Selain itu, Ennis menyatakan bahwa ada enam elemen dasar dalam berpikir kritis yang dikenal dengan FRISCO Focus, Reason, Inference,
Situation, Clarity, Overview yaitu:
11
1 FocusFokus Hal pertama yang harus dilakukan dalam menghadapi situasi
tertentu adalah mengidentifikasikansituasi atau masalah dengan baik. Untuk meyakinkan bahwa kita telah mengetahui dan memahami focus
dari situasi tertentu, kita dapat bertanya kepada diri sendiri “apa yang terjadi disini?”, “ada apa sebenernya disini?”. “semua ini mengenai
apa?”, “apa orang-orang mencoba untuk membuktikan?”, “apa saya mencoba untuk membuktikan?”. Indikator focusyang dimaksudkan
adalah siswa mampu menentukan konsep yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.
2 Reason Alasan Menurut Ennis untuk mendapatkan suatu alasan yang
mendukung, kita harus mencoba mencari gagasan yang baik. Selain itu, kita juga harus paham dengan alasan yang disampaikan untuk
mendukung kesimpulan dan memutuskan suatu argumen. Ketika sedang merumuskan argumen, kita harus menyampaikan
alasan. Pada saat kita membuat keputusan, sebaiknya kita mencari alasan yang mendukung dan melawan pro dan kontra atas keputusan kita
tersebut. Terkadang kita sedang menyelidiki sesuatu atau melakukan eksperimen tertentu, sebenarnya kita sedang mencari bukti, dan bukti
akan menjadi alasan dari kesimpulan kita. Akhirnya ketika kita mereview suatu argument, kita harus mengidentifikasi dan menilai keabsahan
alasan kita.Indikator reasonyang dimaksudkan adalah siswa mampu memberikan alasan tentang jawaban yang dikemukakan.
3 Inference menarik kesimpulan Dalam penarikan kesimpulan, kita harus menilai apakah alasan
dapat diterima dan kita juga harus menilai apakah alasan itu cukup untuk
11
Amri, op.cit., h.64-65
membuat kesimpulan jika alasan dapat diterima, oleh karena itu kita harusmenilai kesimpulan.
Menarik kesimpulan meliputi kegiatan mendeduksi atau mempertimbangkan hasil deduksi, menginduksi atau mempertimbangkan
hasil induksi,
dan membuat
serta menentukan
nilai pertimbangan.Indikator inference yang dimaksudkan adalah siswa
mampu membuat kesimpulan dari informasi yang tersedia dengan cara membuat langkah-langkah dalam penyelesaian.
4 Situation Situasi Menurut Ennis situasi itu meliputi orang yang terlibat dan juga
tujuan, sejarah, kesetiaan, pengetahuan, emosi, prasangka, keanggotaan, kelompok, dan kepentingan mereka, termasuk juga lingkungan fisik dan
lingkungan sosial yang meliputi keluarga, pemerintah, institusi, agaman, pekerjaan, klub dan lingkungan sekitar.Hal tersebut berkaitan tidak
hanya pada arti aktivitas berpikir dan beberapa aturan yang mengarahkannya, tetapi juga arti dari apa yang dilakukan atau dinilai dari
orang tersebut.Indikator situation yang dimaksudkan adalah siswa mampu
menjawab soal
sesuai konteks
permasalahan, dapat
mengungkapkan situasi atau permasalahan dengan menggunakan bahasa matematika dan mampu menjawab soal-soal matematika aplikasi.
5 Clarity Kejelasan Kejelasan merupakan hal yang penting dalam mengemukakan
suatu gagasan. Jika apa yang dikatakan oleh orang lain kurang jelas, cobalah kita meminta penjelasan. Yakinkan bahwa kita memahami apa
yang sedang mereka bicarakan. Sedangkan untuk meminta penjelasan dari seseorang kita bias menggunakan pertanyaan, diantaranya “Apa
yang anda maksud?”, “Dapatkah anda memberi contoh”.Indikator clarity
yang dimaksudkan adalah siswa mampu memberikan kejelasan lebih lanjut baik definisi atau keterkaitan konsep.
