2.1.10.2. Faktor-faktor motivator
Faktor-faktor motivator
berhubungan dengan
aspek-aspek yang
terkandung  dalam  pekerjaan  itu  sendiri.  Jadi  berhubungan  dengan “job content”
atau  disebut  juga  sebagai  aspek-aspek  intrinsik  dalam  pekerjaan.  Faktor-faktor yang termasuk disini adalah:
1. Tanggung jawab responsibility
Tanggungjawab  responsibility  adalah  kewajiban  individu  untuk melakukan fungsinya dengan memberikan kemampuan yang terbaik sesuai
petunjuk  yang  diterima  Flippo,  1971:  57.  Sedangkan  menurut  Handoko 2003:  217  Tanggungjawab  merupakan  kewajiban  untuk  melakukan
sesuatu  yang  timbul  bila  seorang  bawahan  menerima  wewenang  manajer untuk mendelegasikan tugas atau fungsi tertentu.
Pengertian  yang  jelas  mengenai  tanggung  jawab  diukur  dari kejadian-kejadian  dimana  seseorang  memperoleh  kepuasan  dari  tanggung
jawab  yang  diserahkan  kepadanya  dalam  menyelesaikan  suatu  tugas,  dan juga kejadian-kejadian dimana seseorang tidak pernah diberikan tanggung
jawab  atas  pekerjaannya    dapat  mendatangkan  perasaan  tidak  puas Herzberg, 1973: 216.
2. Kesempatan Untuk Maju advancement
Kesempatan  untuk  maju  atau  biasa  disebut  pengembangan  karier merupakan usaha formal untuk meningkatkan dan menambah kemampuan,
yang diharapkan berdampak pada pengembangan dan perluasan wawasan,
yang  membuka  kesempatan  mendapatkan  posisi  atau  jabatan  yang memuaskan dalam kehidupan sebagai pekerja Nawawi, 1997: 290.
Faktor  kesempatan  untuk  maju  diukur  dengan  adanya  perubahan yang  nyata  dalam  status  atau  posisi  seseorang  dalam  perusahaan,  dimana
orang  yang  bersangkutan  menempati  status  atau  posisi  yang  lebih  tinggi dari  sebelumnya.  Apabila  seseorang  dipindahkan  ke  bagian  lain  tetapi
tidak  mengalami  kenaikan  status  atau  posisi,  maka  perpindahan  tersebut tidak dapat dikatakan sebagai “advancement” Herzberg, 1973: 214.
3. Pekerjaan itu sendiri work itself
Dewasa ini telah umum diakui bahwa bagi sebagian besar pekerja, pekerjaan yang tidak menarik, misalnya karena sangat teknis dan repetitif
sehingga  tidak  lagi  menuntut  imajinasi,  inovasi  dan  kreatifitas  didalam pelaksanaannya  merupakan  salah  satu  sumber  ketidakpuasan  yang
tercermin  pada  tingkat  kebosanan  yang  tinggi.  Memang  tidak  dapat disangkal  disetiap  organisasi  ada  individu  yang  berpandangan
“minimalist”  yang  berarti  bahwa  tingkat  kepuasannya  sudah  dirasakan tinggi apabila ia telah menyelesaikan tugas berdasarkan standar dan mutu
yang  paling  minimal.  Namun  pada  umumnya  para  pekerja  lebih menginginkan  pekerjaan  yang  mengandung  tantangan  yang  apabila
terselesaikan  dengan  baik  merupakan  salah  satu  sumber  kepuasan  kerja Sondang, 1989: 128.
Menurut  Herzberg  untuk  mencapai  hasil  karya  yang  baik, diperlukan orang-orang yang memiliki kemampuan yang tepat.  Ini berarti
bahwa  diperlukan  suatu  program  seleksi  yang  sehat.  Ia  menekankan  juga kenyataan  bahwa  motivasi  lewat  pemerkayaan  pekerjaan  memerlukan
penguatan kerja reinforcement Gibson, Ivancevich, dan Donnely, 1990: 370.
Pelaksanaan  dari  pemerkayaan  kerja  direalisasi  perubahan langsung  dalam  pekerjaan  itu  sendiri.  Ada  beberapa  unsur  penting  yang
menurut  herzberg  akan  mendorong  munculnya  faktor-faktor  motivator, diantaranya adalah:
a  Umpan balik langsung direct  feedback. Evaluasi  dari hasil karya harus tepat pada waktunya dan langsung.
b  Belajar  sesuatu  yang  baru  new  learning.  Pekerjaan  yang  baik memungkinkan orang untuk merasakan bahwa mereka berkembang
secara  psikologis.  Semua  pekerjaan  harus  memberi  kesempatan untuk belajar sesuatu.
c  Penjadwalan  scheduling.  Orang  harus  mampu  menjadwalkan bagian tertentu dari pekerjaan mereka sendiri.
d  Keunikan  uniquiness.  Setiap  pekerjaan  harus  mempunyai  sifat dan ciri tertentu yang unik.
e  Pengendalian  atas  sumber  daya.  Jika  mungkin,  para  karyawan harus dapat mengendalikan pekerjaan mereka sendiri.
f  Tanggung  jawab  perseorangan.  Orang  harus  diberi  kesempatan untuk mempertanggung jawabkan pekerjaan mereka.
Jadi, faktor pekerjaan itu sendiri diukur berdasarkan keadaan yang nyata dari pekerjaan  itu yang disertai dengan semua tugas-tugasnya, baik
tugas  yang  merupakan  sumber  daripada  perasaan  senang  dan  puas  dari suatu  pekerjaan  tersebut  bersifat  rutin  atau  bervariasi,  kreatif  atau  statis,
menimbulkan  semangat  atau  melemahkan  semangat  kerja,  terlalu  mudah atau terlalu banyak tantangan Herzberg, 1973: 217.
4. Keberhasilan menyelesaikan tugas achievement