109
2.1. Pengertian Kebudayaan
Secara etimologi, kata “kebudayaan” berasal dari bahasa Sansekerta buddayah, yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi
, yang berarti “budi” atau “akal”. Dari asal kata itulah kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal Koentjaraningrat, 2009:146. Namun,
demikian, perlu dipahami bahwa konsep kebudayaan bukanlah konsep yang tunggal makna, melainkan konsep yang multimakna. Setiap orang atau masyarakat dapat mendefinisikan konsep
kebudayaan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman atau berdasarkan kebudayaan yang memengaruhi pemikiran mereka tentang kebudayaan itu.
Sebagai contoh, misalnya, pengertian kebudayaan yang umumnya dikenal oleh masyarakat
Indonesia adalah yang dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Sulaeman Sumardi, yaitu semua hasil karya, rasa, cipta, dan karsa masyarakat Soekanto, 1990:189. Pengertian ini dikaitkan
dengan asal kata kebudayaan itu, yakni kemampuan yang melibatkan akal dan budi manusia. Adapun dalam istilah bahasa Inggris kata yang sepadan dengan kebudayaan, yaitu culture,
diambil dari bahasa latin “colere” yang berarti “mengolah, mengerjakan” terutama mengolah tanah atau bertani Koentjaraningrat, 2009:146, dikaitkan dengan bagaimana pertama kali
kebudayaan ini dikembangkan oleh masyarakat, yaitu pada waktu manusia menemukan cara bercocok tanam dengan menggunakan irigasi pertanian.
Pengertian kebudayaan,
sebagaimana pengertian
masyarakat, bukanlah pengertian yang tunggal. Setiap masyarakat memiliki konsep yang berbeda-beda tentang
arti kebudayaan. Dua ahli antropologi, A.L.Kroeber dan Kluckhohn 1952 berhasil mengumpulkan 160 definisi
kebudayaan di dalam buku berjudul “Culture: a Critical Review of Concepts and Definitions.
” Tentu saja
110 angka 160 bukanlah angka yang tetap, sebagaimana sifat
kebudayaan yang dinamis, jumlah ini terus bertambah.
Pengertian kebudayaan yang paling umum dan paling luas adalah yang disampaikan oleh E.B. Tylor, di dalam bukunya “Primitive Culture” 1871 di dalam Widaghdo, 2001: 19, yaitu
keseluruhan kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang serta kebiasaan yang di dapat manusia sebagai anggota masyarakat. Demikian juga pengertian kebudayaan
menurut Ralph Linton yang mengemukakan bahwa kebudayaan adalah the total way of life of any society,
keseluruhan cara hidup suatu masyarakat Ember Ember, 2007: 215. Pengertian kebudayaan tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, karena kebudayaan meskipun dihasilkan
secara individu, namun sesungguhnya merupakan produk akal budi manusia sebagai anggota masyarakat.
Konsep kebudayaan yang cukup lengkap adalah yang dikemukakan oleh Lawless di dalam Saifuddin, 2006: 87, yaitu pola-pola perilaku dan keyakinan dimediasi oleh simbol yang
dipelajari, rasional, terintegrasi, dimiliki bersama, dan yang secara dinamik adaptif dan yang tergantung pada interaksi sosial manusia demi eksistensi mereka. Adapun Suparlan 2005:12
meramu berbagai pendapat dari Malinowski 1961, 1944 mengenai kebutuhan manusia dan pemenuhannya melalui fungsi dan pola-pola kebudayaan; dari Kluckhohn 1994 yang melihat
kebudayaan sebagai blue-print bagi kehidupan manusia, dan dari pendapat Geertz 1973 yang melihat kebudayaan sebagai sistem-sistem makna, menjadi suatu pandangan kebudayaan
sebagai pedoman bagi kehidupan manusia yang secara bersama dimiliki oleh para warga sebuah mansyarakat.
Sedangkan kebudayaan, menurut Bapak Antropologi Indonesia,
Koentjaraningrat 2009:144,
adalah keseluruhan ide atau gagasan, tingkah laku, dan hasil
karya manusia dalam rangka hidup bermasyarakat yang diperolehnya dengan cara belajar. Dari pengertian ini
Gambar 3.19 160 definisi kebudayaan
111 dapat dipahami bahwa suatu kebudayaan tampil dalam
tiga wujud, yaitu wujud pertama berupa ide atau gagasan yang bersifat abstrak, sehingga tidak dapat dipahami
sebelum ia dinyatakan melalui wujud kedua, yaitu gerak atau aktivitas tubuh, danatau melalui wujud ke tiga,
berupa benda-benda kongkret.
Selain itu, kebudayaan merupakan hasil olah pikir manusia. Oleh karena manusia dibekali Tuhan dengan akal pikiran yang menunjukkan ketinggiannya dibanding makhluk Tuhan lainnya di
muka bumi, berkebudayaanlah yang merupakan ciri pembeda itu. Demikianlah beberapa pengertian kebudayaan telah dipaparkan, dan dalam pembahasan selanjutnya untuk memahami
kebudayaan, akan digunakan definisi kebudayaan menurut Koentjaraningrat ini.
2.2 Fungsi dan Hakekat Kebudayaan