67 demikian peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian ini di SLB Negeri
2 Yogyakarta dan SLB-A Yaketunis. 2.
Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Maret
2015.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat dan dipermasalahkan. Subjek penelitian dalam
penelitian ini adalah kepala sekolah SLB, guru SLB dan siswa ABK. Penentuan subjek penelitian berdasarkan keterlibatan narasumber terhadap
masalah penelitian yang akan diteliti. Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik
purposive sampling
, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2014: 54. Adapun
subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SLB, guru kelas SLB, guru pengampu mata pelajaran pendidikan kesehatan reproduksi, dan
siswa ABK karena subjek tersebut adalah orang yang menjalankan kebijakan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak berkebutuhan khusus di sekolah
luar biasa kota Yogyakarta.
68
D. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari perbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantaranya yang
terpenting adalah proses penglihatan dan pengamatan Sutrisno Hadi: 1986. Hakikat dari kegiatan observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan
menggunakan panca indra baik penglihatan, penciuman, pendengaran yang bertujuan untuk memperoleh data atau informasi guna menjawab
permasalahan penelitian. Observasi partisipatif adalah metode pengumpulan data untuk
mengimpun dan memperoleh informasi dimana seorang peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diteliti atau diamati.
Keterlibatan peneliti dalam kegiatan penelitian ini dengan membantu kegiatan belajar-mengajar di ruang kelas dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah
serta berinteraksi dengan warga sekolah tempat penelitian. Dengan menggunakan metode observasi partisipatif ini, maka data yang diperoleh
lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari proses dan hasil implementasi kebijakan pendidikan kesehatan reproduksi
pada anak berkebutuhan khusus.
69 2.
Wawancara Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi yang dilakukan
antara peneliti dan informan untuk bertukar pikiran dan ide melalui tanya jawab, sehingga peneliti dapat mengkonstruksikan makna dalam suatu topik.
Jenis wawancara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur.
Wawancara semiterstruktur, dimana peneliti terlibat langsung dengan kegiatan informan dan bertanyajawab lebih bebas dibandingkan dengan
wawancara terstruktur sehingga suasana lebih terbuka. Dalam melakukan wawancara semiterstruktur, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan
mencatat apa yang disampaikan oleh informan. Tujuan dari wawancara semistruktur adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,
dimana pihak yang diwawancarai diminta mengemukakan pendapat dan ide- idenya. Wawancara dilakukan bertujuan untuk mengetahui pendapat dan
persepsi dari narasumber Kepala sekolah, guru, dan siswa ABK mengenai proses dan hasil implementasi kebijakan pendidikan kesehatan reproduksi
pada anak berkebutuhan khusus serta mengetahui sejauh mana narasumber dapat memahami makna dan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi
pada anak berkebutuhan khusus.