meningkatkan motivasi pekerja karena merasa bahwa pekerjaannya dihargai sehingga meningkatkan kinerja pekerja Wibowo, 2007: 150.
2.2. Penelitian Terdahulu
Pada tabel 2.1 akan disajikan beberapa penelitian terdahulu menyangkut variabel motivasi kerja :
Tabel 2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu
Penulis Variabel Penelitian
Alat Analisis Hasil Penelitian
1. Maria Shofiana
2004 Independent
Variable o
Pengakuan o
Pengembangan Karir
o Hubungan
Atasan Bawahan o
Kondisi kerja o
Kompensasi Dependent
Variable o
Motivasi Kerja Alat Analisis :
o Analisis
Factor o
Uji Validitas o
Uji Reliabilitas
Berdasarkan Uji statistic F, nilai F-
hitung yang diperoleh memiliki
nilai peluang 0,000 yang berarti lebih
kecil dari taraf nyata yang dikehendaki
yaitu 0,05. Hasil uji statistic t dua arah
pada taraf nyata lima persen menunjukkan
enam variabel bebas yang berpengaruh
nyata pada motivasi kerja antara lain
faktor pengakuan, pengembangan karir,
prestasi, hubungan atasan bawahan,
kondisi kerja, dan kompensasi.
2. Raika Gustisyah
2009 Independent
Variable o
Status dan Tanggung Jawab
o Kompensasi
o Lingkungan
Kerja Alat Analisis :
o Uji Validitas
o Uji
Reliabilitas o
Uji T o
Uji F o
Uji Hasil pengujian
hipotesis secara simultan diperoleh
bahwa status dan tanggung jawab,
kompensasi, dan lingkungan kerja
secara bersama-sama berpengaruh
terhadap peningkatan
Dependent Variable
o Motivasi Kerja
Normalitas o
Uji Multikolinear
itas o
Uji Heterokedasti
sitas motivasi kerja.
3. Diah Artiningsar
i 2002 Independent
Variable o
Faktor Hygiene o
Faktor Motivator Dependent
Variable o
Motivasi Kerja Alat Analisis :
o Uji Validitas
o Uji
Reliabilitas o
Uji Chi Square
Dari faktor-faktor tersebut dapat
dikatakan bahwa”Teori Dua
Faktor Motivasi Herzberg”sangat
berpengaruh terhadap
perkembangan motivasi kerja
pengurus dan karyawan KUD
MIMFS.
4. Beni Habibi
2005 Independent
Variable o
Faktor Penghargaan
o Faktor
Lingkungan Kerja
Dependent Variable
o Motivasi Kerja
Alat Analisis :
o Analisis
Deskriptif Kualitatif
Adanya hubungan antara faktor
penghargaan dan lingkungan kerja
dalam meningkatkan motivasi kerja
karyawan PT. Askes Regional VI Jawa
Tengah dan D.I.Y Yogyakarta
5. Rusli Cep Ridho
Yusuf 2006
Independent Variable
o Hubungan
Sesama Rekan Kerja
o Hubungan
Alat Analisis : o
Uji Validitas
o Uji
Reliabilitas
o Korelasi Rank
Spearman
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
motivasi kerja karyawan secara
keseluruhan adalah hubungan antara
atasan dan bawahan dan hubungan
sesama rekan kerja.
Atasan Bawahan o
Hubungan Peraturan dan
Kebijakan Perusahaan
o Kondisi kerja
o Kompensasi
Dependent Variable
o Motivasi Kerja
o Korelasi Chi-
Square
Faktor yang berhubungan dengan
motivasi kerja berprestasi adalah
hubungan sesama rekan kerja dan
peraturan dan kebijaksanaan
perusahaan. Sedangkan faktor
kompensasi disini tidak memiliki
hubungan dalam meningkatkan
motivasi kerja di PT. UNITEX Bogor.
6. Faridah 2009
Independent Variable
o Faktor
Kompensasi o
Kondisi kerja o
Kebijaksanaan dan administrasi
perusahaan o
Supervisi o
Pekerjaan itu sendiri
Dependent Variable
o Motivasi Kerja
Alat Analisis : o
Uji Validitas
o Uji
Reliabilitas
o Analisis
Univariat
o Analisis
Bivariat
o Uji Chi-
Square
o Analisis
Multivariat
Berdasarkan hasil analisis uji hubungan
antara IV dengan DV didapatkan hasil
bahwa ada hubungan yang bermakna
antara persepsi kondisi
kerjap=0,028, kebijaksanaan
pelaksanaan programp=0,002
dan supervisip=0,004
terhadap motivasi kerja. Sedangkan
faktor kompensasip=0,573
dan pekerjaan itu sendirip=0,062
tidak memiliki hubungan dengan
motivasi kerja petugas pelaksana
MTBS.
Dari beberapa penelitian terdahulu dapat disimpulkan secara umum bahwa ada pengaruh antara faktor hygiene dan motivator yang meliputi administrasi dan
kebijakan perusahaan company policy and administration, upah atau gaji salary, hubungan interpersonal
interpersonal relationship, supervisi supervision dan kondisi kerja working conditions, tanggung jawab
responsibility, kesempatan untuk maju advancement, pekerjaan itu sendiri work itself, keberhasilan menyelesaikan tugas achievement dan penghargaan
atas pekerjaan recognition terhadap motivasi kerja. Meskipun pada penelitian terdahulu subjek yang digunakan adalah karyawan swasta dan pegawai negeri,
namun bukan berarti teori hygine dan motivator tidak bisa digunakan pada institusi kepolisian. Sebab Polri juga merupakan lembaga Negara yang
didalamnya ada dinamika dan struktur kerja yang hampir sama dengan pegawai- pegawai di organisasi lainnya. Sehingga pada penelitian ini penulis ingin
membuktikan apakah ada pengaruh dari faktor hygiene dan motivator terhadap motivasi kerja kepolisian. Pada pembahasan selanjutnya akan dijelaskan lebih
mendalam mengenai pengertian Polri, fungsi dan perannya.
2.3. Kepolisian Negara Republik Indonesia 2.3.1. Pengertian Polisi