Indikator Focus Indikator Reason

menggunakan bahasa matematika dan mampu menjawab soal-soal matematika aplikasi, kelompok pria sebesar 43,03,sedangkan kelas kontrol sebesar 51,14.

5. Indikator Clarity

Pada soal nomor 8 Berat keseluruhan sebuah barang 40 kg dengan tara 5. Harga pembelian barang itu Rp 228.000,00. Bila barang itu dijual dengan keuntungan 25, maka harga penjualan tiap kg adalah … Soal posttest nomor 8 ini meminta siswa menentukan keterkaitan antar konsep.Jawaban kelas kontrol sudah benar, namun penjelasannya kurang tepat.Sedangkan jawaban kelas eksperimen mengaitkan jawaban dengan konsep. Presentase skor rata-rata siswa kelas eksperimen sebesar 72,12, skor ini lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang mencapai 53,71. Hal ini memperlihatkan bahwa secara keseluruhan kelas eksperimen lebih mampu memberikan kejelasan lebih lanjut baik definisi atau keterkaitan konsep. Sedangkan untuk indikator clarity, yaitu kemampuan siswa memberikan kejelasan lebih lanjut baik definisi atau keterkaitan konsep, kelompok wanita lebih tinggi dibandingkan kelompok pria. Hal ini terlihat dari presentase skor rata-rata siswa kelompok pria sebesar 54,54, sedangkan kelompok wanita sebesar 70,28.

6. Indikator Overview

Pada soal nomor 4.a Pak Yono membeli 40 buah pepaya dengan harga seluruhnya Rp 600.000,00. Pepaya tersebut kemudian dijual dengan harga Rp 27.000,00 setiap 2 buah. a. Untung atau rugikah pak Yono? b. Cara menjawab siswa : Soal posttest nomor 4.a meminta siswa untuk menyelidiki apakah penjualan tersebut mengalami keuntungan atau kerugian. Sebagian besar siswa pada kelas kontrol menjawab sesuai dengan rumus yang ada.Namun,mereka tidak melakukan pengecekan apakah rumus yang digunakan sudah benar atau belum, sebagian dari mereka hanya memeriksa kegiatan penjualan tanpa mengecek kembali apakah konsep yang digunakan sudah benar.Berbeda dengan jawaban kelas eksperimen yang secara keseluruhan siswa mengecek kembali konsep yang digunakan sehingga dapat terlihat perbedaanya. Presentasi skor rata-rata kemampuan berpikir kritis untuk indikator overview kelas eksperimen sebesar 64,24 sedangkan kelas kontrol sebesar 44,57. Hal ini memperlihatkan bahwa siswa kelas eksperimen lebih mampu dalam mengecek apa yang telah ditemukan, diputuskan, dipertimbangkan, dipelajari, dan disimpulkan. Sedangkan pada indikator overview kelompok wanita juga mencapai presentase rata-rata skor yang lebih tinggi dibandingkan kelompok pria yaitu sebesar 50,9 sedangkan presentase skor kelompok wanita sebesar 57,14. Hal ini berarti bahwa kelompok wanita lebih mampu mengecek apa yang telah ditemukan, diputuskan, dipertimbangkan, dipelajari, dan disimpulkan. Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa metode pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS yang diterapkan dalam proses pembelajaran dapat berpengaruh positifterhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat bahwa siswa pada kelompok wanita mendapatkan presentase skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelompok pria. Siswa mampu memenuhi setiap aspek dalam metode pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS meliputi aspek focus, yaitu kemampuan siswa dalam menentukan konsep yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Kedua yaitu aspek reason, kemampuan siswa memberikan alasan tentang jawaban yang dikemukakan. Aspek yang ketiga adalah inference yaitu membuat kesimpulan dari informasi yang tersedia dengan cara membuat langkah-langkah dalam penyelesaian. Selanjutnya adalah aspek situation, yaitu kemampuan siswa menjawab soal sesuai konteks permasalahan, dapat mengungkapkan situasi atau permasalahan dengan menggunakan bahasa matematika dan mampu menjawab soal-soal matematika aplikasi. Aspek clarity dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode TAPPS yaitu kemampuan siswa dalam memberikan kejelasan lebih lanjut baik definisi atau

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE TAPPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

3 27 213

Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa Dengan Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps)

8 37 157

Pengaruh Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Penalaran Adaptif Matematik Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas Xi Ipa Sma Muhammadiyah 25 Pamulang)

3 26 192

Pengaruh Metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Berpikir Analitis Matematis Berdasarkan Level Kognitif Siswa Di Mts Hidayatul Umam

2 14 203

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA.

0 3 48

PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENERAPAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DISERTAI HYPNOTEACHING (HYPNO-TAPPS.

7 24 42

STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KELANCARAN BERPROSEDUR DAN KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA SMP.

2 8 62

PENGARUH STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHDAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP.

6 17 132

PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA - repository UPI T MAT 1103456 Title

0 0 4