Menampung Aspirasi Wawancara Mendalam Depth Interviw

101 Penjelasan tersebut dibernaarkan oleh bapak ketua FKUB Sumatera Utara, bapak Dr. H. Maratua Simanjuntak, selain itu, bapak ketua juga menjelaskan rincian penampungan aspirasi yang selama ini dilakukan, beliau menjelaskan “Sesudah sampai disini, aspirasi ini, ada 2 cara untuk menyalurkannya, kalau yang sifatnya mendesak ada yang langsung telepon gubernur, pernah ada kejadian terbakarnya rumah ibadah di bandar pasir mandoge jam 11 malam, malam itu saya langsung cepat telepon pak gubernur, paginya gubernur langsung perintahkan bupati, kapolres datang ke lolasi, langsung atasi, pernah lagi ada kejadian di sibolangit, ada jual babi panggang dekat mesjid alkamah, jadi karena penjual ini orang kristen, saya nga bisa langsung menegur, jadi saya hubungi ke gubernur, lalu gubernur sampaikan ke bupati, lalu dari bupati melakukan teguran, jadi nga perlu pala pake surat, kalau ada masalah-masalah seperti itu. Selain aspirasi kepada gubernur, aspirasi juga ke kesbang dan juga ke kanwil agama. Nah yang kedua itu tertulis, kalau tertulis, setiap bulan, artinya kalau tidak mendesak, dilakukan dengan laporan tertulis, ini setiap bulan, 17 laporan tertulis itu kita berikan ke gubernur dan kemendagri. Jadi apa yang kita kerjakan disini itu diketahui setiap bulan oleh gubernur dan kesbang”wawancara 11315. Dalam hal menyalurkan aspirasi ke gubernur, keterangan bapak ketua FKUB Sumatera Utara dibenarkan oleh kasubbag Hukum dan KUB, bapak H. Syafaruddin Lubis, SH, M.Si, beliau mengatakan “Kalau itulaporan bulanan FKUB.red setiap bulan, FKUB membuat laporan kegiatannya tiap bulan ke gubernur dan ditembuskan ke sini kasubbag Hukum KUB. Red. Ada laporan kerja bulanannya, dan setiap bulan kita terima”wawancara pada kamis pagi, tangga 23 Maret 2015

