Fungsi Masyarakat Memahami Konsep Masyarakat

87 Sementara itu, suatu bangsa seperti Korea, misalnya, karena perbedaan ideologi, membangun dua negara Korea, yaitu Korea Selatan yang berideologi Liberal dan Korea Utara yang berideologi Sosialis. Kondisi yang pernah terjadi juga pada bangsa Jerman, ketika masih terbagi secara ideologis dan politis menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur. Ada juga bahkan suatu bangsa yang tidak membentuk satu negara bangsa, melainkan beberapa negara, yaitu bangsa Arab di wilayah Timur Tengah yang tidak menjadi bangsa dalam satu negara yang satu, melainkan dalam banyak negara, antara lain: Kerajaan Arab Saudi, Yordania, Palestina; dan beberapa membangun Uni Emirat Arab. Jika mengacu kepada anggota Liga Arab, terdapat 22 negara yang beranggotakan mayoritas penduduknya berkebangsaan Arab atau berbahasa Arab. Meskipun jumlah tersebut tidak mencerminkan jumlah yang tepat dari negara-negara yang disebut sebagai negara Arab. Mesir meskipun sering menganggap bukanlah “an Arabic people” melainkan “an Egyptian people” namun masuk ke dalam keanggotaan Liga Arab bahkan menjadi negara pendiri organisasi negara-negara berkebangsaan Arab ini. Ada juga bahkan bangsa yang berebutan wilayah negara, yaitu bangsa Yahudi dengan negara Israel yang dibangun di atas wilayah yang semula merupakan wilayah bangsa Arab Palestina. Jadi, penyebutan bangsa yang mengacu kepada negara bangsa memang perlu dikritisi karena tidak sesederhana ketika kita menyebut satu bangsa sebagai satu negara tertentu atau satu negara yang belum tentu dibangun oleh satu bangsa yang homogen. Demikianlah, istilah-istilah yang berdekatan dengan istilah masyarakat tersebut dijelaskan untuk menunjukkan perbedaan antara satu dengan lainnya. Namun demikian, dalam beberapa tulisan sering ditemukan penggunaan istilah-istilah tersebut secara tumpang tindih. Demikian pula dalam tulisan ini, istilah masyarakat yang digunakan mungkin saja dapat dipertukarkan dengan salah satu dari istilah kelompok sosial lainnya seperti yang telah disebutkan di atas.

1.2 Fungsi Masyarakat

Seperti telah dijelaskan pada bagian awal bab ini, manusia mempunyai naluri untuk hidup bersama sehingga terbentuklah kelompok sosial yang disebut masyarakat. Menurut Suparlan 1981, tidak ada seorang pun manusia yang tidak hidup dalam suatu lingkungan sosial, sehingga 88 manusia disebut sebagai makhluk sosial. Manusia menyadari bahwa mereka adalah makhluk yang terbatas kemampuannya sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka mengembangkan kehidupan dengan saling berinteraksi satu sama lain dan membentuk saling ketergantungan. Eksistensi seseorang juga dikaitkan dengan keberadaannya di dalam suatu sistem sosial. Seseorang disebut sebagai orang Indonesia, karena keberadaanya, baik secara historis, genetis, danatau sosial berada dalam lingkup masyarakat Indonesia. Meskipun seseorang itu tidak berada di dalam lingkup masyarakat asalnya, misalnya masyarakat Indonesia namun tetap saja identitasnya disebut dalam eksistensinya di lingkup tertentu. Sebagai contoh, ia orang Indonesia yang berkewarganegaraan Amerika, merupakan identitas yang dilekatkan kepada seseorang dalam hubungan sejarah asal usulnya dari wilayah berkebudayaan Indonesia dan keberadaanya serta identitas administratifnya sebagai warga negara di Amerika Serikat. Secara singkat, eksistensi seseorang diperhitungkan dalam lingkup sosial orang tersebut, bukan dari eksistensi dirinya semata. Demikian juga eksistensi seseorang individu diperhitungkan dari bagaimana ia mengekspresikan diri sebagai suatu anggota masyarakat kebudayaan tertentu. Namun demikian, ekspresi ini tidak selalu tunggal, namun dapat mewujud secara multikultural. Seseorang dapat memperkenalkan dirinya sebagai seorang Jawa, karena ia lahir di dalam masyarakat berkebudayaan Jawa. Ia juga mengembangkan diri sebagai warga negara Indonesia melalui ekspresi nasionalismenya dalam berbahasa Indonesia dan perilaku yang menunjukkan toleransi yang kuat dalam kehidupan mulikultural di Indonesia. Ia bahkan dapat juga menunjukkan diri sebagai seorang individu yang merupakan bagian dari warga dunia karena kemampuannya berbahasa internasional dan juga secara aktif melibatkan diri dalam aktivitas global. Dengan demikian dari uraian di atas, masyarakat berfungsi bagi individu antara lain: a. sebagai wadah bagi individu-individu berkumpul dan berinteraksi; b. sebagai tempat di mana individu dapat menunjukkan eksistensinya dan menemukan makna dalam kehidupannya, termasuk untuk melakukan reproduksi dan regenerasi; c. sebagai tempat individu berekspresi dan berkreasi mengembangkan kebudayaan. 89

1.3 Pembentukan Masyarakat