Latar Belakang Masalah Hubungan Dimensi Pemasaran Relasional Terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT.Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bintaro

4 memanfaatkan sentimen emosional saja karena alasan agama. Asuransi syariah harus dapat mencari solusi tepat dalam bertahan dan menarik pelanggan. 5 Persaingan dalam industri asuransi syariah yang terjadi tidak hanya dalam upaya meraih pangsa pasar nasabah asuransi konvensional untuk beralih ke sistem syariah tetapi juga antar sesama nasabah asuransi syariah. Menghadapi kondisi demikian, perusahaan asuransi syariah dituntut memilih strategi atau pendekatan pemasaran yang efektif. Asuransi syariah harus lebih cerdas dan giat dalam melakukan penawaran terhadap nasabah dengan menyediakan beragam produk dan jasa yang inovatif serta memuaskan nasabah. Dengan banyaknya asuransi syariah mengakibatkan nasabah mempunyai kesempatan lebih banyak atau lebih selektif memilih asuransi yang sesuai dan paling menguntungkan baginya. Peningkatan mutu pelayanan bagi asuransi syariah sangat mutlak agar bisa bersaing dengan perusahaan asuransi konvensional. Kotler menegaskan, perusahaan perlu melakukan penyesuaian praktek pemasaran dari transactional marketing menuju relationship marketing. 6 Pemasaran sebelumnya yang banyak dianut perusahaan- perusahaan yaitu pemasaran transaksional transaction marketing, 5 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General:Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta: Gema Insani Press, 2004, h. 418. 6 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Terjemahan Hendra Teguh dan Rnny A. Rusli. Jakarta: Prenhallindo, 1997, hal. 34. 5 pemasaran transaksional fokusnya hanya pada penjualan, orientasi pada karakteristik produk, skala jangka pendek, bukan pada penekanan pelayanan pelanggan, pembatasan komitmen dengan pelanggan, kontak dengan pelanggan tidak berkelanjutan dan kualitas yang diperhatikan terutama yang berkaitan dengan produksi. 7 Dalam penelitian Yau et.al. 1999 dinyatakan bahwa filosofi pemasaran saat ini beralih dari pemasaran transaksional menjadi pemasaran relasional, yang sering disebut sebagai Relationship Marketing Orientation. Pada penelitiannya Yau et.al menetapkan empat komponen atau dimensi yaitu kepercayaan trust, timbal balik reciprocity, pertalian bonding, dan empati empathy. 8 Relationship marketing menjadi pembicaraan menarik dikala perusahaan mencoba mengembangkan strategi yang tepat menghadapi konsumen yang memiliki banyak pilihan. Betapa tidak, berbagai konsep yang selama ini digunakan, ternyata ada kurang tepatnya untuk mengatisipasi masalah-masalah yang muncul. Konsep-konsep pemasaran yang berbentuk transaksional ternyata kurang tepat menghadapi situasi persaingan bisnis yang semakin ketat. Dalam situasi demikian. Kemunculan konsep relationship marketing merupakan suatu solusi yang tepat. Konsep relationship marketing 7 Jon Heri, Pemasaran Jasa Informasi tentang Manajemen Hubungan Pelanggan, artikel diakses pada 29 Desember 2012 dari http:pji-iipb.blogspot.com201212v- behaviorurldefaultvmlo.html 8 Oliver H.M. Yau, Is Relationship Marketing for everyone?, European Journal of Marketing, 1999, h. 3 6 menekankan pada proses transaksi yang sedang berlangsung dan memanfaatkannya sebagai dasar untuk hubungan pemasaran yang berkelanjutan di masa depan. 9 Di era globalisasi ini perusahaan sangat penting untuk menelaah keterhubungan pelanggan dan menjalin hubungan jangka panjang kepada para pelanggan atau nasabah, maka dari itu banyak perusahaan yang menerapkan strategi relationship marketing dalam memasarkan produknya. Pada kenyataannya mempertahankan hubungan dengan konsumen yang sekarang memerlukan biaya jauh lebih murah di bandingkan harus menarik konsumen baru, maka dari itu perusahaan yang ingin berhasil pada jangka panjang harus menjalankan strategi yang efektif dalam mempertahankan konsumen yang sudah ada. Agar perusahaan bisa mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan maka pemasaran relasional relationship marketing sangat di butuhkan oleh perusahaan dalam menjalin hubungan dengan pelanggannya. Adapun pengertian relasional menurut syafrudin chan adalah pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan. 9 http:ekonomi.kompasiana.commarketing20100628membangun-relationship- marketing-179063.html . 7 Menurut Syafrudin Chan 2003 bahwa tujuan pemasaran relasional sebenarnya adalah untuk menemukan lifetime value LTV dari pelanggan. Setelah LTV di dapat, tujuan selanjutnya adalah bagaimana agar LTV masing-masing kelompok pelanggan dapat terus diperbesar dari tahun ke tahun. Setelah itu tujuan ketiga adalah bagaimana menggunakan profit yang didapat dari dua tujuaan pertama tadi untuk mendapatkan pelanggan baru dengan biaya yang relatif murah. Dengan demikian tujuan jangka panjangnya adalah menghasilkan keuntungan terus menerus dari dua kelompok nasabah, nasabah sekarang dan nasabah baru. 10 Ali Hasan 2008 dalam bukunya yang berjudul marketing, berpendapat tentang loyalitas pelanggan yaitu sebagai orang yang membeli, khususnya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang. Pelanggan merupakan seseorang yang secara terus menerus dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut. 11 Loyalitas sendiri adalah efek akhir dari suatu pembelian, yang di artikan sebagai suatu sikap dan niat untuk berprilaku di masa depan, dan di ekspresikan melalui hal-hal seperti, komitmen untuk membeli kepada 10 Syafruddin Chan,Relationship Marketing, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003, Cet. II, h. 6. 11 Ali Hasan, Marketing, Yogyakarta: Media Pressindo, 2008, h. 83. 8 perusahaan jika membutuhan produk lainnya, komitmen untuk memberi rekomendasi kepada orang lain, niat atau keinginan untuk menceritakan hal- hal positif tentang perusahaan, dan kesediaan untuk membayar mahal. 12 Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti tentang “HUBUNGAN DIMENSI PEMASARAN RELASIONAL TERHADAP LOYALITAS NASABAH PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGA CABANG BINTARO” B. Pembatasan dan Rumusan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah hanya akan meneliti pada respon masyarakat bintaro yang kurang lebih selama 1 tahun sudah menjadi nasabah pada PT Asuransi Takaful Keluarga. Penelitian ini akan dilakukan pada tahun 2015 dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Berikut perumusan masalah dalam penelitian: Bagaimana hubungan dimensi pemasaran relasional yang berupa variabel kepercayaan trust, timbal balik reciprocity, pertalian bonding, dan empati empathy terhadap loyalitas nasabah PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bintaro? 12 Alida Palilati, Pengaruh Nilai Pelanggan, Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Perbankan Di Sulawesi Selatan, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, vol. 9, no. 1 Maret 2007: h. 76 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: Mengukur Bagaimana hubungan dimensi pemasaran relasional yang berupa variabel kepercayaan trust, timbal balik reciprocity, pertalian bonding, dan empati empathy terhadap loyalitas nasabah pada PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bintaro? Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bintaro bagi objek adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel kepercayaan, timbal balik, pertalian dan empati terhadap loyalitas nasabah serta memberikan evaluasi dan masukan tentang kesan nasabah PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Bintaro terhadap kinerja operasional PT Asuransi Takafuil Keluarga Cabang Bintaro. 2. Bagi bidang akademis, bermanfaat untuk menambah pengetahuan terutama tentang pemasaran relasional, menambah dan memperkaya kajian pustaka dan sebagai pemenuhan bahan referensi bagi penelitian- penelitian selanjutnya. 3. Bagi penulis, dari hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan lebih tentang pemasaran relasional dalam perusahaan asuransi syariah, dan bisa menambah pengetahuan tentang loyalitas nasabah sehingga hasil penelitian bisa memperkaya pengatahuan dan wawasan penulis. 10

