76
berpendapat. Dan ketika menulis cerpen, terlihat beberapa siswa sibuk bertanya pada temannya karena kurang memperhatikan penjelasan peneliti, ada juga yang
masih bingung dalam menulis cerpen. Beberapa siswa bingung cerita mana yang akan mereka ambil dan mereka kembangkan menjadi sebuah cerpen.
4.1.1.2.2 Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan setelah pembelajaran siklus I selesai. Wawancara dilakukan terbatas kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi,
sedang dan nilai rendah. Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan yang diberikan siswa dalam pembelajaran menulis cerpen
menggunakan teknik mind mapping dengan media mapping paper. Hal-hal yang diungkap dalam wawancara adalah 1 apa kamu merasa senang dengan pelajaran
menulis mengarang? Mengapa?, 2 apa kamu memahami materi yang sudah diajarkan?, 3 apa kamu memahami teknik yang diajarkan guru? 4 apakah
contoh mind map dan cerpen yang dibawakan guru dapat dimengerti? 5 apakah contoh mind map dan cerpen yang dibawakan guru dapat meningkatkan rasa
ketertarikan anda untuk menulis cerpen? 6 apakah kegiatan berkelompok dapat bermanfaat begimu? 7 apa kamu merasa kesulitan dalam pembelajaran menulis
cerpen? 8 apa saja kesulitan yang dihadapi? 8 apakah dengan teknik mind mapping yang telah diajarkan dapat mempermudah dalam menulis cerpen? 10
manfaat apa yang kamu dapatkan setelah pembelajaran menulis cerpen dengan
teknik mind mapping dan media mapping paper?
Pertanyaan pertama adalah pendapat tentang pelajaran menulis mengarang. Untuk siswa yang mendapat nilai tertinggi memang suka menulis
77
karena terbiasa menulis buku harian. Untuk siswa yang mendapat nilai sedang merasa suka menulis buku harian tetapi terkadang malas bila diberi tugas dari
guru karena ada aturannya, sedangkan siswa yang mendapat nilai terendah merasa
tidak suka karena malas.
Pertanyaan kedua pendapat tentang materi yang sudah disampaikan peneliti. Siswa yang mendapat nilai tertinggi mengatakan bahwa materi yang
disampaikan sudah jelas karena peneliti menjelaskannya enak dan jelas selain itu di semester sebelumnya juga sudah pernah mendapat materi tentang cerpen.
Untuk siswa yang mendapat nilai sedang merasa sudah jelas karena materinya sedikit. Sedang menurut siswa yang mendapat nilai rendah merasa sudah pernah
dipelajari tapi lupa.
Pertanyaan ketiga menanyakaan tentang pemahaman siswa terhadap teknik yang diajarkan guru. Siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa agak bingung
ketika baru dijelaskan teori tapi ketika dipraktikkan ternyata sangat
menyenangkan begitu juga menurut kedua temannya.
Pertanyaan keempat dan kelima menanyakan apakah contoh mind map dan cerpen yang dibawakan peneliti dapat dimengerti dan dapat meningkatkan rasa
ketertarikan siswa untuk menulis cerpen. Menurut siswa yang mendapat nilai tinggi penjelasan sangat dapat dimengerti dan membuat dirinya tertarik untuk
menulis dan mengembangkan kata-kata yang ada dalam mind map menjadi sebuah cerpen. Menurut siswa yang mendapat nilai sedang dan terendah membuat
mind mappingnya menyenangkan, tapi mengembangkannya menjadi sebuah
cerpen membosankan.
78
Pertanyaan keenam menanyakan manfaat berkelompok bagi siswa. Untuk siswa yang mendapat nilai tertinggi merasa perlu dan bermanfaat karena dapat
bertukarpikiran dalam mengerjakan tugas, jawaban ini juga sama dilontarkan oleh
kedua temannya.
Pertanyaan ketujuh dan kedelapan adalah tentang pendapat siswa tentang apakah ada kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran menulis cerpen dan apa saja
kesulitan yang dihadapi. Menurut siswa yang mendapat nilai tertinggi, pembelajarannya sudah jelas namun kesulitan yang dialami adalah ketika harus
menulis mencari ide dan mengembangkannya menjadi sebuah kalimat, memilih bahasa dan alur yang baik dan menarik. Menurut siswa yang nilainya sedang
sudah merasa jelas dengan pembelajarannya tapi agak bingung ketika memulai bercerita. Dan untuk siswa yang nilainya kurang baik masih perlu diulang lagi
karena penjelasan peneliti terlalu cepat dan suaranya kurang keras.
Pertanyaan kesembilan apakah dengan teknik mind mapping yang telah diajarkan dapat mempermudah dalam menulis cerpen. Menurut siswa yang
mendapat nilai tinggi sangat mempermudah karena kesulitannya dalam menulis cerpen adalah ketika mengembangkan ide kadang kehabisan ide yang menarik.
Untuk siswa yang nilainya sedang merasa terbantu dengan mind mapping karena dengan mind mapping bisa memulai cerita dari manapun karena idenya bisa
dibolak-balik menggunakan alur maju ataupun mundur dan campuran. Untuk siswa yang mendapat nilai terendah mind mapping dapat membantu mencari ide
cerita.
Pertanyaan kesepuluh adalah saran pertemuan yang akan datang. Siswa yang mendapat nilai tinggi mengatakan bahwa semoga pertemuan depan kita
79
membuat mind map bersama lagi tapi mengembangkan sendiri jangan berkelompok. Siswa yang mendapat nilai sedang mengatakan semoga minggu
depan bisa membawa permainan baru. Siswa yang mendapat nilai terendah mengatakan semoga minggu depan kita berkelompok lagi untuk membuat mind
map. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa hampir seluruh siswa
menyukai teknik mind mapping dengan media mapping paper, dan siswa merasa terbantu dalam menulis cerpen menggunakan teknik mind mapping. Namun masih
ada beberapa kesulitan yang dialami diantaranya kesulitan ketika mencari ide dan mengembangkannya menjadi sebuah kalimat, memilih bahasa dan alur yang baik
dan menarik, mencari kalimat untuk memulai menulis. Untuk itu peneliti berusaha mencari penyelesaiannya berupa pembahasan ulang hal-hal yang dianggap sulit
bagi siswa.
4.1.1.2.3 Deskripsi perilaku ekologis