Melakukan Dialog Data Survei Kerukunan berdasarkan Publikasi Lembaga Nasional dan Regional

164 jika duduk bersama tersebut menghasilkan solusi permanen, terjalin perdamaian dan konflik bisa berakhir.

VI.2.1.2. Menampung Aspirasi

Tugas pokok kedua yang serangkai juga dengan tugas pokok lainnya adalah menampung aspirasi dari masyarakat terkait dengan kerukunan, kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari FKUB ketika melakukan dialog dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat, atau sekretariat FKUB membuka diri untuk menampung aspirasi yang berasal dari organisasi agama, tokoh agama,instansi pemerintah, tokoh masyarakat dan masyarakat umum Untuk melakukan evaluasi kinerja dalam kegiatan menampung aspirasi, hal ini dapat dilihat dari Kegiatan rutin dalam penampungan aspirasi, baik secara aktif maupun pasif, Kemudahan Proses dan tata cara menampung aspirasi dan Responsivitas, atau tanggapan FKUB atas inisiatif masyarakat. Kegiatan rutin FKUB Sumut dalam menampung aspirasi memiliki dua cara, pertama aktif dan kedua pasif. secara aktif, FKUB turun kelapangan, ada berbagai variasi, mulai dari turun ke pihak yang berkonflik lakukan mediasi lalu ditampung aspirasi, kemudian mengikuti kegiatan dialog dan melakukan sosialisasi bersama seluruh elemen masyarakat, disana nantinya akan didapati aspirasi oleh masyarakat, kemudian melakukan kunjungan kerja, muhibah, atau audiensi ke majelis agama ke organisasi pemerintah maupun non pemerintah dari sana nantinya diperoleh berbagai aspirasi. Secara pasif bahwa kantor FKUB sumut terbukan setiap hari kerja menerima segala aspirasi dari seluruh masyarakat, kemudian semua anggota FKUB yang berjumlah 21 orang 165 merupakan perwakilan dari majelis tinggi agama masing-masing, dari majelis tinggi agama tersebut sering menitipkan aspirasi kepada utusannya yang duduk di FKUB, aspirasi tersebut setela sampai di FKUB, kemudian ditabulasi, dipelajari, dicarikan solusi, serta bertindak, baik menyalurkan ke kepala daerah dan jajarannya atau mengkonsultasikannya ke dewan penasehat dan juga FKUB di daerah kabupatenkota. Selanjutnya Proses dan tata cara menampung aspirasi berlangsung dua cara pertama jika mendesak bisa melakukan telepon atau Sms, tetapi kalau tidak mendesak bisa melalui surat. Kemudahan proses tata caranya tidak memerlukan waktu lama segera bisa ditindaklanjuti oleh FKUB Sumut. dan Responsivitas, atau tanggapan FKUB atas inisiatif masyarakat berlangsung positif, artinya bahwa tidak sulit untuk melakukan kerjasama dengan FKUB Sumut, tidak perlu repot- repot dengan sistem administrasi, apa dan hal apa yang akan diaspirasikan ke FKUB telah berhasil ditampung FKUB dengan baik. Secara teknis kinerja FKUB Sumut dalam menampung aspirasi dari berbagai pihak telah berjalan dengan baik. Tetapi sebagai warning adalah FKUB Sumut lebih banyak berperan secara pasif, seolah menunggu adanya aspirasi dari berbagai pihak. Sedangkan berperan aktif turun ke lokasi rawan konflik atau ke lokasi yang berkonflik dan mendeteksi potensi dini akan terjadiya konflik masih minim.

