Menyalurkan Aspirasi Wawancara Mendalam Depth Interviw
103
kita turun, kepala desa mengundang tokoh-tokoh kunci misalnya 50 atau 100 orang, kita beri penjelasan disitu, nah bisa nanti kita bekali mereka
kita bentuk koperasi antar agama, bisa arisan antar agama, kalau pelatihan, dia nanti yang dilatih ini bisa jadi tokoh pelopor di masyarakat
di daerahnya, tujuannya supaya ada regenerasi untuk meneruskan
kerukunan ini”. Mengenai tingkat keseringan, beliau menambahkan
“Sering atau tidak, kalau pertahun pasti ada.” Penjelasan dari bapak sekretaris I tersebut diatas, dilengkapi juga oleh
bapak wakil ketua I, bapak Drs. AlbertPakpahan, MAP, dalam kesempatan wawancara dengan beliau pada rabu sore, 11 Maret 2015, didapati hasil
wawancara sebagai berikut. Untuk pemberdayaan masyarakat, mengenai kegiatan yang dilakukan, beliau menjelaskan
“Salah satunya itu, pemahaman tentang undang-undang kerukunan agama, bagaimana sebenarnya hidup rukun itu kepada masyarakat,
Masyarakat yang mana? Tentu masyarakat yang beragama donk, kalo yang nga beragama agag susah memberdayakan mereka, nah.. tujuannya
ini untuk terciptanya kerukunan”
Mengenai manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari kegiatan yang dilakukan FKUB dalam upaya memberdayakan masyarakat, beliau menambahkan
“Masyarakat sangat antusias dan senang, pasti ada perubahan, salah satu contoh di lau dendang, itu, ada salah satu gereja, tadinya nga boleh
gereja itu ada disitu, dekat pula sama mesjid, lalu kita adakan mediasi, sehingga tercipta kerukunan, bahkan mereka lakukan gotong-royong
bangun jalan dan saling memperbaiki ru
mah ibadah mereka.”
Untuk melengkapi informasi tugas pokok yang ke empat ini, peneliti juga memperoleh informasi tambahan yang cukup lengkap dari bapak ketua FKUB
Provinsi Sumatera Utara, bapak Dr. H. Maratua Simanjuntak, dalam kesempatan wawancara dengan beliau di sela-sela waktu menunggu rapat rutin dimulai,
mengenai kontinuitas sosialisasi beliau memberi penjelsasan sebagai berikut.
104
“Sering kita turun ke daerah, kalau 33 kabupaten ini semua sudah saya lalui, kan ada koordinatornya, seringnya ketua pergi bersama
koordinatornya.” Selanjutnya dalam hal Pemberdayaan masyarakat, bapak ketua FKUB
Sumut memaparkan kondisi sebagai berikut
“Secara konkret, pemberdayaan masyarakat inilah yang belum maksimal tercapai,
saat ini FKUB sedang melakukan project, kami sudah membentuk yang namanya “yayasan kerukunan”, ya meskipun ini berada
diluar FKUB karena ada badan hukumnya tersendiri, tapi orang- orangnya yang didalam itu, berasal dari pengurus FKUB ini juga, Jadi
ada pengusaha yang memberikan lahannya seluas 10 hektar untuk kita
18
, disitu nanti akan kita bangun tempat seperti wisata iman, nah disitu nanti
kita bisa memberdayakan tokoh agama, masyarakat, membekali mereka dan harapannya bisa banyak memberi
pemberdayaan kepada
masyarakat.”