4. Sosialisasi Regulasi Keagamaan Dan Pemberdayaan Masyarakat

Selain tugas pokok menampung dan menyalurkan aspirasi, tugas pokok FKUB di tingkat provinsi, Sumatera Utara adalah mensosialisasikan segala bentuk 17 Dalam kesempatan wawancara tersebut 110315, bapak ketua FKUB menunjukkan salah satu print out laporan kinerja bulanan FKUB ke gubernur Sumatera Utara, kala itu, contoh laporan kinerja yang ditujukkan adalah laporan pada bulan Februari 2015. 102 peraturan perundang-undangan, regulasi, peraturan menteri, surat edaran dari kementrian agama, hasil musyawarah nasional, dan infomasi serta hal lainnya yang penting yang berkenaan dengan umat beragama dan pemberdayaan masyarakat. Kajian peneliti dalam melakukan evaluasi kinerja dalam point ke empat ini, yaitu Melihat secara kualitas dan kuantitas pelaksanaan sosialisasi oleh FKUB , kemudian Mengkaji kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat dan melihat kualitas dan kuantitas kegiatan yang dilakukan serta mengkaji keamanfaatan kegiatan yang dilakukan FKUB provinsi Sumatera Utara dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan wawancara dengan beberapa informan, didapati mengenai implementasi sosialisasi Undang-Undang atau peraturan keagamaan serta pemberdayan masyarakat. Informasi pertama saya dapatkan dari wakil sekretaris I FKUB Sumatera Utara, Bapak Dr. H. Arifinsyah, M.Ag. mengenai kontinuitas sosialsasi regulasi keagamaan, beliau menjelaskan “Kalau itu tugas pokok yang ke empat, red. tidak berapa sering, karena sangat menyangkut dengan kalau ada peraturan baru yang turun, langsung disosialisasikan, tidak hanya peraturan yang turun kadang- kadang ada edaran, surat, atau hasil munas nasional yang harus disampaikan kedaerah. Setelah sampai di FKUB, langsung buat rapat pengurus, bagi tugas, siapa kesana, siapa kemari, karena kita ini ada koordinator daerah, 4 orang daerah A, B gitu,, jadi koordinasi itu dalam rangka sosialisasi dan aspirasi.” Kemudian Beliau juga menjelaskan secara rinci tentang upaya pemberdayaan masyarakat, Penjelasan beliu tentang upaya FKUB Sumatera Utara dalam pemberdayaan masyarakat mengenai apa saja yang dilakukan, beliau menjelaskan “Pelatihan, ada pelatihan, ada namanya FGD focus Group Discution, Red. Targetnya masyarakat setempat, pemuda,tokoh masyarakat, ada juga namanya action reaserch, caranya kita ambil satu desa didesa itu 103 kita turun, kepala desa mengundang tokoh-tokoh kunci misalnya 50 atau 100 orang, kita beri penjelasan disitu, nah bisa nanti kita bekali mereka kita bentuk koperasi antar agama, bisa arisan antar agama, kalau pelatihan, dia nanti yang dilatih ini bisa jadi tokoh pelopor di masyarakat di daerahnya, tujuannya supaya ada regenerasi untuk meneruskan kerukunan ini”. Mengenai tingkat keseringan, beliau menambahkan “Sering atau tidak, kalau pertahun pasti ada.” Penjelasan dari bapak sekretaris I tersebut diatas, dilengkapi juga oleh bapak wakil ketua I, bapak Drs. AlbertPakpahan, MAP, dalam kesempatan wawancara dengan beliau pada rabu sore, 11 Maret 2015, didapati hasil wawancara sebagai berikut. Untuk pemberdayaan masyarakat, mengenai kegiatan yang dilakukan, beliau menjelaskan “Salah satunya itu, pemahaman tentang undang-undang kerukunan agama, bagaimana sebenarnya hidup rukun itu kepada masyarakat, Masyarakat yang mana? Tentu masyarakat yang beragama donk, kalo yang nga beragama agag susah memberdayakan mereka, nah.. tujuannya ini untuk terciptanya kerukunan” Mengenai manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari kegiatan yang dilakukan FKUB dalam upaya memberdayakan masyarakat, beliau menambahkan “Masyarakat sangat antusias dan senang, pasti ada perubahan, salah satu contoh di lau dendang, itu, ada salah satu gereja, tadinya nga boleh gereja itu ada disitu, dekat pula sama mesjid, lalu kita adakan mediasi, sehingga tercipta kerukunan, bahkan mereka lakukan gotong-royong bangun jalan dan saling memperbaiki ru mah ibadah mereka.” Untuk melengkapi informasi tugas pokok yang ke empat ini, peneliti juga memperoleh informasi tambahan yang cukup lengkap dari bapak ketua FKUB Provinsi Sumatera Utara, bapak Dr. H. Maratua Simanjuntak, dalam kesempatan wawancara dengan beliau di sela-sela waktu menunggu rapat rutin dimulai, mengenai kontinuitas sosialisasi beliau memberi penjelsasan sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 16 98

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 9

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 1

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 9

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

1 1 9

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 3

Peran FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Dalam Menciptakan Kerukunan Umat Beragama (Studi Deskriptif Pada Masyarakat di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 13

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAN II.1. Kerangka Teori II.1.1. Organisasi - Evaluasi Kinerja Forum Kerukunan Umat Beragama (Fkub) Provinsi Sumatera Utara Dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah - Evaluasi Kinerja Forum Kerukunan Umat Beragama (Fkub) Provinsi Sumatera Utara Dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama Di Provinsi Sumatera Utara

0 1 15

EVALUASI KINERJA FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM MENJAGA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

0 0 20