Pengertian Kebijakan Pendidikan Implementasi Kebijakan Pendidikan
19 Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut yaitu sebagai berikut:
social demand approach
adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam merumuskan kebijakan yang berlandaskan pada aspirasi, tuntutan, serta aneka kepentingan
yang didesakkan oleh masyarakat. Pada pendekatan ini para pengambil keputusan kebijakan terlebih dahulu mendeteksi aspirasi masyarakat sebelum
para pengambil kebijakan merumuskan kebijakan pendidikan yang akan dilaksanakannya.
Pendekatan
man-power approach
adalah pendekatan yang lebih mempertimbangkan hal-hal rasional dalam rangka menciptakan ketersediaan
sumber daya manusia yang memadai dalam masyarakat. Pendekatan ini tidak melihat apakah di masyarakat mempunyai aspirasi atau tidak terhadap hal
tertentu, tetapi pada pendeketan ini yang terpenting menurut pertimbangan- pertimbangan rasionaldan visioner para pengambil keputusan kebijakan,
seperti pemerintah. 3.
Implementasi Kebijakan Pendidikan a.
Pengertian Implementasi Kebijakan
Implementasi kebijakan sebagai proses menjalankan keputusan kebijakan. Implementasi kebijakan menurut Van Meter dan Van Horn
Arif Rohman, 2012: 106 adalah keseluruhan tindakan yang dilakukan oleh
individu-individupejabat-pejabat atau
kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan kepada pencapaian tujuan
kebijakan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Sedangkan menurut M. Grindle Arif Rohman, 2012: 106, Implementasi kebijakan mencakup
tugas-tugas membentuk suatu ikatan yang memungkinkan arah suatu kebijakan dapat direalisasikan sebagai hasil dari aktivitas pemerintah.
20 Tugas-tugas tersebut dalam hal mengarahkan sasaran atau objek,
penggunaaan dana, ketepatan waktu, memanfaatkan organisasi pelaksana, partisipasi masyarakat, kesesuaian program dengan tujuan kebijakan dan
lain-lain. Adapun menurut Charles O. Jones 1996: 296 yang menyatakan bahwa Implementasi adalah suatu aktifitas yang dimaksudkan untuk
mengoprasikan sebuah
program. Tiga
pilar aktifitas
dalam mengoperasikan program tersebut adalah: Pengorganisasian, Interpretasi
dan Aplikasi Arif Rohman, 2014: 135. Pengorganisasian merupakan aktifitas yang dilakukan untuk
menata kembali sumberdaya yang tersedia, unit-unit, serta metode yang digunakan dalam menjalankan program agar dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Interpretasi adalah aktifitas menganalisis atau menafsisrkan apakah program yang
direncanakan dapat diterima dan dilaksanakan di masyarakat. Sedangkan aplikasi berhubungan dengan perlengkapan rutin yang digunakan dalam
melaksanakan program, seperti pelayanan, pembayaran, atau lainnya yang sesuai dengan tujuan program.
Implementasi Kebijakan Pendidikan menurut Arif Rohman 2014: 136 merupakan proses yang tidak hanya menyangkut perilaku-perilaku
badan administratif yang bertanggung jawab untuk melaksanakan program dan menimbulkan ketaatan kepada kelompok sasaran target group,
melainkan juga menyangkut faktor-faktor hukum, politik, ekonomi, sosial yang langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap perilaku dari
berbagai pihak yang terlibat dalam program.
21 Jadi implementasi kebijakan pendidikan merupakan segenap
tindakan yang dilakukan individu maupun kelompok dalam rangka menjalankan keputusan kebijakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, implementasi kebijakan tersebut melibatkan berbagai faktor diantaranya hukum, ekonomi, sosial dan politik serta sumber daya yang
ada baik manusia maupun alam.