6 Overview Peninjauan Elemen keenam dalam berpikir kritis adalah overview. Overview
ini sebaiknya tidak hanya dilakukan diakhir, tetapi terus-menerus selama memegang kasus. Walaupun sebenarnya sudah membuat penilaian
mengenai kesimpulan pada bagian Inference. Overview ini dilakukan sebagai bagian dari pengecekan secara keseluruhan.Indikator overview
yang dimaksudkan adalah siswa mampu mengecek apa yang telah ditemukan, diputuskan, dipertimbangkan, dipelajari dan disimpulkan.
Berdasarkan indikator yang dikemukakan oleh beberapa ahli, indikator berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah FRISCO,
yaitu: 1 Focusmenentukan konsep yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan 2 Reasonmemberikan alasan tentang jawaban yang dikemukakan
3 Inferencemembuat kesimpulan dari informasi yang tersedia dengan cara membuat langkah-langkah dalam penyelesaian
4 Situationmenjawab soal
sesuai konteks
permasalahan, dapat
mengungkapkan situasi atau permasalahan dengan menggunakan bahasa matematika dan mampu menjawab soal-soal matematika aplikasi
5 Claritymemberikan kejelasan lebih lanjut baik definisi atau keterkaitan konsep
6 Overviewmengecek apa
yang telah
ditemukan, diputuskan,
dipertimbangkan, dipelajari dan disimpulkan
2. Metode Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS
a. Pengertian metode thinking aloud pair problem solving
Dalambahasa indonesia think aloud artinya berpikir keras, pair artinya berpasangan dan problem solving artinya pemecahan atau penyelesaian
masalah. Jadi thinking aloud pair problem solving dapat diartikan sebagai teknik berpikir keras secara berpasangan dalam penyelesaian masalah, yang
merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi
belajar aktif kepada siswa. Jenis pembelajaran ini membuat siswa untuk mencari tahu sumber-sumber pengetahuan yang relevan. Sehingga metode
TAPPS memberikan tantangan kepada siswa untuk belajar dan berpikir sendiri.
Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Claparede. Arthur Whimbey dan Jack Lochhead telah mengembangkan metode ini lebih jauh
dengan maksud untuk mendorong keterampilan memecahkan masalah dengan cara membicarakan hasil pemikiran dalam menyelesaikan masalah pada
pengajaran matematika dan fisika. Pada metode TAPPS, siswa di kelas dibagi menjadi beberapa tim, setiap tim terdiri dari dua orang. Satu orang siswa
menjadi problem solver dan satu orang lagi menjadi listener. Setiap anggota memiliki tugas masing-masing yang akan mengikuti aturan tertentu.
12
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode TAPPS merupakan salah satu metode pembelajaran yang menantang siswa untuk
belajar melalui pemecahan masalah yang dilakukan secara berpasangan dan saling bertukar peran, dimana satu siswa memecahkan masalah dan siswa lain
mendengarkan pemecahan masalah tersebut sehingga siswa menjadi pembelajar mandiri yang handal serta aktif dalam proses pembelajaran.
b. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Thinking Aloud Pair Problem
Solving TAPPS
Menurut Whimbey dan Lochhead metode ini menggambarkan pasangan yang bekerja sama sebagai problem solver dan listener untuk
memecahkan suatu permasalahan. Siswa yang berperan sebagai problem solver memiliki tugas untuk menjelaskan tahap demi tahap dalam
menyelesaikan masalah, sedangkan siswa yang berperan sebagai listener memiliki tugas untuk memahami setiap langkah yang dilakukan problem
solver, sementara guru dianjurkan untuk mengarahkan siswa sesuai prosedur
12
James. E.
Stice, teaching
problem solving,
2011,h.4 http:wwwcsi.unian.iteducaproblemsolvingstice_ps.html
yang telah ditentukan. Proses ini telah terbukti efektif dalam membantu siswa belajar.
