17
organisasi, beberapa orang memiliki beberapa fungsi tetapi untuk mencapai tujuan yang sama, inilah hakekat organisasi. Beberapa faktor yang disebut diatas saling
mempengaruhi dan tidak terpisahkan.
II.1.1.1. Syarat-syarat Terbentuknya Organisasi
Organisasi yang terbentuk harus memiliki visi maupun misi agar pergerakan organisasi dapat terarah dan jelas mau dibawa kemana perkumpulan
tersebut dan disamping itu keselarasan tujuan pun merupakan faktor terpenting dalam perjalanan sebuah organisasi. Apabila salah satu anggota dari organisasi
tidak selaras atau sejalan dengan tujuan organisasi maka kegagalan organisasi akan terjadi.
Di samping visi dan misi serta keselarasan tujuan syarat-syarat terbentuknya suatu organisasi adalah adanya struktur jabatan atau umumnya
dikenal dengan struktur organisasi yakni adanya penerapan posisi atau kedudukan yang jelas dari setiap individu atau anggota yang terkait dalam organisasi contoh
pemimpin, asisten pemimpin, bawahan atau karyawan dan sebagainya. Selanjutnya syarat terbentuknya organisasi yang terakhir adalah adanya
pembagian kerja yang jelas jadi setelah struktur terbentuk disitulah akan terbentuk pula pembagian kerja yang jelas yakni adanya bidang pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab bagi setiap anggota kelompok atau individu yang telah ditetapkan
peranannya dalam organisasi. Jadi ada syarat terbentuknya organisasi mencakup :
1. Adanya visi dan misi,
Berdirinya suatu organisasi yaitu harus mempunyai visi, dimana visi tersebut berfungsi untuk menjalankan misi atau dengan kata lain, visi
18
merupakan suatu cara untuk menjalanlan misi. Misi merupakan tujuan utama yang ingin dicapai oleh suatu organisasi yang berdiri
2. Keselarasan tujuan,
Tujuan organisasi akan memudahkan untuk melakukan koordinasi antar anggota, membuat struktur organisasi, membagi kerja dan lainnya yang
pada intinya mempermudah perumusan arah pergerakan organisasi. 3.
Adanya struktur jabatan, dan Sebuah perkumpulan dinamakan organisasi apabila memiliki struktur
organisasi yang terikat, dan diisi oleh pejabat-pejabat organisasi yang sesuai dengan kemampuan bidangnya.
4. Adanya pembagian kerja.
Setiap organisasi memiliki bagian tugasnya masing-masing. Dimana pembagian tugas ini untuk mempercepat penyelesaian tugas-tugas pokok
organisasi
II.1.1.2. Jenis-Jenis Organisasi
Terkait dengan jenis-jenis organisasi, secara umum organisasi dibedakan dalam beberapa jenis, diantaranya :
1. Organisasi Formal Organisasi dinamakan formal apabila mempunya struktur yang dijabarkan
dengan baik yang dapat menggambarkan hubungan-hubungan, wewenang, kekuasaan,akuntabilitas, dan tanggung jawab. Organisasi formal mempunyai
rincian pekerjaan yang jelas bagi tiap anggota. Jenjang tujuan organisasi formal
19
dinyatakan dengan tegas. Status, prestise, gaji, pangkat dan lainnya diatur dan dikontrol secara baik.organisasi formal tahan lama dan terencana sebab
penempatannya sesuai peraturan, mereka relatif tidak fleksibel. Keanggotaan dan organisasi formal diperoleh dengan sadar, organisasi formal bentuknya seperti
organisasi perusahaan, pemerintah pusat dan daerah, universitas dan organisasi resmi yang dinyatakan secara undang-undang.
2. Organisasi Informal Berlawanan dengan organisasi informal organisasi informal disusun secara
bebas, fleksibel, tak pasti dan spontan. Keanggotaan organisasi informal mungkin diperoleh dengan sadar atau tidak sadar, dan hal itu sering sukar untuk
menentukan waktu yang pasti kapan seseorang menjadi anggota. Dalam organisasi informal keanggotaan seseorang atau keterlibatannya mungkin hanya
“tumbuh” melalui waktu. Situasi yang pasti, hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi tidak dirinci. Beberapa perkumpulan organisasi informal adalah
perkumpulan pesta, makan malam, perkumpulan orang sedang mengantri. Dan lainnya yang tidak memiliki struktur terikat undang-undang.
II.1.2. Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan dampak. Evaluasi
dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional. Artinya, evaluasi tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja melainkan kepada seluruh proses kebijakan. ada
enam langkah dalam evaluasi kebijakan, yaitu: a. Mengidentifikasi tujuan program yang akan dievaluasi