Pengajuan Hipotesis LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN

untuk melihat validitas butir soal, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran butir soal.

1. Validitas Butir Soal

Suatu instrumen tes disebut valid absah atau sahih apabila alat evaluasi tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Cara untuk menentukan tingkat index validitas adalah dengan menghitung koefisien kolerasi antara instrumen tes yang akan diketahui validitasnya dengan alat ukur lain yang telah dilaksanakan dan diasumsikan telah memiliki validitas yang tinggi baik, sehingga hasil evaluasi yang digunakan dapat mencerminkan kemampuan siswa sebenarnya. Terdapat beberapa cara untuk mencari koefisien validitas. Cara yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Content Validity Ratio CVRyang dikemukakan olehLawshe.Untuk mengukur CVR, sejumlah ahli panel diminta untuk memeriksa setiap butir soal pada instrumen pengukuran. Penskoran terdiri dari tiga alternatif, yaitu butir soaltermasuk dalam kategori relevan, kurang relevan atau tidak relevan dengan domain yang diukur. Penskoran ini dilakukan terhadap semua soal.Rumus CVR yang digunakanyaitu: 2 Keterangan: CVR = rasio validitas isi, jumlah Ne = Jumlan panelis yang memberikan penilaian 3 pentingrelevan N = Jumlah semua panelis Skor CVR pada tiap soalberkisar antara 1 hingga -1. Skor yang tinggi menunjukkan validitas konten yang lebih tinggi untuk butir soal tersebut. Sebuah soal yang memiliki CVR=0 menunjukkan bahwa separuh 2 Wahyu Widhiarso, Prosedur Pengujian Validitas Isi melalui Indeks Rasio Validitas Isi CVR, diakses dari https:blog.ugm.ac.id20100616prosedur-pengujian-validitas-isi-melalui- indeks-rasio-validitas-isi-cvr , pada tanggal 27 April, pkl. 17:00 WIB ahli panel memberikan penilaian soal tersebut sebagai soal yang relevan. Dengan demikian, setiap nilai positif menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari ahli panelmengkategorikansoal cukup baik untuk dilibatkan dalam instrumen pengukuran. Sedangkan soal yang memiliki CVR sangat rendah tidak akan dilibatkan dalam pengujian instrumen. Peneliti membuat 13 butir soal kemampuan berpikir kritis matematika siswa.Setelah dilakukan analisis dengan perhitungan CVR, jumlah butir soal yang valid adalah 9. Soal tersebut terdiri dari soal nomor 7.b, 8 dan 12 yang mewakili indikator focus menentukan konsep yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Nomor 1 dan 6.a mewakili indikator reason memberikan alasan tentang jawaban yang dikemukakan . Nomor 5.b dan 6.b mewakili indikator inference membuat kesimpulan dari informasi yang tersedia dengan cara membuat langkah-langkah dalam penyelesaian. Nomor 1, 5.a, 9, 2, dan 13 mewakili indikator situation menjawab soal sesuai konteks permasalahan, dapat mengungkapkan situasi atau permasalahan dengan menggunakan bahasa matematika dan mampu menjawab soal-soal matematika aplikasi. Nomor 7.a dan 12 mewakili indikator clarity memberikan kejelasan lebih lanjut baik definisi atau keterkaitan konsep. Sedangkan soal nomor 5.b mewakili indikator overview mengecek apa yang telah ditemukan, diputuskan, dipertimbangkan, dipelajari

2. Reliabilitas Soal

Reliabilitasadalah keajegan atau ketetapan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha, yaitu: 3 [ ] 3 Ibid., h. 100

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE TAPPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

3 27 213

Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa Dengan Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps)

8 37 157

Pengaruh Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Penalaran Adaptif Matematik Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas Xi Ipa Sma Muhammadiyah 25 Pamulang)

3 26 192

Pengaruh Metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Berpikir Analitis Matematis Berdasarkan Level Kognitif Siswa Di Mts Hidayatul Umam

2 14 203

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA.

0 3 48

PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENERAPAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DISERTAI HYPNOTEACHING (HYPNO-TAPPS.

7 24 42

STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KELANCARAN BERPROSEDUR DAN KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA SMP.

2 8 62

PENGARUH STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHDAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP.

6 17 132

PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA - repository UPI T MAT 1103456 Title

0 0 4