97
itu kan nga rukun. Padahal agama menginginkan rukun. Dekian juga soal pembangunan rumah ibadah, kita sampaikan apa sebetulnya manfaat
membangun rumah ibadah, kenapa ada aturan, ini, itu, nah, kita jelaskan karena nanti kalau kita harus saling menghargai, bahkan tidak menutup
kemungkinan, dalam internal agama pun sering terjadi konflik, kristen dengan kristen, islam dengan islam. Nah disini lah manfaat dialog itu bagi
masyarakat, kita lakukan dialog”.wawancara 11 Maret 2015
Untuk melengkapi informasi mengenai tugas dialog yang dilakukan FKUB Provinsi SumateraUtara, peneliti, melakukan wawancara dengan instansi diluar
FKUB Sumatera Utara, peneliti menemui pejabat kantor wilayah kementrian
Provinsi Sumatera Utara, dalam hal ini Kasubbag hukum dan KUB kerukunan Umat Beragama Kanwil Kemenag Provsu. Bapak H.
Syafaruddin Lubis, SH. M.Si, yang saya temui di ruang kerjanya pada kamis 26
Maret 2015, pukul 09.30.WIB. dalam wawancara dengan beliau, penjelasan yang didapat mengenai tugas dialog yang dilakukan FKUB Sumatera Utara adalah
sebagai berikut. ”Selalu mereka mengadakan dialog, misalnya dulu waktu menjelang
pilpres, mereka melakukan pertemuan di Bina Graha mengundang para tokoh agama, bagaimana mensukseskan pilpres yang damai 2014, baru-
baru ini di gedung walubi ya, simposium tentang pemangku moral. Artinya FKUB ini dalam melakukan kegiatan dialog dalam membina
kerkunan ini selalu, ada terencana dengan baik dan selalu melibatkan
kanwil, kesbang, dan kerja sama kita bagus”wawancara 2632015 Penjelasan serupa juga ditambahkan oleh Kabid Ideologi dan wawasan
kebangsaan,kesbang Polinmas Provinsi Sumatera Utara, Bapak Drs. Muhammad D. Beliau bersedia saya temui dan saya wawancarai di ruang kerjanya, pada
tanggal 30 Maret 2015, pukul 08.52 WIB. Dari pelaksanaan dialog yang dilakukan FKUB beliau mengatakan,
“Kalau berdasarkan tupoksi mereka, misalnya dialog atau rekomendasi rumah ibadah, berhasil lah,”wawancara 3032015
98
Dari penjelasan beberapa informan diatas, didapati bahwa sering dan bahkan intens dialog dilakukan oleh FKUB Sumatera Utara, baik sesama
pengurus FKUB maupun dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat.
2. Menampung Aspirasi
Kajian menampung aspirasi adalah sebagai tindak lanjut dari FKUB ketika melakukan dialog dengan mtokoh agama dan tokoh masyarakat, atau FKUB
membuka diri untuk menampung aspirasi yang berasal dari organisasi agama, tokoh agama,instansi pemerintah, tokoh masyarakat dan masyarakat umum.
Dalam hal mengevaluasi kinerja FKUB dalam menampung aspirasi, akan dilihat dari Kegiatan rutin menampung aspirasi, baik secara aktif maupun pasif,
Kemudahan Proses dan tata cara menampung aspirasi dan Responsivitas atau tindak lanjut FKUB atas aspirasi masyarakat.
Berikut ini akan dipaparkan hasil wawancara dengan para informan mengenai implementasi tugas pokok FKUB kategori menampung aspirasi.
Penjelasan mengenai kinerja FKUB dalam melakukan penampungan aspirasi, dari hasil wawancara dengan wakil Sekretaris I FKUB Sumatera Utara, Bapak
Dr.H.Arifinsyah, M.Ag. mengenai sering atau tidaknya penampungan aspirasi dilakukan beliau memberi keterangan sebagai berikut :
“Sering, kadang lewat mereka memberi aspirasi lewat surat mempertanyakan
sesuatu, kita
hadirkan mereka
disini, kita
dialog”wawancara 11315. Penjelasan senada juga disampaikan oleh ketua FKUB Sumut, beliau
mengatakan : “Sering ada aspirasi yang ditampung disini, baik dari organisasi agama,
ataupun dari masyarakat”.wawancara 11315
99
Terkait dengan metode, beberapa penjelasan yangdidapati peneliti, berdasarkan wawancara, metode yang diterapapkan adalah
“petama dari pasif, mereka yang minta lewat surat atau lewat komunikasi, kemudian yang aktif, kita langsung turun ke masyarakat,
berdialog dengan masyarakat”, Selanjutnya ketua FKUB Sumut, menjelasakan dengan maksa yang sama,
tetapi lebih rinci “Kalo menampunag asprasi itu, pertama, kantor ini terbuka tiap hari
kerja, disini bisa disampaikan, melalui telepon, melalui surat, melalui surat kabar, kedua, aspirasi melalui anggota saya yang 21 ini, mereka ini
kan perwakilan dari organisasi agama mereka masing-masing, jadi ada aspirasi yang disampaikan dari organisasi itu, mereka tampung di
bawakan ke FKUB ini. Itu makanya yang menjadi anggota FKUB ini adalah perwakilan resmi, bukan kita pilih-
pilih”. Dalam hal implementasi FKUB sumatera Utara dalam menampung
aspirasi, penjelasan dari wakil ketua I FKUB Sumatera Utara, Bapak Drs.Albert Pakpahan, MAP, mengenai apa saa yang ditampung dari masyarakat, beliau
menjelaskan “isu sara dan konflik yang membawa-bawa agama.”
