SLB Yaketunis Implementasi Kebijakan Pendidikan Kesehatan Reproduksi
140 ruang UKS yang bisa digunakan dalam pelaksanaan pendidikan
kesehatan reproduksi.
2 SLB Yaketunis
Beberapa hal yang menjadi faktor pendukung dalam implementasi pendidikan kesehatan reproduksi di SLB-A Yaketunis
antara lain adalah: Faktor
pertama adalah
dalam mengimplementasikan
pendidikan kesehatan reproduksi sekolah sudah mempunyai jadwal yang terstruksur, pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi pada
mata pelajaran pendidikan kesehatan reproduksi berdiri sendiri dengan demikian diharapkan materi yang disampaikan guru kepada murid
dapat diterima lebih banyak dan sistematis. Bimbingan yang diberikan sekolah kepada peserta didik dilakukan secara individual dan secara
berkelompok. Kedua, dukungan berasal dari ketersedian sarana dan prasarana
yang dimiliki SLB-A Yaketunis cukup lengkap untuk menunjang pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi. Sarana dan prasarana
yang dimiliki diantaranya alat atau media pembelajaran pendidikan kesehatan reproduksi seperti boneka “celemek”, boneka manekin, lilin
mainan, buku, dan DVD audio.
141 Ketiga, dukungan dari pihak guru dan karyawan yang ada di
SLB-A Yaketunis dalam melaksanakan pendidikan kesehatan reproduksi. Mereka beranggapan bahwa pendidikan kesehatan
reproduksi memang sangat penting untuk dipelajari anak karena sangat bermanfaat kepada dirinya dan masa depannya. Selain itu, SLB-A
Yaketunis mempunyai guru khusus pengampu mata pelajaran pendidikan
kesehatan reproduksi
yang sebelumnya
sudah mendapatkan pelatihan.
Keempat, pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi didukung oleh orangtuawali murid. Para orangtua mendukung segala
bentuk kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan bakat dan potensi anaknya. Sekolah juga mengadakan pertemuan rutin dengan
orangtua untuk melihat sejauh mana perkembangan anaknya. Selain itu sekolah juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak terkait
dianatara dengan DIKPORA DIY, Doktek, psikolog, ustadz, puskesmas, dan Universitas di Yogyakarta.
Kelima, faktor yang berasal dari siswa itu sendiri. Siswa sangat antusias dalam ketika mengikuti mata pelajaran pendidikan kesehatan
reproduksi, hal ini dapat dilihat dari partisipasi mereka saat pelajaran pendidikan kesehatan reproduksi berlangsung, mereka sangat antusias
dalam menyampaikan pendapatnya saat berdiskusi.
142 Berikut ini adalah tabel ringkasan faktor pendukung
implementasi pendidikan kesehatan reproduksi pada dua sekolah SLB di kota Yogyakarta:
Tabel 8. Faktor Pendukung dalam Implementasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi.
No. Nama Sekolah
Faktor Pendukung 1.
SLB Negeri
2 Yogyakarta
Dukungan dari guru dan karyawan
Partisispasi dari orangtua dan dukungan dari berbagai pihak.
Adanya ruangan khusus. 2.
SLB-A Yaketunis Mata
pelajaran pendidikan
kesehatan reproduksi
sudah terjadwal dengan baik.
Ketersediaan sarana
dan prasarana.
Peran dan dukungan dari guru dan karyawan.
Dukungan dari orangtuawali murid dan berbagai pihak terkait.
Partisipasi dan semangat dari siswa
dalam mengikuti
pembelajaran pendidikan
kesehatan reproduksi.