Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

156

B. Saran

1. Bagi Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan fasilitas pendukung serta melakukan tinjauan kembali terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi pada anak berkebutuhan khusus di SLB kota Yogyakarta. 2. Bagi tenaga pendidik seharusnya lebih meningkatkan peran dan kinerjanya sebagai pendidik dan pembimbing dalam kegiatan belajar mengajar. Bimbingan diarahkan untuk membentuk karakter siswa agar lebih baik lagi dan berkembang seacara mandiri sesuai dengan kondisi dan kelainan anak berkebutuhan khusus. 3. Sekolah perlu melakukan peningkatan pendidikan kesehatan reproduksi kearah yang lebih baik lagi, sekolah meningkatkan hubungan kerjasama dengan berbagai pihak, sekolah menyediakan saran dan prasarana yang memadai dan lingkungan yang kondusif. 4. Untuk orangtua siswa ABK lebih meningkatkan pengawasan dan perhatian mereka terhadap perkembangan dan kondisi anaknya di rumah dan di lingkungan sekitar anak. 157 DAFTAR PUSTAKA Arif Rohman. 2014. Kebijakan Pendidikan Analisis Dinamika Formulasi dan Implementasi . Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Ellah Siti Chaidah. 2005. Terapi Permainan: Bagi Anak Yang Memerlukan Layanan Pendidikan Khusus . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dikti. H.A.R. Tilaar Riant Nugroho. 2009. Kebijakan Pendidikan: Pengantar Untuk Memahami Kebijakan Pendidikan dan Kebijakan Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Juliandi Harahap. 2003. Kesehatan Reproduksi . Sumatra Utara: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Mega Iswari. 2007. Kecakapan Hidup Bagi Anak Berkebutuhan Khusus . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Direktorat Ketenagaan. Mohammad Efendi. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Sinar Grafika Offset. Moh. Haitami Sakim Syamsul Kurniawan. 2012. Studi Ilmu Pendidikan islam . Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Mohammad Takdir Ilahi. 2013. Pendidikan Inklusif: Konsep dan Aplikasi . Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Nasria Putria. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Di Sma Negeri 1 Mojogedang. Semarang: Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro. Nawawi, Hadari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial . Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Nisa Maolida. 2010. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Siswa Terhadap Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja di SMAN 1 Margarahayu . Bandung: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2014 tentang kesehatan reproduksi. Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 tahun 2012 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Penyandang Disabilitas. 158 Soekidjo Notoatmojo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta. Subyantoro. Suwarto. 2007 . Metode dan Teknik Penelitian Sosial. Yogyakarta: Andi Offset. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD . Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif . Bandung: Alfabeta Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan . Bandung: Remaja Rosdakarya Suparlan. 2006. Guru Sebagai Profesi . Yogyakarta: Hikayat. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 tahun 1997, tentang Penyandang Cacat. Wahyu Sri Ambar Arum. 2005. Perspektif Pendidikan Luar Biasa dan Implikasinya Bagi Penyiapan Tenaga Kependidikan . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagakerjaan Perguruan Tinggi. Yozfan Azwandi. 2007. Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Ketenagaan. Yuyus Suherman. 2011. PLB Sebagai Profesi . Diakses dari http:file.upi.edudirektorifipjur._pend._luar_biasa196610251993031- yuyus_suhermanb._bahan_presentasiplb_sebagai_profesi.pdf . Pada tanggal 03 Mei 2014, jam 13:00 WIB. 159 LAMPIRAN 1 PEDOMAN OBSERVASI DOKUMENTASI DAN WAWANCARA 160 PEDOMAN OBSERVASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA ANAK BERKEBUTUHAN DI SEKOLAH LUAR BIASA KOTA YOGYAKARTA A. Tujuan Pedoman observasi ini digunakan agar peneliti dapat mudah melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian mengenai Implementasi Kebijakan Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa Kota Yogyakarta. B. Identitas Obyek: 1. Nama : 2. Kegiatan : C. Pedoman Observasi: Dalam penelitian ini yang diamati antara lain: 1. Mengamati keaktifan warga sekolah dalam menerima pembelajaran. 2. Mengamati media pembelajaran yang digunakan. 3. Keadaan umum sekolah luar biasa kota Yogyakarta. 4. Interaksi Kepala sekolah SLB, guru, peserta didik dan warga sekolah yang lain. 5. Sikap dan perilaku Kepala SLB, guru, peserta didik, dan warga sekolah saat di lingkungan sekolah. 6. Kelengkapan sarana dan prasarana sekolah.