Peran Persepsi dalam Hubungan Antarpribadi

56

5. Membangun Hubungan Antarpribadi

Hubungan antarpribadi mencakup berbagai fungsi. Melalui hubungan antarpribadi, akan terpenuhi berbagai kebutuhan dasar manusia, antara lain kebutuhan akan kasih sayang. Maksudnya, seseorang dapat menerima dan memberikan kehangatan dan keramahan serta kebutuhan inklusi. Hal itu berarti bahwa seseorang dapat mengalami perasaan saling memiliki dengan orang lain dan mampu menunjukkan perasaan terhadap orang lain sesuai dengan pesan yang mereka miliki, termasuk kebutuhan akan kesenangan, yaitu berbagi kebahagiaan dan hal-hal menyenangkan. Seseorang juga mempunyai kebutuhan untuk ‘melarikan diri’, yaitu memperbolehkan seseorang untuk mengalihkan diri. Seseorang juga membutuhkan kontrol, yakni memberikan kebebasan kepadanya untuk mengelola kehidupannya sendiri dan memengaruhi orang lain Rubin, Perse, Barbato, 1988. Hubungan antarpribadi melibatkan peran persepsi dan peran komunikasi. Keduanya berperan dalam menciptakan hubungan antarpribadi yang harmonis dan produktif. Kesalahan dalam persepsi dan komunisi dapat menciptakan kondisi yang sebaliknya. Berikut adalah penjelasan tentang peran persepsi dan komunikasi dalam hubungan antarpribadi.

5.1 Peran Persepsi dalam Hubungan Antarpribadi

Persepsi adalah sebuah proses mengorganisasi dan menginterpretasikan informasi sehingga menjadi berarti King, 2011. Dalam mempersepsi, individu mengorganisasi dan menginterpretasikan apa yang ditangkap oleh inderanya. Persepsi mungkin saja tidak sesuai dengan realitas namun sangat penting karena perilaku individu biasanya didasari oleh persepsinya, bukan realitas itu sendiri. Contohnya, seorang ibu merasa telah berlaku adil. Namun demikian, jika salah seorang anaknya merasa tidak diperlakukan secara adil, anak itu akan berpendapat, bersikap, dan memilih tindakan berdasarkan persepsinya, yang merasa dianaktirikan. Ada banyak faktor yang memengaruhi persepsi, baik yang membentuk maupun yang mendistorsinya. 57 Faktor-faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. a. Karakteristik dari individu yang mempersepsi perceiver seperti sikap, motif, minat, pengalaman masa lalu serta ekspektasinya. b. Karakteristik dari target, misalnya menarik atau tidak, gerakan, suara, ukuran, dan lain sebagainya. c. Situasi, yaitu konteks dari lingkungan sekitar yang memengaruhi persepsi. Dalam menilai orang lain, kita seringkali menggunakan jalan pintas. Walaupun seringkali jalan pintas itu membantu mempercepat individu menyimpulkan apa yang dipersepsi, cara itu dapat menyesatkan. Selain itu, jalan pintas dapat membantu dalam mengenali saat terjadi dan menghindari distorsi dalam persepsi. Jalan pintas yang sering diambil ini dapat dipaparkan sebagai berikut. 1. Persepsi yang selektif: individu menginterpretasi apa yang dilihatnya secara selektif berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikapnya namun membuang bagian informasi yang dirasakan mengancam atau dianggap tidak relevan, seperti menggunakan filter untuk menyaring hanya yang sesuai dengan harapannya. Perhatikan gambar di sebelah ini. Gambar apakah ini? Apakah yang pertama anda lihat adalah gambar seorang gadis atau seorang nenek? Apakah Anda dapat melihat baik gambar gadis maupun gambar nenek? Sebuah petunjuk untuk melihat kedua-duanya, yaitu dengan melihat dagu pada gambar itu yang dapat dilihat juga sebagai hidung sang nenek. Bagaimana? Berhasilkah Anda melihat dua figur tersebut? Biasanya apa yang pertama kali terlihat bergantung pada minat individu atau apa yang lebih familier bagi seseorang. 58 2. Proyeksi: mengatribusikan sikap, karakteristik, atau keterbatasannya sendiri pada orang lain. Orang yang curang atau berbohong dapat berasumsi semua orang juga curang dan berbohong. 3. Streotip: menilai seseorang atau kelompok berdasarkan penilaian umum, misalnya: orang Jawa halus, anak bungsu manja, orang tua kolot. 4. Halo Effect: perasaan positif mengenai sebuah karakteristik pada individu memengaruhi penilaiannya mengenai karakteristik yang lain, misalnya, menilai seseorang yang kelihatannya perlente sebagai intelek atau terpelajar. Dengan demikian, persepsi sangat memengaruhi keyakinan individu akan apa yang dihadapinya. Persepsi juga akan memengaruhi bagaimana orang berkomunikasi satu sama lainnya.

5.2 Peran Komunikasi dalam Hubungan Antarpribadi