BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Paramarta Ciputat yang beralamatkan di Jl. Taqwa No.70 depan Villa Jombang Baru Ciputat, Tangerang Selatan.
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 20132014.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian quasi eksperimen percobaan semu,yaitu metode eksperimen yang tidak
memungkinan peneliti melakukan pengontrolan penuh terhadap faktor lain yang mempengaruhi variabel dan kondisi eksperimen. Dalam hal ini kelompok sampel
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan factorial design dengan tujuan untuk
mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis matematika siswa sebagai akibat dari perlakuan yang diberikan. Rancangan factorial designdisajikan pada
tabel berikut ini:
1
Tabel 3.1 Factorial Design
Gender B Perlakuan Kelas A
Eksperimen A
1
Kontrol A
2
Laki-laki B
1
A
1
B
1
A
2
B
1
Perempuan B
2
A
1
B
2
A
2
B
2
1
Kadir, Jurnal Penerapan Alat Peraga Pembelajaran Dimensi Tiga Dan Dimensi Dua Ditinjau Dari Kemampuan Spasial Dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Geometri Bangun Ruang Siswa Mts, dalam Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Jakarta : Jurusan Pendidikan Matematika FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, hal. 37
35
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPParamarta Ciputat. Dari keseluruhan kelas VII yang terdiri dari 5 kelas
paralel, diambil dua kelas secara acak untuk dijadikan sampel penelitian. Teknik ini digunakan agar setiap kelas dari seluruh populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Kemudian, dari dua kelas yang terpilih dilaksanakan undian untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
dapat mewakili populasi tersebut.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dari hasil penelitian kedua kelompok dengan pemberian tes kemampuan berpikir kritis yang sama berupa tes essay, yang dilakukan pada akhir
pokok bahasan materi yang telah dipelajari. Tes tersebut diberikan pada kedua kelompok yang diberi pengajaran berbeda. Kelas eksperimen dengan metode
Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS dan kelas kontrol dengan pembelajaran diskusi kelompok. Tes tertulis ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan berpikir kritis matematika siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen tes kemampuan berpikir kritis matematika digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data kuantitatif. Tes ini disusun berdasarkan
rumusan indikator pembelajaran yang dituangkan dalam kisi-kisi tes dan tes ini diberikan kepada siswa sesudah pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol. Bentuk tes yang digunakan adalah uraian essay. Tes bentuk uraian dipilih
karena dalam tes bentuk uraian proses berpikir, langkah-langkah pengerjaan, ketelitian, daya kreatif, pemahaman siswa, serta kemampuan komunikasi
matematis dapat dilihat. Sebelum pelaksanaan eksperimen dilakukan, terlebih dahulu instrumen tes diujicoba kepada siswa yang telah mendapatkan materi
tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari tes itu sendiri, yaitu