27
d. Jenjang pendidikan
Pendidikan ditinjau dari jenjangnya terdiri atas: jenjang pra sekolah, jenjang pendidikan dasar, jenjang pendidikan menengah, dan
jenjang pendidikan tinggi. Rangkaian jenjang pendidikan bagaikan satu mata rantai yang saling berkesinambungan satu sama lainnya. Jenjang di
bawahnya berkedudukan
memberikan keterampilan
dasar-dasar kemampuan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik yang
akan masuk ke jenjang diatasnya. Jenjang pendidikan pra sekolah wujudnya adalah kelompok
bermain dan taman kanak-kanak. Jenjang pendidikan dasar, contohnya adalah sekolah dasar SD dan Madrasah Ibtidaiyyah MI,, sekolah
lanjutan pertama SLTP, serta Madrasah Tsanawiyah MTs. Jenjang pendidikan menengah contohnya SMU, SMK, dan MA. Adapun jenjang
pendidikan tinggi contohnya Universitas, sekolah tinggi.
2. Hakikat Pendidikan Luar Biasa PLB
Pendidikan luar biasa disebut juga sebagai pendidikan khusus
Special Education
. Menurut Wahyu Sri Ambar Arum 2005: 46 Pendidikan Luar Biasa atau pendidikan khusus atau ortopedagogik diartikan sebagai
pendidikan yang bersifat meluruskan, memperbaiki, menyembuhkan, atau menormalkan. Pendidikan luar biasa dalam menyelesaikan berbagai
permasalahan menggunakan multidispliner dari berbagai ilmu yang saling
28 terkait, antara lain ilmu pendidikan, psikologi, sosiologi, antroplogi, dan
biologi tetapi juga menggunakan ilmu-ilmu terapan seperti psikiatri, pediatri, optalmologi, neurologi dan sebagainya.
Siswa yang membutuhkan layanan pendidikan luar biasa adalah siswa yang secara signifikan mengalami kelainan atau penyimpangan baik dalam
hal fisik, mental, kemampuan intelektual, sosial, dan emosialnya. Selain itu anak yang dianugrahi keunggulan bakat dan kecerdasan istimewa juga berhak
mendapatkan pelayanan pendidikan luar biasa. Menurut pendapat Yozfan Azwandi 2007:12 seorang anak mengalami kelainanpenyimpangan tidak
signifikan sehingga mereka tidak memerlukan pelayanan pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan khusus mereka, maka anak tersebut bukan
termasuk anak berkebutuhan khusus. Adapun jenis siswa yang membutuhkan layanan pendidikan luar biasa jika dikaitkan dengan keperluan pembelajaran
yaitu sebagai berikut: a.
Siswa berkesulitan belajar b.
Siswa dengan keterbatasan keterampilan kognitif c.
Siswa dengan keterampilan kognitif tinggi berbakat intelektual d.
Siswa dengan gangguan emosional dan perilaku e.
Siswa dengan hambatan sensoris f.
Siswa dengan problema pemusatan perhatian g.
Siswa dengan gangguan memori