Inovasi dan Penemuan Memahami Konsep Kebudayaan

128 Adapun akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan atau lebih di mana masing-masing kebudayaan itu melebur membentuk kebudayaan yang baru dan unik. Gejala akulturasi inilah yang sebenarnya sering terjadi dalam penyebaran kebudayaan dunia. Bangsa Indonesia sedemikian rupa menerima dan mengolah kebudayaan asing untuk diterapkan sesuai dengan nilai-nilai budaya lokal. Masuk dan berkembangnya kebudayaan India sebagai kebudayaan asing merupakan proses akulturasi yang terjadi di Indonesia. Kebudayaan India yang diterima oleh masyarakat Indonesia dipahami dengan menggunakan konsep kebudayaan awal yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, sehingga penerimaan kebudayaan asing ini dan perpaduannya dengan kebudayaan lokal menghasilkan kebudayaan baru yang khas, di mana unsur-unsur kebudayaan kebudayaan asing India masih dapat dirasakan dan demikian juga kebudayaan lokal yang menerima kebudayaan asing inipun tidak kehilangan jati diri lokalnya. Sebagai contoh misalnya kisah Mahabharata yang berasal dari India mengalami beberapa penyesuaian dengan kondisi kebudayaan di Indonesia. Bentuk akulturasi lainnya di Indonesia dapat juga dilihat dari bangunan-bangunan mesjid yang tidak meniru begitu saja bentuk mesjid di negara tempat asalnya, namun disesuikan dengan cita rasa kebudayaan lokal Indonesia.

3.3 Inovasi dan Penemuan

Manusia adalah makhluk yang berakal dan karena kemampuan akalnya itulah manusia menciptakan dan menemukan hal-hal baru dalam rangka mempermudah kehidupannya. Salah satu sifat manusia adalah merasa tidak puas dengan kondisi yang sudah ia dapatkan. Inilah salah satu faktor pendorong bagi seseorang untuk selalu melakukan pengembangan dan penemuan-penemuan, yang dikenal dengan istilah inovasi. Inovasi merupakan kegiatan penemuan yang baru yang berbeda dari yang sudah adaatau yang sudah dikenal sebelumnya, baik berupa gagasan, metode, maupun alat. Proses inovasi meliputi proses penemuan discovery dan penyebaran invention. Proses pertama, yaitu discovery, mungkin saja dilakukan oleh individu maupun individu-individu, secara terpisah maupun suatu rangkaian penemuan. Discovery ini berkembang menjadi invention setelah diterima, diakui, dan diterapkan oleh masyarakat Koentjaraningrat, 2009:210-211. Oleh 129 karena itulah proses inovasi berlangsung panjang dan meskipun dimulai dari individu, namun proses sosialisasinya melibatkan masyarakat. Individu-individu yang melakukan kegiatan inovasi ini disebut inovator. Tokoh-tokoh inovator ini tumbuh di dalam masyarakat, baik secara internal, yaitu tumbuh karena motivasi individu, maupun memang ditumbuhkan oleh masyarakat setempat, karena adanya sistem perangsang yang memotivasi daya kreatif individu-individu di dalam masyarakat. Di beberapa negara, seperti Amerika serikat dan negara-negara di Eropa, terdapat sistem pemberian hadiah bagi para inovator, karena hasil inovasi-inovasi mereka itulah yang telah membawa perubahan dan kemajuan, tidak hanya bagi negara dan bangsa mereka, namun juga perubahan bagi negara dan bangsa di seluruh dunia. Kebudayaan mengenal ruang dan waktu untuk tumbuh dan berkembang. Kebudayaan Indonesia, misalnya, adalah kebudayaan yang berada di dalam ruang geografis wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Hal ini membedakan kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Malaysia, Singapura, Amerika, dan lain sebagainya. Perbedaan tempat ini kemudian melahirkan sebutan kebudayaan asli dan kebudayaan asing. Kebudayaan asli adalah kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa tersebut, sedangkan sebutan kebudayaan asing menunjukkan cara pandang masyarakat kebudayaan tertentu terhadap kebudayaan yang berkembang di luar masyarakatnya. Kebudayaan menurut waktunya, dapat dipandang sebagai kebudayaan masa lalu dan masa sekarang. Adanya perbedaaan tumbuh kembang dinamika kebudayaan dan terjadinya inovasi yang berbeda-beda, menyebabkan kita kemudian mengenal sebutan kebudayaan yang sudah ketinggalan zaman untuk menyebut kebudayaan masa lalu, dengan adanya kebudayaan masa kini yang dianggap sebagai kebudayaan yang sesuai dengan zaman. Selain itu, dikenal juga istilah kebudayaan klasik, yang mengacu kepada kebudayaan masa lalu, dan kebudayaan modern yang mengacu kepada kebudayaan terkini.

3.4 Manusia sebagai Makhluk Budaya