VI.2.1.3. Menyalurkan Aspirasi

Setelah FKUB melakukan dialog dengan masyarakat dari dialog tersebut tentunya didapatkan aspirasi dan usul masyarakat kepada FKUB, selanjutnya 166 FKUB menyusun laporan, dan melanjutkannya kepada gubernur atau tepatnya kepala daerah untuk rekomendasi kebijakan yang akan dieksekusi kepala daerah, sehingga dengan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat ke FKUB dan FKUB meneruskan ke kepala daerah diharapkan mampu membantu kepala daerah dalam mengambil dan mempertimbangkan referensi yang disampaikan oleh FKUB. untuk Mengevaluasi peranan dan keaktifan FKUB dalam menyalurkan atau tindak lanjut aspirasi dari masyarakat peneliti akan mengkaji seberapa sering, apa saja, bagaimana prosesnya dan seperti apa Kemudahan serta tata cara penyaluran aspirasi. Mengenai penyampaian aspirasi, telah sering disampaikan aspirasi kepada gubernur Sumatera Utara, terutama laporan kerja bulanan, dimana peneliti menemukan bahwa FKUB Sumatera Utara setiap bulan melaporkan kegiatan, program kerja, aspirasi dan hal-hal yang terjadi di FKUB Provinsi kepada Gubernur Sumatera Utara, yang ditembuskan ke kantor wilayah departemen agama Provinsi Sumatera Utara dan kantor Kesbangpolinmas Sumatera Utara. Kemudian tingkat kemudahan menyalurkan aspirasi tidak mengalami problem yang serius, dimana tidak ada kesulitan ataupun kendala-kendala apa pun yang menghalangi penyampaian aspirasi ke gubernur. Ketika aspirasi tersebut dalam keadaan mendesak, ketua FKUB Sumut bisa langsung menempon gubernur dan jajarannya agar segera menurunkan aparat ke lokasi dan melakukan tindakan selanjutnya, dan apabila tidak terlalu mendesak, FKUB Sumut hanya menyampaikan aspirasi dengan membuat laporan bulanan. Oleh karena itu, kinerja FKUB dalam menyalurkan aspirsi secara admnistrratif dan kominikatif lembaga telah berjalan dengan baik, hal ini 167 dikarenakan juga eratnya komunikasi dan hubungan organisasi FKUB Sumut dengan jajaran lembaga pemerintah daerah provinsi Sumut, dewan penasehehat dan majelis agama se-tingkat provinsi yang memiliki hubungan, baik langsung- maupun tidak langsung dengan FKUB Sumut. Tetapi kinerja FKUB dalam mengakomodir perkembangan kasus konflik agama yang belum selesai masih terbilang minim, laporan bulanan mulai dari Januari 2013 hingga Februari 2015 kepada gubernur selama ini masih banyak dihiasi dengan kegiatan-kegiatan teknis organisasi seperti menghadiri acara-acara instansi terkait, rapat rutin, dan kegiatan-kegiatan yang boleh dikatakan belum menyinggung kepada korban intoleransi, tetapi tidak memberi warning kepada gubernur agar memprioritaskan kasus-kasus keagamaan yang belum selesai di provinsi ini. sehingga perkembangan dilapangan yang dialami korban intoleransi tidak di-update perkembangannya.

VI.2.1.4. Sosialisasi Regulasi Keagamaan Dan Pemberdayaan Masyarakat

Selain tugas pokok menampung dan menyalurkan aspirasi, tugas pokok FKUB di tingkat provinsi Sumatera Utara adalah mensosialisasikan segala bentuk peraturan perundang-undangan, regulasi, peraturan menteri, surat edaran dari kementrian agama, hasil musyawarah nasional, dan infomasi serta hal lainnya yang penting yang berkenaan dengan umat beragama dan pemberdayaan masyarakat. Kajian peneliti dalam melakukan evaluasi kinerja dalam point ke empat ini, yaitu Melihat secara kualitas dan kuantitas pelaksanaan sosialisasi oleh FKUB, kemudian Mengkaji kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat dan melihat kualitas dan kuantitas kegiatan yang dilakukan serta

Dokumen yang terkait

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 16 98

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 9

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 1

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 9

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

1 1 9

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 3

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 13

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAN II.1. Kerangka Teori II.1.1. Organisasi - Evaluasi Kinerja Forum Kerukunan Umat Beragama (Fkub) Provinsi Sumatera Utara Dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah - Evaluasi Kinerja Forum Kerukunan Umat Beragama (Fkub) Provinsi Sumatera Utara Dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama Di Provinsi Sumatera Utara

0 1 15

EVALUASI KINERJA FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM MENJAGA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

0 0 20