42
Tabel 4. Rincian tugas pokok FKUB
Melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat.
Menampung aspirasi organisasi keagamaan, organisasi masyarakat berbasis
agama dan aspirasi masyarakat
Menyalurkan aspirasi organisasi keagamaan, organisasi masyarakat berbasis
agama dan aspirasi masyarakat dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan gubernur
Melakukan sosialisasi
peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang keagamaan yang berkenaan dengan kerukunan umat beragama dan
pemberdayaan masyarakat.
Keterangan defenisi tugas Pokok adala sebagai berikut
1. Melakukan dialog.
Dialog berasal dari bahawa yunani, dialogus, secara harafiah kata ini berarti dwi-cakap, percakapan antara dua orang atau lebih. Dialog antar agama
adalah pertemuan hati dan pikiran antar pelbagai macam agama. ia merupakan komunikasi antar dua orang beragama atau lebih dalam tingkat agamis. Dialog
bukan debat, melainkan saling memberi informasi tentang agama masing-masing, baik mengenai persamaannya maupun perbedaanya.
Dialog adalah usaha atau kegiatan yang membutuhkan perencanaan yang hati-hati dan perhatian terhadap kepekaan penganut-penganut agama lain. Dalam
dialog setiap pasangan berdialog harus saling mendengarkan dengan penuh keterbukaan dan simpatik, berusaha memehami setepat mungkin masing-masing
pihak yang berdialog dari dalam. Dialog juga adalah interaktif kreatif yang membebaskan seseorang dari keterpasungan terhadap sistem yang mengikatnya
43
lantaran kelahiran dan seterusnya, mengarahkannya ke kebebasan yang spiritual, memberinya suatu visi mengenai dimensi-dimensi kehidupan spiritual yang lebih
luas, seirama dengan kebersamaannya dalam berbagai kehidupan spiritualitas yang lain.
Dialog sangatlah penting , bahkan amat esensial bagi kita yang berada di asia, untuk mengurangi kesombongan, agresivitas dan hal-hal negatif yang
terdapat dalam cara-cara kita dalam menyebarkan agama masin-masing, apakah itu misi ataupun dakwah. Dialog juga sangat esensial untuk menghilangkan
penilaian-penilaian negatif kita terhadap agama dan kepercayaan orang lain, yang kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang tidak efektif dan tidak pula
relevan.
2. Penampungan aspirasi
Berawal dari kata menampung, berarti menambil, menerima dan mendapatkan dari sipemberi. Dengan demikian menampung adalah mengambil
informasi atau hal lain yang diberikan oleh pihak lain yang selanjutnya pemberian tersebut menjadi hak sipenerima. Kemudian aspirasi adalah pesan, perkataan, atau
titipan dari sipemberi aspirasi. Aspirasi bisa dalam bentuk surat benda maupun hal lainnya yang dititipkan kepada penerima. Dengan demikian aspirasi adalah kata-
kata pesan atau tiitipan dari sipemberi pesan. Penampungan aspirasi adalah mengambil aspirasi dari sipemberi aspirasi
yang secara mutlak diperoleh oleh sipemberi aspirasi untuk selanjutnya aspirasi tersebut ditindaklanjuti oleh si penerima aspirasi dengan penuh tanggungjawab.