Hal senada juga dipaparkan oleh Ketua FKUB Sumatera Utara, Bapak Dr. H. Maratua Simanjuntak, dalam wawancara dengan beliau mengenai tugas pokok
menampung aspirasi, beliau memberi penjelasan sebagai berikut : Mengenai tugas pokok menampung aspirasi, Kasubbag Hukum dan KUB.
Bapak H. Syafaruddin Lubis, SH. M.Si. beliau menjeaskan sebagai berikut “Fkub selalu menampung masukan dan informasi dari daerah, setelah itu
mereka bawa rapat pengurus, dan diambil sikap, saya pikir, informasi yang disampaikan fkub daerah cukup lumayan banyak.wawancara
2632015
”
100
3. Menyalurkan Aspirasi
Setelah FKUB melakukan dialog dengan masyarakat dari dialog tersebut tentunya didapatkan aspirasi dan usul masyarakat kepada FKUB, selanjutnya
FKUB menyusun laporan, dan melanjutkannya kepada gubernur atau tepatnya kepala daerah untuk rekomendasi kebijakan yang akan dieksekusi kepala daerah,
sehingga dengan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat ke FKUB dan FKUB meneruskan ke kepala daerah diharapkan mampu membantu kepala daerah dalam
mengambil dan mempertimbangkan referensi yang disampaikan oleh FKUB. untuk Mengevaluasi peranan dan keaktifan FKUB dalam menyalurkan atau tindak
lanjut aspirasi dari masyarakat peneliti akan mengkaji seberapa sering, apa saja, bagaimana prosesnya dan seperti apa Kemudahan serta tata cara penyaluran
aspirasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil sekretaris I FKUB
SumateraUtara, Bapak Dr.H.Arifinsyah, M.Ag mengenai tugas pokok FKUB dalam hal menyalurkan aspirasi ke gubernur , sudah pernah atau belum, beliau
menjelaskan sebagai berikut : “Sudah,,malah banyak, bisa dilihat dari arsip-arsip, ada banyak arsip
kita yang ke gubernur ini”.wawancara 11315 Selanjutnya peneliti juga melakukan wawancara mengenai tugas
menyalurkan aspirasi dengan bapak wakil ketua I FKUB Sumatera Utara, bapak Drs. Albert Pakpahan, MAP, dalam wawancara dengan beliau, mengenai hal-hal
apa saja yang disalurkan kepada gubernur, beliau menjelaskan “Tergantung apa masalahnya, kalau hanya laporan, kita teruskan ke
gubernur, kalau ada konflik, kita hubungi lewat telp. Red. gubernur, polda, dan lainnya untuk turun ke lokasi.”
101
Penjelasan tersebut dibernaarkan oleh bapak ketua FKUB Sumatera Utara, bapak Dr. H. Maratua Simanjuntak, selain itu, bapak ketua juga
menjelaskan rincian penampungan aspirasi yang selama ini dilakukan, beliau menjelaskan
“Sesudah sampai disini, aspirasi ini, ada 2 cara untuk menyalurkannya,
kalau yang sifatnya mendesak ada yang langsung telepon gubernur,
pernah ada kejadian terbakarnya rumah ibadah di bandar pasir mandoge jam 11 malam, malam itu saya langsung cepat telepon pak gubernur,
paginya gubernur langsung perintahkan bupati, kapolres datang ke lolasi, langsung atasi, pernah lagi ada kejadian di sibolangit, ada jual babi
panggang dekat mesjid alkamah, jadi karena penjual ini orang kristen, saya nga bisa langsung menegur, jadi saya hubungi ke gubernur, lalu
gubernur sampaikan ke bupati, lalu dari bupati melakukan teguran, jadi nga perlu pala pake surat, kalau ada masalah-masalah seperti itu. Selain
aspirasi kepada gubernur, aspirasi juga ke kesbang dan juga ke kanwil agama. Nah yang kedua itu tertulis, kalau tertulis, setiap bulan, artinya
kalau tidak mendesak, dilakukan dengan laporan tertulis, ini setiap bulan,
17
laporan tertulis itu kita berikan ke gubernur dan kemendagri. Jadi apa yang kita kerjakan disini itu diketahui setiap bulan oleh gubernur
dan kesbang”wawancara 11315. Dalam hal menyalurkan aspirasi ke gubernur, keterangan bapak ketua
FKUB Sumatera Utara dibenarkan oleh kasubbag Hukum dan KUB, bapak H. Syafaruddin Lubis, SH, M.Si, beliau mengatakan
“Kalau itulaporan bulanan FKUB.red setiap bulan, FKUB membuat laporan kegiatannya tiap bulan ke gubernur dan ditembuskan ke sini
kasubbag Hukum KUB. Red. Ada laporan kerja bulanannya, dan
setiap bulan kita terima”wawancara pada kamis pagi, tangga 23 Maret 2015
4. Sosialisasi Regulasi Keagamaan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Selain tugas pokok menampung dan menyalurkan aspirasi, tugas pokok FKUB di tingkat provinsi, Sumatera Utara adalah mensosialisasikan segala bentuk
17
Dalam kesempatan wawancara tersebut 110315, bapak ketua FKUB menunjukkan salah satu print out laporan kinerja bulanan FKUB ke gubernur Sumatera Utara, kala itu,
contoh laporan kinerja yang ditujukkan adalah laporan pada bulan Februari 2015.