Gambar 4.8 Aktifitas Siswa Saat Melakukan Metode TAPPS dalam Peran ProblemSolver dan Listener
Gambar 4.8 memperlihatkan siswa sedang melakukan perannya sebagai problemsolver dan listener. Siswa yang bertugas sebagai problem solver sedang
menjelaskan cara penyelesaian soal kepada pasangannya listener, dan siswa yang bertugas sebagai listener menyimak apa yang dijelaskan listener, dan
memberi tahu problem solver bila ada kesalahan yang dilakukan problemsolver dalam menyelesaikan soal permasalahan tersebut.
Proses pembelajaran pada kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan metode diskusi kelompok, beberapa siswa terlihat pasif dan hanya
mendengarkan penjelasan dari teman kelompoknya saat menyelesaikan permasalahan. Hal ini mengakibatkan siswa kesulitan dalam mengolah
kemampuan berpikir kritis matematika.
Gambar 4.9 Aktifitas Siswa Saat Pembelajaran dengan Metode Diskusi Kelompok
1. Indikator Focus
Pada soal nomor 5.b
Seorang pedagang kue memperoleh keuntungan sebesar Rp 27.000,00. Jika persentase untung yang diperoleh 15. Tentukan besar:
b. Harga penjualannya? Soal posttest nomor 5.b ini siswa ditugaskan untuk menentukan
besarnya harga penjualan dari presentase untung yang diperoleh.Secara keseluruhan, kedua kelas menjawab dengan benar. Hanya berbeda cara
penulisan saja. Presentase skor rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa untuk indikator fokus kelas eksperimen sebesar 72,42, sedangkan
kelas kontrol sebesar 68,86. Untuk indikator focuskemampuan kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Sedangkan siswa
yang mampu mencapai indikator focus pada kelompok pria sebesar 63,63 dari seluruh siswa sedangkan pada kelompok wanita lebih sbesar yaitu sebesar
77,14, artinya siswa pada kelompok wanita lebih mampu menentukan suatu konsep yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan.
2. Indikator Reason
Pada soal nomor 1
Seorang pedagang buah membeli 1 peti jeruk seharga Rp 800.000,00 dengan ongkos angkutan Rp 50.000,00. Pedagang tersebut menjual jeruknya Rp
20.000,00kg. Jika jeruk terjual habis dan dalam 1 peti terdapat 50 kg jeruk, apakah pedagang tersebut mengalami keuntungan atau kerugian? Hitung dan
jelaskan mengapa pedagang tersebut bisa mengalami keuntungan atau kerugian
Cara menjawab siswa : Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Soal posttest nomor 1 ini siswa ditugaskan untuk memberikan alasan mengenai jawaban yang diberikan
. Jawaban yang diberikan kelas eksperimen
lebih detail. Memberikan alur penulisan yang sistematis, dan memberikan alas an yang tepat. Sedangkan kelas kontrol pada dasarnya sudah benar, mereka
tahu harus melakukan langkah apa untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, penulisannya kurang sistematis. Presentase skor rata-rata kemampuan
berpikir kritis matematis siswa pada indikator reason kelas kontrol sebesar 40,57, sedangkan kelas eksperimen sebesar 60,3. Untuk indikator reason,
kelas eksperimen masih lebih unggul daripada kelas kontrol. Sedangkan untuk indikator reason,yaitu kemampuan siswa memberikan alasan tentang
jawaban yang dikemukakan, presentase skor rata-rata siswa kelompok pria sebesar 44,54, skor ini lebih rendah dibandingkan kelompok wanita sebesar
55,43.
3. Indikator Inference
Pada soal nomor 4.b
Pak Yono membeli 40 buah pepaya dengan harga seluruhnya Rp 600.000,00. Pepaya tersebut kemudian dijual dengan harga Rp 27.000,00 setiap 2 buah.
b. Berapa persentase untung atau ruginya? Soal posttest nomor 4.b ini siswa ditugaskan untuk melakukan
penarikan kesimpulan dari alasan yang dikemukakan dengan membuat langkah-langkah penyelesaian. Pada kelas kontrol siswa mampu membuat
langkah-langkah penyelesaian, namun kurang dapat menuliskan kesimpulan dalam bentuk kata-kata. Sedangkan pada kelas eksperimen beberapa siswa
sudah mampu membuat kesimpulan dari alasan yang dikemukakan dengan