75 dalam hubungan tersebut. Sementara itu, beberapa orang mungkin lebih atau kurang percaya
dibandingkan dengan yang lain, dan kepercayaan ada juga berkembang dalam hubungan tersebut.
6.2 Karakteristik Kepemimpinan yang Efektif
Setiap orang mempunyai kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin besar. Beberapa yang bahkan pada awalnya
sederhana seperti Abraham Lincoln dan Jenderal Sudirman, telah naik ke posisi kepemimpinan dan memengaruhi banyak
orang dan bahkan bangsa. Anda mungkin berpikir, Tapi aku hanya seorang mahasiswa, Saya tidak pintar,
” atau “Orangtua saya tergolong tidak mampu”. Tidak ada cetakan tunggal untuk
menjadi pemimpin besar. Mereka ada yang perempuan misalnya Sri Mulyani dan laki-laki, tua dan muda, berbadan
sehat dan fisik ditantang, dan datang dari semua bangsa dan latar belakang sosial ekonomi. Jadi, apa yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin besar? Menurut Kouzes dan Posner
1993, pemimpin yang efektif ditandai oleh kemampuan mereka untuk membuat kelompoknya mengikuti apa yang diarahkannya.
5.2.1 Tertantang oleh Proses
Hendaknya seorang pemimpin merasa tertantang untuk melakukan suatu usaha yang dapat membawa anggota kelompok mencapai suatu tujuan sekalipun dihadapkan pada berbagai
kesulitan. Organisasi dan kelompok adalah tempat terjadinya konflik yang tak terhindarkan termasuk juga konflik eksternal. Ketegangan yang terjadi dapat meningkatkan produktivitas.
Pemimpin perlu menyoroti bahwa jika anggota tidak bekerja untuk meningkatkan keahlian, keahlian tersebut akan hilang. Keahlian adalah proses,
bukan produk akhir. Setiap orang atau organisasi terus berubah. Jika keahlian tidak tumbuh, keahlian akan
menurun. Jika seseorang percaya bahwa dia adalah seorang ahli dan berhenti mencoba untuk belajar lebih
Jenderal Sudirman
1916-1950
Sri Mulyani
76 banyak, ia akan kehilangan keahlian yang terdapat dalam dirinya.
6.2.2 Menginspirasi Visi Bersama secara Jelas
Tanggung jawab kepemimpinan berikutnya adalah menciptakan visi bersama. Semua anggota berkomitmen untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka mencapai visi bersama itu,
seorang pemimpin harus: 1
memiliki visi yang dapat dicapai organisasi; 2
mengomunikasikan visi itu dengan komitmen dan antusiasme; 3
membuat visi bersama dapat diadopsi oleh anggota sebagai milik mereka; dan 4
membuat visi yang rasional dan prosedural yang disusun berdasarkan kesepakatan bersama.
Pemimpin yang efektif akan mengakui nilai-nilai, keyakinan, dan emosi anggota kelompok, serta memotivasi mereka untuk menyelaraskan diri dengan misi yang mencerminkan kebaikan
yang lebih besar. Pemimpin hendaknya antusias dan sering berkomunikasi tentang impian tim juga organisasi. Pemimpin harus menjadi tempat anggota kelompok untuk saling berbagi,
membantu, mendorong, dan mendukung usaha agar berhasil. Selain itu, pemimpin perlu bekerja sama dengan anggota kelompok untuk menjalani pekerjaan yang dapat dilakukan dan
menciptakan kepedulian serta berkomitmen yang mendorong anggota maju dalam pencarian bersama mereka untuk mencapai prestasi yang unggul. Praktik-praktik baru harus didasarkan
pada pengetahuan tentang penelitian yang relevan berdasarkan teori untuk mencapai hasil yang lebih baik. Seseorang pemimpin tanpa pengikut bukanlah pemimpin. Orang tidak akan menjadi
pengikut suatu kelompok atau organisasi sampai mereka menerima visi kelompok sebagai milik mereka.
6.2.3 Memungkinkan Orang Lain untuk Bertindak