Dampak Kelainan Anak Berkebutuhan Khusus
54 berkebutuhan khusus sesuai dengan jenis kelianannya adalah sebagai berikut
Mega Iswari, 2007: 82-87: a.
Pendidikan Anak Tunanetra. Anak tunanetra dapat mengikuti pendidikan di sekolah khusus SLB
maupun di sekolah regular bersama dengan anak normal lainnya dengan menggunakan alat bantu huruf Braille dan pelatihan orientasi dan
mobilitas. Program pendidikan yang dikembangkan sekolah khusus untuk anak tunanetra adalah sebagai berikut:
1 Jenjang Taman Kanak-kanak.
Pada jenjang ini anak berkebutuhan khusus mengikuti program seperti halnya anak biasa melalui kegiatan sehari-hari, program orientasi dan
mobilitas dan mempertajam pendengaran, perabaan dan binadiri.
2 Jenjang Sekolah Dasar.
Anak berkebutuhan khusus pada jenjang ini mengikuti tiga program yaitu program umum, program khusus dan program muatan lokal.
3 Jenjang SMP dan SMA Khusus
Pada jenjang ini disediakan empat program antara lain program umum, program khusus, program muatan lokal, dan program pilihan.
b. Pendidikan Anak Tunarungu.
Adapun program pendidikan bagi anak tunarungu adalah sebagai berikut: 1
Tingkat TK dan SD kelas rendah Pada jenjang ini ditekankan pada pengembangan kemampuan
sensorik, kemampuan berbahasa, dan khususnya kemampuan berkomunikasi.
2 Jenjang sekolah dasar kelas tinggi
Pada jenjang ini ditekankan pada pengembangan kecakapan sensorik, kecakapan berkomunikasi, pengembangan kemampuan dasar dan
akademik dan kecakapan sosial.
3 Jenjang SLTP khusus
55 Pada jenjang ini ditekankan pada pengembangan kecakapan hidup
sensomotorik, kecakapan berkomunikasi dan kecakapan akademik yang diarahkan untuk memecahkan masalah sehari-hari.
4 Jenjang sekolah menengah
Pada jenjang ini dikembangkan kecakapan berkomunikasi, kecakapan akademik, dan pengembangan kemampuan vokasional.
c. Pendidikan Anak Tunagrahita.
Anak tunagrahita dapat bersekolah di sekolah khusus SLB-C ataupun SDLB. Adapun pengembangan program pendidikannya adalah sebagai
berikut: 1
Jenjang TK dan SD kelas rendah Pada jenjang ini ditekankan pada pengembangan pengetahuan
sensomotorik dan kemampuan berkomunikasi bicara dan berbahasa. 2
Jenjang SD kelas tinggi Pada jenjang ini ditekankan pada pengembangan kecakapan
sensomotorik, kecakapan berkomunikasi, pengembangan kemampuan akademik dan kecakapan sosial.
3 Jenjang SMP
Pada jenjang ini ditekankan pada pengembangan peningkatan keterampilan sensomotorik, kecakapan berkomunikasi, kemampuan
dasar akademik, keterampilan memecahkan masalah sehari-hari.
4 Jenjang sekolah menengah khusus
Pada jenjang
ini ditekankan
pada pematangan
kecakapan sensomotorik, kecakapan berkomunikasi, kecakapan akademik dan
pengembangan kecakapan vokasional.
d. Pendidikan Anak Tunadaksa.
Anak-anak tunadaksa dapat bersekolah di sekolah khusus SLB-D ataupun SDLB-D dan sekolah-sekolah biasa tergantung pada tingkat kelainan
anak. Program pendidikan bagi anak tunadksa yang bersekolah di sekolah khusus antara lain:
1 Jenjang TK dan SD kelas bawah