13
Strategi dalam memecahkan masalah merupakan suatu rangkaian langkah pemecahan yang digunakan oleh problem solver untuk mencapai
suatu solusi. Banyak strategi pemecahan masalah yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah, namun strategi pemecahan masalah yang digunakan
dalam penelitian ini untuk menyelesaikan soal-soal matematika selama proses belajar mengajar adalah strategi pemecahan masalah menurut Polya.
Menurut Polya langkah pemecahan masalah terdiri dari empat tahap. Keempat tahap tersebut dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut :
1 Memahami masalah Memahami masalah merupakan langkah yang sangat penting
dalam menyelesaikan suatu masalah, karena dalam penyelesaian suatu masalah akan sangat bergantung pada pemahaman terhadap masalah itu
sendiri. Polya mengungkapkan bahwa untuk memahami masalah perlu menjawab pertanyaan sebagai berikut : Data apa yang diberikan? Apa
yang ditanyakan? Bagaimana kondisi ssoal? Apa yang tidak diketahui? Mungkinkah kondisi dinyatakan dalam bentuk persamaan atau hubungan
lainnya? Apakah kondisi yang diberikan cukup untuk mencari apa yang ditanyakan? Apakah kondisi yang diberikan cukup atau kondisi itu
berlebihan, atau kondisi itu saling bertentangan? Selain menjawab pertanyaan, untuk memahami masalah disarankan untuk membuat
gambar jika memungkinkan, dan menuliskan notasi yang sesuai. 2 Merencanakan suatu penyelesaian
Pada langkah ini ditentukan hubungan antara hal yang diketahui dengan hal yang ditanyakan. Selanjutnya disusun rencana pemecahan
masalahnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Apakah pernah ada soal ini sebelumnya? Atau pernahkah ada soal yang sama atau
serupa dalam bentuk lain? Tahukan soal yang mirip dengan soal ini?
13
Arthur Whimbey Jack Lochhead, problem solving comprehension sixth edition, london: Lawrence Erlbaum Associates, 1999, h.39
Teori mana yang dapat dipakai dalam masalah ini? Perhatikan apa yang ditanyakan Misalkan ada soal yang serupa dengan soal yang pernah
diselesaikan. Dapatkah pengalaman yang lama digunakan dalam masalah sekarang? Dapatkah hasil dan metode yang lalu digunakan di sini?
Apakah harus dicari unsur lain agar dapat memanfaatkan soal semula? Dapatkah mengulang soal tadi? Dapatkah menyatakannya dalam bentuk
lain? Andaikan soal baru belum dapat diselesaikan, coba pikirkan soal serupa dan selesaikan. Bagaimana bentuk umum soal itu? Bagaimana
bentuk soal yang lebih khusus? Soal yang analog? Dapatkah sebagian soal diselesaikan? Misalkan sebagian soal dibuang, sejauh mana yang
ditanyakan dapat dicari? Manfaat apa yang dapat diperoleh dari data yang ada? Perlukah data lain untuk menyelesaikan soal yang dihadapi?
Dapatkah yang ditanyakan atau data atau keduanya diubah sehingga menjadi saling berkaitan satu dengan yang lainnya? Apakah semua data
dan semua kondisi sudah digunakan? Sudahkah diperhitungkan ide-ide penting yang ada dalam soal tersebut?
3 Melaksanakan rencana penyelesaian Melaksanakan penyelesaian yang menekankan pada pelaksanaan
prosedur yang ditempuh meliputi : Melaksanakan rencana penyelesaian. Memeriksa
setiap langkah
apakah sudah
benar? Bagaimana
membuktikan langkah yang dipilih sudah benar? 4 Memeriksa kembali proses dan hasil secara keseluruhan
Memeriksa kembali proses dan hasil yang meliputi : Bagaimana memeriksa kebenaran hasil yang diperoleh? Dapatkah diperiksa
sanggahannya? Dapatkah jawaban itu dicari dengan cara lain? Dapatkah jawaban itu dibuktikan? dan dapatkah cara atau jawaban tersebut
digunakan untuk soal-soal lain? Dalam penelitian ini empat tahap penyelesaian menurut Polya
diterapkan pada saat penggunaan metode TAPPS untuk memecahkan permasalahan. Dalam metode TAPPS, setiap siswa diberikan permasalahan