D. Teknik Penulisan

Teknik penulisan ini merujuk pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah dan Hukum Tahun 2012”.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran ke depan tentang isi yang akan dibahas, sehingga pembaca dapat mengerti dengan jelas arah tujuan sehingga informasi yang akan diberikan penulis sampai dengan baik kepada pembaca. Skripsi ini terdiri dari 4 bab. Adapun sistematika penulisan dapat diuraikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemasaran, pemasaran relasional, dimensi-dimensi pemasaran relasional kepercayaan, timbal balik, pertalian, empati, loyalitas nasabah dan asuransi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode yang di gunakan dalam penelitian seperti: prosedur penelitian, teknik pengumpulan 11 data, jenis dan sumber data, teknik pengambilan sampel, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini merupakan analisis data yang menjelaskan tentang gambaran umum objek penelitian perusahaan asuransi PT Takaful Keluarga, profil responden, uji validitas dan reliabilitas, analisis korelasi dan interpretasi. BAB V PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dan saran saran untuk para pembaca terutama untuk perusahaan dan peneliti selanjutnya. 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. 13 Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain. 14 Pemasaran dalam disiplin ilmu universal adalah proses mengkonsentrasikan berbagai sumber daya dan sasaran dari sebuah organisasi terhadap kesempatan dan kebutuhan lingkungan. 15 Pemasaran menurut Harper W. Boyd adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui 13 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, cet IV, t.t. PT Macana Jaya Cemerlang, 2009, h. 6 14 Philip Kotler dan A.B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 1999, h. 11 15 Warren J. Keegan, Manajemen Pemasaran Global, cet II, Jakarta: Indeks, 2007, h. 2