 yang berjudul Peningkatan Keterampilan
Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Islam Pragolopati, Semarang dengan Media Kisah Nyata dari Majalah Kartini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan
menulis cerpen melalui media kisah nyata dari majalah Kartini. Hal ini terbukti dari nilai latihan yang terus meningkat yaitu siklus I dengan nilai rata-rata sebesar
6,5, pada siklus II menjadi 7,5.
13
Penelitian yang dilakukan ini memang sudah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya dengan menggunakan metode, teknik maupun media
yang berbeda. Namun penelitian ini dianggap perlu dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari penelitian-penelitian yang sudah ada. Tujuannya memberikan
pemikiran dan tolok ukur kajian dalam penelitian-penelitian lebih lanjut sehingga dapat menambah khasanah pengembangan pengetahuan mengenai pembelajaran
menulis khususnya menulis cerita pendek dengan teknik dan media yang berbeda untuk melengkapi penelitian-penelitian mengenai keterampilan menulis yaitu
menggunakan teknik mind mapping dan media mapping paper. Penggunaan teknik mind mapping dan media mapping paper ini dapat
memperbanyak kosakata dan ide. Siswa dapat mengambil ide berupa tokoh, alur cerita, setting, yang kemudian dengan bimbingan guru, siswa berlatih
menuangkan ide-idenya ke dalam sebuah cerita ditambah dengan imajinasi sehingga dapat menjadi sebuah karya sastra yang kompleks. Selain itu, dengan
menggunakan mind mapping, siswa akan lebih cepat dalam mengembangkan tulisan dibanding dengan menggunakan cara linier. Hal ini sangat tepat bagi siswa
yang baru pertama kali menulis. Media ini diharapkan dapat menjadi alternatif peningkatan menulis cerita
pendek dan mengubah perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek kelas XC SMA Negeri Sumpiuh.
2.2 Landasan Teoretis