Penutup APA ITU MANUSIA

36 sendiri. Dalam bekerja sama, RasionalKonseptualis membutuhkan banyak kebebasan, keanekaragaman, banyak rangsangan intelektual, dan kesempatan untuk menghasilkan gagasan, dan harus melihat bahwa pekerjaannya menantang. Contoh tokoh-tokoh dengan temperamen RasionalKonseptualis adalah Einstein, Thatcher, dan Bung Hatta.

4. Penutup

Memahami segala segi dari manusia yang mencakup kemampuannya, faktor-faktor yang memengaruhi dirinya, termasuk tipe kepribadiannya akan dapat membantu individu dalam memahami dan merencanakan pengembangan dirinya. Di samping itu, pengetahuan tersebut dapat membantu individu dalam menjalin hubungan antarindividu yang harmonis dan efektif karena pada dasarnya manusia, selain makhluk individu, juga adalah makhluk sosial yang mempunyai kecenderungan kuat untuk hidup bersama orang lain. Tanpa kehidupan sosial, tampaknya sulit mengharapkan individu dapat berkembang sepenuhnya sehingga ada ungkapan “manusia hanya bisa menjadi manusia bila ia hidup bersama manusia lain.” Cerita berikut ini merupakan contoh ungkapan di atas. Pada awal abad ke-19 di daerah pegunungan di Perancis ditemukan seorang anak yang dibesarkan oleh serigala. Anak ini kemudian terkenal sebagai Anak laki-lak i dari Avignon Le Garçon d’Avignon, yang kemudian diberi nama Victor. Oleh Jean –Marc–Gaspard Itard, Victor dicoba dididik dan ‘dimanusiakan’ namun berbeda dengan cerita dalam The Jungle Book dari Rudyard Kipling, kisah nyata ini tidak semanis dongengnya. Sampai akhir hayatnya yang singkat, Victor tidak berhasil untuk diajarkan bahasa manusia. Di samping kisah “Anak Laki-laki dari Avignon ” itu, di India juga pernah ditemukan dua orang anak perempuan yang dipelihara oleh serigala. Setelah induk serigalanya ditembak, kedua anak ini dimasukkan ke rumah piatu di bawah pengawasan pendeta Joseph Singh. Seperti Victor, kedua anak ini pun tidak berhasil dilatih untuk berperilaku berjalan, bicara seperti manusia. 37 Sampai akhir hayatnya, anak-anak malang ini tetap lebih mirip serigala dari pada manusia. Memang manusia dapat hidup sendiri saat keadaan memaksa, misalnya mereka terdampar atau karena alasan lainnya seperti yang terjadi pada Nakamura, seorang perajurit Jepang asli Taiwan, pada Perang Dunia kedua. Pada tahun 1975, Nakamura ditemukan di Pulau Morotai. Ia mengira perang dunia kedua masih berlangsung. Oleh karena itu, ia bersembunyi dan hidup seorang diri. Ia membuat sebuah gubuk sederhana untuk tempat tinggal dan bercocok tanam di ladang untuk kelangsungan hidupnya. Puluhan tahun ia tinggal sendiri sampai ditemukan oleh penduduk Morotai. Begitu ditemukan dan tahu bahwa perang dunia sudah usai, ia langsung minta dipulangkan ke negara kelahirannya Taiwan agar bisa berkumpul dengan keluarga dan lingkungan sosialnya. Demikianlah manusia, bilamana mungkin, pasti mereka berusaha hidup dalam sebuah lingkungan sosial. 38 Daftar Pustaka Baron, Renee. 1998. What Type am I? Discover Who You Really Are. New York: Penguin Books. Cassirer, Ernest. 1944. An Essay on Man. Gardner, Howard. 1983. Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. New York: Basic Books. Gardner, Howard. 199. Intlligence Reframed. Multiple Intelligences for the 21 st Century . New York: Basic Books. Gazzaniga, Michael S. 2008. Human, the Science behind What Make us Unique. HarperCollons e-books Goleman, Daniel. 1996. Emotional Intelligence, Why it can matter more than IQ. London: Bloomsburry Publishing. King, Laura A. 2011. The science of Psychology. New York: MacGraw-Hill. MacLean, Paul D. 1990. The Triune Brain in Evolution: Role of Paleocerebral Functions, New York: Springer. Peoples, David A. 1992. Presentations Plus, 2 nd edition. John Wiley and Sons Inc. Rakic, Pasko T. 1999. Medicine in the Twenty-First Century, Annals of the New York Academy of Sciences 882. Sousa, David A. 2003. How the Gifted Brain Learns. California: A Sage Publication Company. Taylor, Jill Bolte, PhD. 2008. My stroke of insight. London: Hodder Stoughton. Tieger, Paul D. Barbara Barron-Tieger. 2001. Do What You Are, third ed. Boston: Little Brown Company. Weiten, W. et al. 2009. Psychology Applied to Modern Life. Belmont: Wadsworths Cengage Learning. 39 Gambar: 2.1 Tahap perkembangan Kelompok Tuckman, 2009 BAB 2 INDIVIDU DAN KELOMPOK Sebagai makhluk sosial, individu mempunyai kebutuhan yang kuat untuk hidup bersama dalam kelompok agar dapat mengembangkan kemanusiaannya. Individu yang ada di dalam kelompok melakukan interaksi di antara mereka. Melalui interaksinya itu, disepakati aturan-aturan atau norma-norma yang mengatur kehidupan berkelompok.

1. Tahap Perkembangan Kelompok