Lambang Provinsi Sumatera Utara

63 Etnis melayu mendiami sepanjang timur, mulai Dari Langkat, Labuhan Batu, dari daerah pantai sampai ke bukit barisan. Untuk membedakan diri dengan melayu lain mereka menamakan diri dengan melayu deli atau melayu langkat. Etnis batak toba bermukim di pedalaman, mata pencaharian mereka umumnya bertani. Salah satu ciri etnis ini adalah suaranya yang meledak-ledak. Tetapi hal ini semata adalah karena keterbukaannya yang jujur berbicara denan perasaan dan sikapnya. Etnis batak pesisir berada di daerah sibolga dan tapanili tenga, mereka banyak bergerak di bidang perikanan laut. Akibat pengaruh budaya, etnis ini menekankan etos dan semangat kerja, masyarakat esisir erupaya untuk menghadapi globalisasi Etnis batak angkola dan mandailing bermukim di sebelah selatan sumut. Suku angkola mendiami kabupaten tapanuli selatan dan suku mandailing mendiami kab. Mandailing natal. Orang mandailing benyak bergerak dalam bidang usaha dagang. Mereka bertahan di pasar, baik di kota-kota sumatera, pulau jawa, malaysia maupu singapura. Etnis batak simalungun mempunyai 4 marga asli yaitu sinaga, saragih damanik, purba. Dilihat asal-usul batak simalungun berasal dari luar indonesia, tanah simalungun adalah daerah pegunungan, kehiduan ekonomi lebih dominan bercocok tanam.hasil pertaniannya seperti kentang, kol, nenas, tomat, dll. 64 Etnis batak pak-pak pada umumnya mendiami dairi, pak-pak barat, humbang hasundutan dan tapanuli tengah kabupaten dairi tempat paling banyak dihuni oleh suku ini. Etnis batak karo adalah salah satu penduduk asli sumatera utara yang mendiami dataran tinggi karo, langkat hulu, dan sebahagian daerah dairisektor pertanian adalah yang paling dominan didaerah ini. Etnis nias berada dipulau nias. Mereka menanamkan diri mereka sebagai ona niha artinya anak manusia dari pulau nias sebagai “tano Niha”. Berbagai etnis diatas menunjukan keberhasilan pembauran etnis di daerah sumut. Semua etnis asli maupun pendatanghidup dengan sangat harmonis tanpa meninggalkan karakteristik adat istiadatnya.

IV.1.5. Bahasa

Pada umumnya, bahasa yang dipergunakan secara luas di Sumatera Utara adalah Bahasa Indonesia . Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia karena kedekatannya dengan Bahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli. Pesisir timur seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu dialek o begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Di Kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu dialek e yang sering juga disebut Bahasa Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai pengantar sehari-hari.

Dokumen yang terkait

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 16 98

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 9

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 1

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 9

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

1 1 9

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 3

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 13

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAN II.1. Kerangka Teori II.1.1. Organisasi - Evaluasi Kinerja Forum Kerukunan Umat Beragama (Fkub) Provinsi Sumatera Utara Dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah - Evaluasi Kinerja Forum Kerukunan Umat Beragama (Fkub) Provinsi Sumatera Utara Dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama Di Provinsi Sumatera Utara

0 1 15

EVALUASI KINERJA FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM MENJAGA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

0 0 20