56 Pada jenjang ini ditekankan pada pengembangan kecakapan personal
dan sosial, seperti pemahaman diri sendiri. 2
Jenjang SD kelas tinggi Pada jenjang ini dikembangkan kecakapan akademik dasar dan
pengembangan program pravokasional. 3
Jenjang SMP Pada jenjang ini ditekankan pada pengembangan program akademik.
4 Jenjang sekolah menengah
Pada jenjang ini dikembangkan kecekapan akademis, kecakapan vokasional, kecakapan sosial dan personal.
e. Pendidikan Anak Tunalaras.
Pengembangan anak tunalaras pada hakikatnya tidak berbeda dengan perkembangan anak-anak pada umumnya sepanjang tidak ada disertai
dengan gangguan atau kelainan lainnya. Layanan pendidikan bagi anak tunalaras ditekankan pada kecakapan sosial melalui mata pelajaran bina
pribadi dan bina sosial.
E. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nisa Maolinda, dkk tentang Hubungan
pengetahuan dan sikap siswa terhadap pendidikan kesehatan reproduksi remaja di SMAN 1 Margahayu. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
terjadi penyimpangan perilaku seksual remaja yang disebabkan karena minimnya pengetahuan dan bimbingan kepada remaja tentang pendidikan
kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi menjadi sarana yang tepat sebagai upaya
promotif
dan
preventif
dalam rangka meningkat pengetahuan dan sikap terhadap pembentukan moral remaja. Saran dar
57 penelitian ini, diharapkan sekolah, puskesmas, dan lintas sektoral yang
berkaitan mampu meningkatkan pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi menjadi agenda bulanan yang rutin dilaksanakan ke sekolah-sekolah.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Nasria Putriani tentang faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
di SMA Negeri 1 Mojogedang. Pengetahuan kesehatan reproduksi sangat penting bagi remaja karena pada saat usia remaja terjadi perkembangan yang
sangat dinamis secara biologis maupun psikologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi antara lain orang tua, media massa, teman sebaya, informasi yang diterima dari hasil diskusi, selain itu faktor ekonomi, budaya
dan lingkungan turut berpengaruh. Penelitian ini sudah membahas mengenai implementasi kebijakan
pendidikan kesehatan reproduksi pada anak berkebutuhan khusus di sekolah luar biasa kota Yogyakarta, faktor pendukung dan penghambat dalam
implementasi kebijakan tersebut serta strategi yang dilakukan dalam menanggulangi hambatan yang muncul pada saat proses implementasi
tersebut.
F. Kerangka Pikir Penelitian
Setiap orang mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak, tak terkecuali bagi anak berkebutuhan