37
2.2.4.2 Mapping paper sebagai Media Pembelajaran
Mapping paper atau dalam bahasa Indonesia yaitu kertas yang digunakan untuk membuat peta adalah salah satu bentuk media visual grafis yang sangat
sederhana. Dengan adanya media ini diharapkan dapat mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan teknik mind mapping.
Media ini dipilih karena dianggap telah memenuhi kriteria dalam pemilihan media diantaranya sesuai dengan teknik yang digunakan yaitu mind
mapping. Mudah memperolehnya, sederhana dan praktis baik pembuatan dan penggunaannya. Waktu yang digunakan relatif singkat dan sangat sesuai dengan
taraf berfikir siswa. Dalam proses pembelajaran dengan teknik mind mapping nanti, guru
memberikan sajian atau umpan berupa sebuah kata ataupun sebuah gambar pada siswa menggunakan mapping paper, kemudian siswa dengan aktif dan mandiri
mengembangkan tulisan atau gambar tersebut dengan menuliskan apa saja yang terlintas dalam pikiran mereka ketika mereka melihat gambar dalam mapping
paper.
2.2.5 Teknik Mind mapping dengan Media Mapping paper dalam Pembelajaran
Menulis Cerpen
Penggunaan teknik dan media yang tepat akan menimbulkan minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Dengan adanya minat dan motivasi,
siswa akan lebih mudah dalam menuangkan gagasan atau ide ke dalam bentuk cerpen. Seorang guru bila berhasil membuat siswanya termotivasi, maka dalam
proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar dengan bimbingan guru.
38
Tahapan yang perlu dilakukan oleh peserta didik dalam menulis cerpen menggunakan teknik mind mapping dan media mapping paper adalah mulai dari
tahap persiapan, tahap pemunculan ide hingga tahap mengoreksi tulisan. Tahap ini dimulai dari pengumpulan data-data dengan menggunakan teknik mind mapping
dan media mapping paper, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang kaya menjajagi
berbagai kemungkinan gagasan untuk mengerjakan karyanya. Langkah- langkahnya yaitu:
1. Guru membagikan mapping paper, yaitu kertas HVS kosong yang ditengahnya
menggunakan gambar atau foto untuk ide sentral atau sebagai kata kunci. Karena satu gambar memiliki seribu makna dan membantu kita menggunakan imajinasi, lebih
menarik, membuat kita tetap terfokus dan konsentrasi. 2.
Siswa membayangkan kemudian menuliskan apa yang muncul dalam benak setelah melihat gambar dalam mapping paper baik dalam bentuk gambar ataupun kata-kata.
Siswa mulai menuliskan kata-kata dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Karena mulai dari tengah memberi kebebasan
kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami. Ada baiknya menggunakan gambar dan warna karena seperti
gambar sentral, setiap gambar memiliki seribu makna. Gunakan warna. Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat mind map lebih hidup,
menambah energi pada pemikiran kreatif dan menyenangkan. 3.
Siswa menuliskan apa yang terbayang dalam pikiran sebanyak-banyaknya menggunakan kata-kata yang bercabang-cabang dan berhubungan hingga membentuk
ranting-ranting pohon.
39
4. Siswa memilih dengan melingkari kata-kata mana yang nantinya akan digunakan
dan dikembangkan sebagai ide dalam menulis cerpen. Siswa bisa mengambil ide tokoh, alur, setting tempat, waktu dan lain sebagainya dari dalam mind map.
5. Siswa menuliskan dan mengembangkan ide yang berupa kata-kata yang telah dipilih
dalam mind map menjadi sebuah cerita yang kompleks. Triknya siswa menuliskan dulu cerita apapun bentuknya hingga selesai.
6. Setelah sebuah cerita selesai ditulis dari awal hingga akhir, siswa membaca ulang
tulisannya sekaligus mengoreksi, dengan begitu akan kelihatan dengan sendirinya apa yang kurang sehingga bisa diperbaiki. Setelah itu barulah perbaiki tulisan.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek menggunakan teknik mind mapping dan media mapping paper merupakan bentuk pembelajaran
keterampilan bersastra. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa terampil menyampaikan idenya dalam bentuk cerita pendek sehingga pembaca ketika
menikmati hasil tulisan cerita pendek seolah-olah ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung cerita tersebut. Pembelajaran keterampilan
menulis merupakan salah satu aspek dalam pembelajaran bersastra. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut perlu dihadirkan sebuah cara yang dapat mempermudah
siswa dalam proses penulisan. Pemilihan strategi dan media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh besar untuk tercapainya tujuan
pembelajaran. Dengan menggunakan teknik mind mapping dan media mapping paper peneliti berharap keterampilan menulis siswa terutama menulis cerpen akan
meningkat karena dengan teknik mind mapping siswa bebas menuliskan apa saja