Tahap Kelima: Penangguhan Adjourning

42 mengembangkan wawasan ke dalam kekuatan dan kelemahan satu sama lain. Pada tahap ini, mereka merasa puas dengan kemajuan kelompok dan percaya bahwa kelompok akan berhasil mencapai atau bahkan melebihi tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada tahap ini, anggota terlibat dalam perubahan diri yang konstruktif demi kebaikan kelompok; kemampuan berkomunikasi dan memberikan umpan balik satu sama lain ditingkatkan; kemampuan antisipasi, mencegah atau bekerja melalui masalah-masalah kelompok dikembangkan, dan sebagai hasilnya, keterikatan antaranggota kelompok juga berkembang. Peran anggota dan pemimpin kelompok pada tahap ini adalah untuk mendorong anggota untuk memberikan dukungan dan berfungsi sebagai sumber daya satu sama lain. Anggota dan pemimpin kelompok juga berperan agar kelompok melanjutkan kemajuan yang sudah dicapai dan mempertahankan kohesi dan moral dan memandu kerja kelompok agar tetap sukses.

1.5 Tahap Kelima: Penangguhan Adjourning

Setelah berhasil menyelesaikan tugas atau tujuan, kelompok dapat bubar secara permanen atau beristirahat sementara. Beberapa kelompok mungkin mendapatkan anggota baru atau menerima tujuan baru. Pada tahap penangguhan, anggota akan merasa kecewa jika pengalaman itu positif atau rasa terima kasih jika pengalaman itu negatif. Tugas pada tahap ini adalah untuk mengendurkan ikatan kelompok untuk kemudian menindaklanjuti tugas-tugasnya. Sebagai anggota atau pemimpin kelompok, peranan pada tahap akhir ini adalah mendorong anggota kelompok untuk mendiskusikan proyek atau tugas dengan membahas pelajaran yang dapat diperoleh dan menyampaikan kepada kelompok baru tentang cara pemecahan masalah apabila berhadapan dengan masalah serupa. Tahap ini juga bermanfaat sebagai upaya mengakui kelompok. Hal itu dapat dilakukan dalam bentuk pengakuan publik uraian atas prestasi kelompok dalam newsletter bulanan, hadiah imbalan organisasi berupa persentase dari pendapatan tabungan diwujudkan sebagai hasil dari kerja kelompok, atau manfaat lainnya seperti mengajak kelompok untuk makan siang di luar kampus. Memberikan dorongan dan mengakui prestasi, kerja keras serta upaya kelompok berarti membantu untuk melanjutkan momentum dan membangun motivasi setiap anggota kelompok. 43 Tentu saja, pekerjaan yang sedang berlangsung mungkin tidak secara fisik berhenti bekerja atau istirahat. Pekerjaan mungkin tetap berlangsung terus dengan tujuan baru sekalipun proyek tertentu telah selesai. Dalam hal ini, anggota kelompok dapat memilih untuk berdiskusi di taman atau kantin, mengevaluasi proses mereka, dan melakukan upaya komunikasi untuk memastikan mereka untuk menjaga alur kerja dan bekerja seproduktif mungkin. Adalah sehat bagi kelompok untuk bergerak melalui beberapa atau semua tahap di atas karena mereka berkembang menjadi sebuah kelompok kerja. Tidak semua kelompok berkembang melalui semua tahap dan beberapa berkembang melalui langkah yang berbeda. Sebagai contoh, jika anggota kelompok yang sudah saling kenal sebelumnya dan mempunyai nilai-nilai dan tujuan yang sama-serta ketat tenggat waktu, mereka mungkin dapat bergerak segera ke tahap penetapan norma norming. Dalam kasus lain, anggota kelompok yang belum saling mengenal dengan baik akan memakan waktu lebih lama untuk mencapai tahap penetapan norma norming karena dibutuhkan waktu untuk saling mengenal dengan baik hingga terbentuk kelompok kerja yang efektif. Beberapa orang mungkin terjebak dalam salah satu tahapan dan bubar sebelum maju ke tahap berikutnya. Sebuah kelompok terjebak dalam tahap goncangan tetapi menghadapi tenggat waktu dekat harus terus melakukan. Dalam hal ini, ada kemungkinan anggota kelompok akan menderita karena ketidakmampuan untuk berfungsi secara kohesif. Dalam beberapa kasus ekstrem, kelompok akan mengalami disfungsi dan akan memerlukan intervensi dari luar untuk menyelesaikan tugasnya. Sebagaimana halnya dengan hubungan, kelompok juga mempunyai siklus perkembangan. Memahami hal itu sebelumnya dapat membantu anggota dan pemimpin kelompok mengembangkan strategi untuk membantu kelompoknya berkembang menjadi sebuah kelompok efektif pada setiap langkah dari perjalanannya.

2. Kelompok Formal dan Kelompok Informal